Janji Akan Tata Lahan dari Desa Kusamba hingga Pesinggahan
Bupati Suwirta Kunjungi Petani Garam
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suiwrta menemui sejumlah petani garam tradisional di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Sabtu (29/8).
Kegiatan ini dilakukan untuk memacu semangat para petani supaya lebih meningkatkan produksinya. Semenjak garam tradisional Kusamba diolah menjadi garam beryodium dengan merek Uyah Kusamba Gema Santi yang dilengkapi dengan indikasi geografis, izin edar hingga label SNI, kini garam Kusamba mengalami peningkatan permintaan.
“Hal ini mengakibatkan Koperasi Mina Segara selaku produsen Uyah Kusamba Gema Santi mengalami kekurangan pasokan,” ujar Bupati Suwirta.
Para petani juga diajak untuk meningkatkan semangat bekerja dalam memproduksi garam. Serta mengajak para generasi muda untuk tidak malu menggeluti usaha sebagai petani garam tradisional, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Semenjak garam tradisional Kusamba diolah menjadi garam beryodium dengan merek Uyah Kusamba Gema Santi, kini garam Kusamba telah mengalami peningkatan permintaan. Jadi hari ini saya bertemu dengan para petani yang sebagian besar sudah tua, untuk memberikan dorongan semangat serta mengajak yang muda muda untuk tidak malu menggeluti usaha sebagai petani garam tradisional,” ujar Bupati Suwirta, yang didampingi Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Klungkung Wayan Ardiasa.
Bupati Suwirta menyatakan akan menata seluruh area lahan pertanian garam mulai dari Dusun Karangdadi, Desa Kusamba hingga Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan. Sehingga layak untuk dikunjungi sebagai objek wisata. “Dengan demikian akan terjadi kolaborasi antara produksi garam tradisional dengan sektor pariwisata,” imbuhnya.
Kepada pihak koperasi, Bupati Suwirta mengingatkan untuk terus memantau perkembangan pasar. Harga garam supaya terus dipantau dan diatur tidak terlalu mahal namun tidak terlalu rendah. Harga harus seimbang dari hulu sampai hilir, dimana harga harus dapat menutupi biaya bahan baku, biaya produksi, dan kebutuhan hidup petaninya. Dengan pengalamannya mengelola koperasi selama 27 tahun, Bupati Suwirta menyatakan akan terus membimbing para petani dan koperasi produsen garam, tentang cara pemasaran yang benar.
Manajer Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana, I Gusti Nyoman Sadi Ari Putra mengakui saat ini terkendala bahan baku yang masih terbatas. Serta keterbatasan kapasitas produksi yang maksimal hanya 200 kg/hari dalam proses pengeringan bahan baku. “Ke depan jika bahan baku mampu dipenuhi, kami yang nantinya akan kewalahan dalam proses pengeringan, mengingat mesin pengering hanya mampu mengerjakan 200 kg/hari. Semoga pemkab dapat mambantu kami dengan mesin dengan kapasitas lebih besar,” kata I Gusti Nyoman Sadi Ari Putra.
Ditambahkannya, hasil produksi garam tersebut sudah masuk ke seluruh swalayan di Klungkung dan swalayan berjejaring. Selain itu garam beryodium Kusamba juga telah dikirim ke Surabaya, Jawa Timur sesuai permintaan. *wan
Komentar