Giri-Asa Dipastikan Lawan Kotak Kosong
Golkar Sudah Serahkan Rekomendasi Paket Giri Prasta-Suiasa
Cuma kantongi 7,50 suara parlemen, Koalisi Rakyat Badung Bersatu (KRBB) bubar, Diatmika-Muntra pun terpental dari Pilkada Badung 2020.
MANGUPURA, NusaBali
Pilkada Badung 2020 akhirnya terjadi tarung calon tunggal, di mana pasangan incumbent I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa harus melawan kotak kosong. Ini setelah DPP Golkar juga menjatuhkan rekomendasi usung Giri-Asa (Giri Prasta-Suiasa), sehingga jago PDIP ini diusung koalisi berkekuatan 37 kursi DPRD Badung hasil Pileg 2019 atau 92,50 persen suara parlemen.
DPP Golkar telah menyerahkan rekomendasi Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa, Minggu (30/8). Penyerahan rekomendasi dilakukan Ketua Korwil Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, kepada Nyoman Giri Prasta di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly Slipi, Jakarta Barat.
"Untuk Pilkada Badung 2020, Golkar memberikan rekomendasi kepada pasangan Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa," ujar Demer saat dihubungi NusaBali di Jakarta, Minggu kemarin.
Demer mengatakan, rekomendasi terhadap incumbent Giri-Asa ini tidak keluar begitu saja, melainkan berdasarkan pertimbangan yang diambil dari hasil survei kandidat. Berdasarkan survei, incumbent Giri-Asa elektabilitasnya sangat tinggi, jauh mengungguli pasangan I Gusti Agung Diatmika-I Wayan Muntra, yang awalnya digadang-gadang akan diusung Golkar.
Menurut Demer, Golkar mempercayai hasil survei. Terlebih, survei dilakukan secara ilmiah dalam mengukur elektabilitas pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah. “Hasil survei merupakan suara rakyat. Golkar mendengarkan suara rakyat. Golkar mempercayai survei ketimbang tahayul atau pawisik," tandas Demer yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat kali periode.
Dengan bergabungnya Golkar, maka incumbent Giri-Asa maju tarung dengan kekuatan politik awal 37 kuri dari total 40 kursi DPRD Badung hasil Pileg 2019 atau kuasai 92,50 persen suara parlemen. Pasalnya, Demokrat juga sudah lebih dulu deklarasi ikut barisan PDIP usung Giri-Asa. Hanya saja, rekomendasi resmi dari DPP Demokrat yang belum diturunkan.
Modal politik awal itu, rinciannya 28 kursi legislatif (70,00 persen suara parlemen) milik PDIP, 7 kursi legislatif (17,50 persen suara parlemen) milik Golkar, dan 2 kursi legislatif (17,50 persen suara parlemen) milik Demokrat. Karena Golkar sudah diangkut Giri-Asa ke barisan PDIP, maka Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) praktis bubar, karena kini tinggal beranggotakan Gerindra (punya 2 kursi legislatif) dan Nas-Dem (1 kursi legislatif).
KRBB tak mungkin bisa usung paket calon, karena hanya memiliki kekuatan 7,50 persen suara parlemen, dari syarat kinimal 20,00 persen suara parlemen. Maka, pasangan IGA Agung Diatmika-I Wayan Muntra pun terpental dari pencalonan ke Pilkada Badung 2020, meskipun sudah sempat diperkenalkan dengan Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto. Konsekuansinya, incumbent Giri-Asa sebagai paket calon tunggal nantinya harus menghadapi kotak kosong di Pilkada Badung, 9 Desember 2020 mendatang.
Nyoman Giri Prasta yang berposisi sebagai Calon Bupati merupakan politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat sebagai Bupati Badung 2016-2021. Sedangkan Ketut Suiasa yang berposisi sebagai Calon Wakil Bupati, merupakan politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini fungsionaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat sebagai Wakil Bupati Badung 2016-2021.
Menurut Demer, dengan bergabungnya Golkar ke barisan PDIP untuk usung incumbent Giri-Asa, pastinya akan ada yang kecewa. Namun, lebih banyak yang justru senang Golkar memberi rekomendasi kepada Giri-Asa. Pasalnya, kalau dipaksakan memberikan rekomendasi kepada pasangan lain, banyak ruginya baik rakyat, pasangan calon, maupun Partai Golkar sendiri.
