PBFI Siap Wujudkan Medali
Tertantang di PON Papua 2021
Ini tantangan pengurus PBFI Bali. Harapan kami, para pengurus di tingkat kabupaten/kota bisa kompak dalam mewujudkan medali di PON Papua.
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum Pengprov Persatuan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI) Bali, I Gusti Agung Ngurah Susrama Putra ingin menjawab tantangan untuk mewujudkan medali pada PON Papua XX/2021. Sebagai nakhoda baru usai terpilih dalam Musprovlub, Jumat (21/8) lalu, pria asal Jembrana itu menegaskan kesiapannya menjawab tantangan tersebut.
"Ini tantangan pengurus. Harapan kami pengurus di tingkat kabupaten/kota bisa kompak dalam mewujudkan medali di PON Papua," kata Susrama Putra, Kamis (27/8).
Menurut Susrama Putra, PBFI Bali meloloskan dua atlet ke PON Papua, yakni M Zainudin di kelas 65 kg dan Herwin Adianto kelas 85 kg. Herwin Adianto lolos dengan masuk lima besar pada Pra PON. Harapannya prestasi di Pra PON dapat ditingkatkan menjadi medali.
"Target kami minimal dapat medali perunggu dari dua orang atlet itu. Dan, kami yakin dapat mewujudkan medali. Untuk menjawab tantangan selaku pengurus baru di Cabor Binaraga," tegas Susrama Putra.
Untuk itu Susrama secepatnya akan koordinasi ke tingkat kabupaten. Sebab cabor binaraga itu diakui mudah di daerah. Dengan kategori cabor non terukur, patut dilakukan komunikasi dengan baik.
"Pretasi Binaraga memang belum begitu bersinar di ajang PON. Itu jelas menjadi tantangan kami. Kami akan berupaya semaksimal mungkin mensuport atlet," tutur Susrama Putra.
Apalagi diakui cabor binaraga itu sangat mudah mendapat kepercayaan dari stakeholder terkait. Untuk itu, kata Susrama, pihaknya merancang kejuaraan secara rutin dan berkelanjutan.
"Istilahnya sekarang ini memperbanyak kejuaraan. Soal kendala kita carikan jalan keluar. Terutama menggaet keterlibatan pihak sponsor," tandas Susrama Putra.
Susrama Putra yang juga pengurus KONI Bali itu menyebutkan, Cabor binaraga di Bali sangat haus dan rindu akan prestasi pada di PON. Kerinduan itu dalam upaya melepas puasa raihan medali selama hampir 18 tahun. Sebab sejak 2003 lalu, atlet binaraga Bali gagal meraih medali, sehingga pada PON Papua XX/2021 menjadi kesempatan bagus untuk mewujudkan medali, sekaligus memupus gelar puasa tersebut. *dek
Ketua Umum Pengprov Persatuan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI) Bali, I Gusti Agung Ngurah Susrama Putra ingin menjawab tantangan untuk mewujudkan medali pada PON Papua XX/2021. Sebagai nakhoda baru usai terpilih dalam Musprovlub, Jumat (21/8) lalu, pria asal Jembrana itu menegaskan kesiapannya menjawab tantangan tersebut.
"Ini tantangan pengurus. Harapan kami pengurus di tingkat kabupaten/kota bisa kompak dalam mewujudkan medali di PON Papua," kata Susrama Putra, Kamis (27/8).
Menurut Susrama Putra, PBFI Bali meloloskan dua atlet ke PON Papua, yakni M Zainudin di kelas 65 kg dan Herwin Adianto kelas 85 kg. Herwin Adianto lolos dengan masuk lima besar pada Pra PON. Harapannya prestasi di Pra PON dapat ditingkatkan menjadi medali.
"Target kami minimal dapat medali perunggu dari dua orang atlet itu. Dan, kami yakin dapat mewujudkan medali. Untuk menjawab tantangan selaku pengurus baru di Cabor Binaraga," tegas Susrama Putra.
Untuk itu Susrama secepatnya akan koordinasi ke tingkat kabupaten. Sebab cabor binaraga itu diakui mudah di daerah. Dengan kategori cabor non terukur, patut dilakukan komunikasi dengan baik.
"Pretasi Binaraga memang belum begitu bersinar di ajang PON. Itu jelas menjadi tantangan kami. Kami akan berupaya semaksimal mungkin mensuport atlet," tutur Susrama Putra.
Apalagi diakui cabor binaraga itu sangat mudah mendapat kepercayaan dari stakeholder terkait. Untuk itu, kata Susrama, pihaknya merancang kejuaraan secara rutin dan berkelanjutan.
"Istilahnya sekarang ini memperbanyak kejuaraan. Soal kendala kita carikan jalan keluar. Terutama menggaet keterlibatan pihak sponsor," tandas Susrama Putra.
Susrama Putra yang juga pengurus KONI Bali itu menyebutkan, Cabor binaraga di Bali sangat haus dan rindu akan prestasi pada di PON. Kerinduan itu dalam upaya melepas puasa raihan medali selama hampir 18 tahun. Sebab sejak 2003 lalu, atlet binaraga Bali gagal meraih medali, sehingga pada PON Papua XX/2021 menjadi kesempatan bagus untuk mewujudkan medali, sekaligus memupus gelar puasa tersebut. *dek
1
Komentar