Dinas Perpustakaan Karangasem Gelar Lomba Virtual

Lomba dibagi empat kelompok yakni tingkat TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. Naskah dikirim ke panitia dalam bentuk video paling lambat 14 September 2020. Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Karangasem yang juga Ketua Panitia, I Wayan Astika, mengatakan lomba virtual digelar karena belum diperbolehkan menghadirkan peserta akibat pandemi Covid-19. “Lomba ini bertujuan meningkatkan minat kunjungan ke perpustakaan dan meningkatkan minat baca,” ungkap Wayan Astika, Rabu (26/8). Lomba terbagi beberapa kategori. Tingkat PAUD/TK mewaranai gambar, tingkat SD dan MI lomba masatua Bali, tingkat SMP dan MTs lomba baca puisi, tingkat SMA sederajat lomba membaca cerpen dan lomba menulis esai.

Penilaian lomba mewarnai pada kerapian dan kebersihan gambar bobotnya 30 persen, ketelitian bobotnya 40 persen, dan komposisi warna bobotnya 30 persen. Dewan juri I Komang Duwika Adi Ana, I Ketut Suardana, dan Luh Putu Sunetri. Lomba masatua Bali dengan materi cerita rakyat, mengandung nilai perjuangan, kepahlawanan, legenda, yang sifatnya membangun pendidikan karakter bangsa. Misalnya ada semangat nasionalisme, sikap jujur, religius, peduli lingkungan, tanggungjawab, disiplin, sikap kerja keras, sikap kreatif, dan sikap senang belajar. “Lomba ini untuk menumbuhkan kreativitas siswa. Lomba masatua Bali misalnya, video landscape, resolusi standar, pencahayaan saat ambil video mendukung suasana lomba, suara terdengar jelas, durasi maksimal 15 menit,” jelas Wayan Astika.

Dalam video juga ada menyebutkan nama, asal sekolah, asal daerah, judul cerita, hobi dan cita-cita. Lomba masatua Bali dengan dewan juri I Wayan Paing, I Ketut Suardana, dan Luh Putu Sunetri. Sedangkan lomba baca puisi untuk siswa SMP dan sederajat dengan dewan juri I Wayan Kerti, I Ketut Suardana, dan Luh Putu Sunetri. "Dewan juri memberikan penilaia melalui tayangan video, nanti diumumkan juga melalui online," kata Wayan Astika.

I Wayan Kerti yang juga Ketua MGMP Bahasa Indonesia Tingkat SMP Karangasem mengatakan, lomba virtual telah beberapa kali dilaksanakan. "Dalam melakukan penilaian, setiap dewan juri dikirimi video peserta. Nanti yang masuk tiga besar, pesertanya diundang dinilai kembali sekaligus menyerahkaan hadiah," kata Wayan Kerti yang juga guru SMPN 1 Abang. *k16