Gara-gara Korsleting Listrik, 5 Kios Terbakar
Warga sekitar yang rumahnya berdekatan dengan balai banjar itu, mendengar seperti suara dentuman ringan.
SEMARAPURA, NusaBali
Diduga gara-gara korsleting (arus pendek) listrik, 5 unit kios di areal Balai Banjar/Desa Selat, Kecamatan Klungkung, ludes terbakar, Minggu (30/8) dinihari, sekitar pukul 01.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 200 juta.
Informasi yang dihimpun, kebakaran ini diketahui sekitar pukul 01.10 Wita. Saat itu, Gusti Lanang Alit,70, warga sekitar yang rumahnya berdekatan dengan balai banjar itu, mendengar seperti suara dentuman ringan. Dari suara itu, dia menduga ada suara dari tabung gas elpiji meledak. Mendengar hal tersebut, Gusti Lanang terbangun dan mendekati sumber suara.
Saat ke luar rumah, dia langsung dikagetkan karena mendapati kios di areal banjar itu dalam kondisi terbakar. Kemudian Gusti Lanang bergegas memberitahukan musibah itu kepada warga. Sejumlah warga memberikan bantuan, antara lain segera menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Klungkung.
Sekitar pukul 01.40 Wita, petugas Damkar Klungkung tiba di TPK, dengan kekuatan 4 unit kendaraan truk Damkar. Mereka pun langsung memadamkan kobaran. Tak berselang lama, petugas PLN juga tiba di lokasi untuk memutuskan aliran listrik. Karena api sudah berkobar hebat, petugas pun kesulitan menyelamatkan kios dan isinya dari amukan api.
Akhirnya, api baru dapat dipadamkan oleh petugas Damkar dan warga, sekitar sejam kemudian. Kebakaran ini tetap mengakibatkan lima kios jadi abu dan puing-puing. Tak ada perabotan dalam kios yang dapat diselamatkan petugas dan warga.
Kapolsek Klungkung Kompol Nyoman Suparta membenarkan, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, kerugian material dari kebakaran 5 kios ini sekitar Rp 200 juta. Jumlah kerugian ini terakumulasi dari harga masing-masing kios dan barang dagangan di dalamnya. "Kios yang terbakar tersebut milik dan dikelola oleh Banjar Tengah, Desa Selat dan statusnya dikontrakkan kepada pedagang," ujar Kompol Suparta.
Jelas dia, lima kios yang dikontrakkan tersebut diberdayakan menjadi kios penjual keperluan sehari-sehari, antara lain sembako, tabung gas, kompor, dan menjual alat persembahyangan (dupa). Satu unit kios diperdayakan menjadi salon perawatan kecantikan. "Prediksi kami, penyebab kebakaran kemungkinan dari arus pendek listrik dalam kios. Sampai saat ini kejadian belum dilaporkan kepada pihak kepolisian," katanya. *wan
Informasi yang dihimpun, kebakaran ini diketahui sekitar pukul 01.10 Wita. Saat itu, Gusti Lanang Alit,70, warga sekitar yang rumahnya berdekatan dengan balai banjar itu, mendengar seperti suara dentuman ringan. Dari suara itu, dia menduga ada suara dari tabung gas elpiji meledak. Mendengar hal tersebut, Gusti Lanang terbangun dan mendekati sumber suara.
Saat ke luar rumah, dia langsung dikagetkan karena mendapati kios di areal banjar itu dalam kondisi terbakar. Kemudian Gusti Lanang bergegas memberitahukan musibah itu kepada warga. Sejumlah warga memberikan bantuan, antara lain segera menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Klungkung.
Sekitar pukul 01.40 Wita, petugas Damkar Klungkung tiba di TPK, dengan kekuatan 4 unit kendaraan truk Damkar. Mereka pun langsung memadamkan kobaran. Tak berselang lama, petugas PLN juga tiba di lokasi untuk memutuskan aliran listrik. Karena api sudah berkobar hebat, petugas pun kesulitan menyelamatkan kios dan isinya dari amukan api.
Akhirnya, api baru dapat dipadamkan oleh petugas Damkar dan warga, sekitar sejam kemudian. Kebakaran ini tetap mengakibatkan lima kios jadi abu dan puing-puing. Tak ada perabotan dalam kios yang dapat diselamatkan petugas dan warga.
Kapolsek Klungkung Kompol Nyoman Suparta membenarkan, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, kerugian material dari kebakaran 5 kios ini sekitar Rp 200 juta. Jumlah kerugian ini terakumulasi dari harga masing-masing kios dan barang dagangan di dalamnya. "Kios yang terbakar tersebut milik dan dikelola oleh Banjar Tengah, Desa Selat dan statusnya dikontrakkan kepada pedagang," ujar Kompol Suparta.
Jelas dia, lima kios yang dikontrakkan tersebut diberdayakan menjadi kios penjual keperluan sehari-sehari, antara lain sembako, tabung gas, kompor, dan menjual alat persembahyangan (dupa). Satu unit kios diperdayakan menjadi salon perawatan kecantikan. "Prediksi kami, penyebab kebakaran kemungkinan dari arus pendek listrik dalam kios. Sampai saat ini kejadian belum dilaporkan kepada pihak kepolisian," katanya. *wan
Komentar