“Jika kalah tarung, nanti tidak bisa berbuat banyak untuk rakyat,” dalih Demer. "Target kami di Pilkada Badung adalah menang. Dengan meraih kemenangan, berarti kami bisa mendengarkan suara rakyat dan mengeluarkan kebijakan demi kepentingan rakyat. Begitu pula dengan Pilkada lainnya," lanjut Demer yang kini kata pria yang menjabat sebagai menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Di sisi lain, Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa mengaku belum tahu ada keputusan final dari induk partai mengenai arah dukungan di Pilkada Badung 2020. “Sampai hari ini (kemarin) belum ada keputusan resmi dari partai ke mana arah dukungan Golkar di Badung. Kami juga masih menunggu keluarnya rekomendasi secara resmi,” jelas Suyasa saat dikonfirmasi terpisah di Mangupura, Minggu kemarin.
Suyasa menegaskan, pihaknya masih menunggu apa pun yang menjadi keputusan induk partai. “Apa pun keputusan induk partai, pasti akan kami taati dan jalankan,” tandas politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi yang juga Wakil Ketua DPRD Badung dari Fraksi Golkar ini.
Sementara itu, Demokrat yang selama ini jadi seteru abadi PDIP juga hampir pasti usung incumbent Giri-Asa di Pilkada Badung 2020. Sejak awal DPC Demokrat Badung sudah mendeklarasikan dukung penuh Giri Prasta-Suiasa maju ke periode kedua. Dukungan ke Giri-Asa ini merupakan hasil keputusan dalam rapat pleno DPC Demokrat Badung yang diperluas, 3 Januari 2020 lalu, dengan dihadiri Ketua PAC Demokrat se-Badung dan Wakil Ketua OKK DPD Demokrat Bali, I Ketut Ridet.
“Kami bukan saja mendukung, tapi kami juga mengusung pasangan Giri-Asa,” tegas Ketua DPC Demokrat Badung, I Made Sunarta, Minggu kemarin. Menurut Sunarta, rekomendasi untuk Giri-Asa segera akan diturunkan DPP Demokrat, Selasa (1/9) besok. “Tinggal men unggu rekomendasi resmi,” terang politisi asal Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Wakil Ketua DPRD Badung dari Demokrat ini.
Sunarta menilai pemerintah periode pertama Giri-Asa di Badung sudah sukses mensejahterakan masyarakat. Tak ayal, banyak aspirasi dari masyarakat termasuk kader Demokrat yang menghendaki agar program pemerintah yang sudah berjalan dilanjutkan Giri-Asa di periode kedua. *k22,asa,nar
DPP Golkar telah menyerahkan rekomendasi Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa, Minggu (30/8). Penyerahan rekomendasi dilakukan Ketua Korwil Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, kepada Nyoman Giri Prasta di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly Slipi, Jakarta Barat.
"Untuk Pilkada Badung 2020, Golkar memberikan rekomendasi kepada pasangan Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa," ujar Demer saat dihubungi NusaBali di Jakarta, Minggu kemarin.
Demer mengatakan, rekomendasi terhadap incumbent Giri-Asa ini tidak keluar begitu saja, melainkan berdasarkan pertimbangan yang diambil dari hasil survei kandidat. Berdasarkan survei, incumbent Giri-Asa elektabilitasnya sangat tinggi, jauh mengungguli pasangan I Gusti Agung Diatmika-I Wayan Muntra, yang awalnya digadang-gadang akan diusung Golkar.
Menurut Demer, Golkar mempercayai hasil survei. Terlebih, survei dilakukan secara ilmiah dalam mengukur elektabilitas pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah. “Hasil survei merupakan suara rakyat. Golkar mendengarkan suara rakyat. Golkar mempercayai survei ketimbang tahayul atau pawisik," tandas Demer yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat kali periode.
Dengan bergabungnya Golkar, maka incumbent Giri-Asa maju tarung dengan kekuatan politik awal 37 kuri dari total 40 kursi DPRD Badung hasil Pileg 2019 atau kuasai 92,50 persen suara parlemen. Pasalnya, Demokrat juga sudah lebih dulu deklarasi ikut barisan PDIP usung Giri-Asa. Hanya saja, rekomendasi resmi dari DPP Demokrat yang belum diturunkan.
