BST Gelombang Kedua Dirapel
Penerima Tak Datang pada Pencairan Pertama Langsung Diblokir
Jumlah bantuan yang semula Rp 600 ribu per bulan per KPM menyusut menjadi Rp 300 ribu per bulan per KPM.
SINGARAJA, NusaBali
Bantuan Sosial Tunai (BST) yang diberikan kepada puluhan ribu Keluarga Penerima Manfaat (PKM) di Buleleng gelombang kedua diambilalih oleh pemerintah pusat. Bantuan tunai sebesar Rp 300 ribu pun sudah dicairkan rapelan bulan Juli dan Agustus.
Plt Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariaman Putra, Minggu (30/8) mengatakan BST yang sebelumnya diatasi Pemkab Buleleng melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) pada gelombang pertama kini diambilalih pemerintah pusat. Jumlah bantuan yang semula Rp 600 ribu per bulan per KPM juga menyusut menjadi Rp 300 ribu per bulan per KPM.
Pengambilalihan realisasi BST disebut Kariaman karena Pemerintah Daerah (Pemda) tak lagi mengalokasikan BTT di akhir tahun anggaran.
“Gelombang kedua anggarannya dari Pusat, kami di Dinsos hanya membantu menfasilitasi informasi ke masyarakat melalui perbekel dan lurah, sedangkan kalau pencairannya langsung dari pemerintah pusat bekerjasama dengan PT Pos,” kata Kariaman.
Sejauh ini penerima BST di Buleleng pun masih sama dengan jumlah penerima gelombang pertama, yakni sebanyak 25.981 KPM, 149 desa kelurahan di Buleleng. Jumlah penerima BST juga disebut Kariaman berpatokan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Buleleng yang tercatat di pusat. Hanya saja dalam pencairan BST gelombang kedua kembali menjalani penyesuaian.
Pemerintah pusat menurut Kariaman pun akan melakukan penyesuaian dengan memblokir KPM yang tidak hadir dalam pencairan pertama di gelombang kedua tidak hadir. “Memang berbeda dari sebelumnya, data penerima dipantau terus oleh pusat, jika dalam penyaluran pertama tidak hadir, yang pencairan kedua belum tentu dapat, sehingga perlu komunikasi bagus dengan masyarakat dan perbekel untuk segera kami sampaikan,” ungkap dia. Hal itu berpotensi terjadi pada KPM yang sudah meninggal dunia atau yang belum mendapatkan informasi terkait pencairan BST yang harus diambil ke Kantor Pos terdekat dari tempat tinggalnya.
Sementara itu pada BST gelombang kedua sudah dicairkan untuk bulan Juli dan Agustus secara bersamaan, hingga kini puluhan ribu KPM di Buleleng penerima BST hanya menunggu pencairan bantuan terakhir untuk bulan September. *k23
Plt Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariaman Putra, Minggu (30/8) mengatakan BST yang sebelumnya diatasi Pemkab Buleleng melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) pada gelombang pertama kini diambilalih pemerintah pusat. Jumlah bantuan yang semula Rp 600 ribu per bulan per KPM juga menyusut menjadi Rp 300 ribu per bulan per KPM.
Pengambilalihan realisasi BST disebut Kariaman karena Pemerintah Daerah (Pemda) tak lagi mengalokasikan BTT di akhir tahun anggaran.
“Gelombang kedua anggarannya dari Pusat, kami di Dinsos hanya membantu menfasilitasi informasi ke masyarakat melalui perbekel dan lurah, sedangkan kalau pencairannya langsung dari pemerintah pusat bekerjasama dengan PT Pos,” kata Kariaman.
Sejauh ini penerima BST di Buleleng pun masih sama dengan jumlah penerima gelombang pertama, yakni sebanyak 25.981 KPM, 149 desa kelurahan di Buleleng. Jumlah penerima BST juga disebut Kariaman berpatokan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Buleleng yang tercatat di pusat. Hanya saja dalam pencairan BST gelombang kedua kembali menjalani penyesuaian.
Pemerintah pusat menurut Kariaman pun akan melakukan penyesuaian dengan memblokir KPM yang tidak hadir dalam pencairan pertama di gelombang kedua tidak hadir. “Memang berbeda dari sebelumnya, data penerima dipantau terus oleh pusat, jika dalam penyaluran pertama tidak hadir, yang pencairan kedua belum tentu dapat, sehingga perlu komunikasi bagus dengan masyarakat dan perbekel untuk segera kami sampaikan,” ungkap dia. Hal itu berpotensi terjadi pada KPM yang sudah meninggal dunia atau yang belum mendapatkan informasi terkait pencairan BST yang harus diambil ke Kantor Pos terdekat dari tempat tinggalnya.
Sementara itu pada BST gelombang kedua sudah dicairkan untuk bulan Juli dan Agustus secara bersamaan, hingga kini puluhan ribu KPM di Buleleng penerima BST hanya menunggu pencairan bantuan terakhir untuk bulan September. *k23
Komentar