Modal politik awal itu, rinciannya 28 kursi legislatif (70,00 persen suara parlemen) milik PDIP, 7 kursi legislatif (17,50 persen suara parlemen) milik Golkar, dan 2 kursi legislatif (17,50 persen suara parlemen) milik Demokrat. Karena Golkar sudah diangkut Giri-Asa ke barisan PDIP, maka Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) praktis bubar, karena kini tinggal beranggotakan Gerindra (punya 2 kursi legislatif) dan Nas-Dem (1 kursi legislatif).
KRBB tak mungkin bisa usung paket calon, karena hanya memiliki kekuatan 7,50 persen suara parlemen, dari syarat kinimal 20,00 persen suara parlemen. Maka, pasangan IGA Agung Diatmika-I Wayan Muntra pun terpental dari pencalonan ke Pilkada Badung 2020, meskipun sudah sempat diperkenalkan dengan Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto. Konsekuansinya, incumbent Giri-Asa sebagai paket calon tunggal nantinya harus menghadapi kotak kosong di Pilkada Badung, 9 Desember 2020 mendatang.
Nyoman Giri Prasta yang berposisi sebagai Calon Bupati merupakan politisi asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang kini Ketua DPC PDIP Badung dan masih menjabat sebagai Bupati Badung 2016-2021. Sedangkan Ketut Suiasa yang berposisi sebagai Calon Wakil Bupati, merupakan politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini fungsionaris DPD PDIP Bali dan masih menjabat sebagai Wakil Bupati Badung 2016-2021.
Menurut Demer, dengan bergabungnya Golkar ke barisan PDIP untuk usung incumbent Giri-Asa, pastinya akan ada yang kecewa. Namun, lebih banyak yang justru senang Golkar memberi rekomendasi kepada Giri-Asa. Pasalnya, kalau dipaksakan memberikan rekomendasi kepada pasangan lain, banyak ruginya baik rakyat, pasangan calon, maupun Partai Golkar sendiri.
“Jika kalah tarung, nanti tidak bisa berbuat banyak untuk rakyat,” dalih Demer. "Target kami di Pilkada Badung adalah menang. Dengan meraih kemenangan, berarti kami bisa mendengarkan suara rakyat dan mengeluarkan kebijakan demi kepentingan rakyat. Begitu pula dengan Pilkada lainnya," lanjut Demer yang kini kata pria yang menjabat sebagai menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Di sisi lain, Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa mengaku belum tahu ada keputusan final dari induk partai mengenai arah dukungan di Pilkada Badung 2020. “Sampai hari ini (kemarin) belum ada keputusan resmi dari partai ke mana arah dukungan Golkar di Badung. Kami juga masih menunggu keluarnya rekomendasi secara resmi,” jelas Suyasa saat dikonfirmasi terpisah di Mangupura, Minggu kemarin.
Suyasa menegaskan, pihaknya masih menunggu apa pun yang menjadi keputusan induk partai. “Apa pun keputusan induk partai, pasti akan kami taati dan jalankan,” tandas politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi yang juga Wakil Ketua DPRD Badung dari Fraksi Golkar ini.
Sementara itu, Demokrat yang selama ini jadi seteru abadi PDIP juga hampir pasti usung incumbent Giri-Asa di Pilkada Badung 2020. Sejak awal DPC Demokrat Badung sudah mendeklarasikan dukung penuh Giri Prasta-Suiasa maju ke periode kedua. Dukungan ke Giri-Asa ini merupakan hasil keputusan dalam rapat pleno DPC Demokrat Badung yang diperluas, 3 Januari 2020 lalu, dengan dihadiri Ketua PAC Demokrat se-Badung dan Wakil Ketua OKK DPD Demokrat Bali, I Ketut Ridet.
“Kami bukan saja mendukung, tapi kami juga mengusung pasangan Giri-Asa,” tegas Ketua DPC Demokrat Badung, I Made Sunarta, Minggu kemarin. Menurut Sunarta, rekomendasi untuk Giri-Asa segera akan diturunkan DPP Demokrat, Selasa (1/9) besok. “Tinggal men unggu rekomendasi resmi,” terang politisi asal Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Wakil Ketua DPRD Badung dari Demokrat ini.
Sunarta menilai pemerintah periode pertama Giri-Asa di Badung sudah sukses mensejahterakan masyarakat. Tak ayal, banyak aspirasi dari masyarakat termasuk kader Demokrat yang menghendaki agar program pemerintah yang sudah berjalan dilanjutkan Giri-Asa di periode kedua. *k22,asa,nar
Komentar