Bupati Agus Suradnyana Dinobatkan sebagai Top Pembina BUMD 2020
Perumda Tirta Hita Buleleng Sapu Bersih 4 Penghargaan Sekaligus dalam Top BUMD 2020 Indonesia
Selain Top Pembina BUMD 2020 untuk Bupati Agus Suradnyana, Perumda Turta Hita Buleleng juga sabet penghargaan Top BUMD Award 2020 Sektor PDAM Bintang Lima, Top of The Top BUMD 2020, dan Top CEO BUMD 2020
SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dinobatkan sebagai Top Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 2020 Se-Indonesia. Selain Bupati Agus Suradnyana, Perumda Tirta Hita Buleleng juga berhasil menyabet tiga penghargaan Top BUMD 2020 sekaligus dalam dalam ajang pemilihan ‘Top BUMD 2020 Indonesia’, di Jakarta, 27 Agustus 2020 lalu.
Tiga penghargaan yang diraih Perumda Tirta Hita Buleleng, meliputi pertama, Top BUMD Award 2020 Sektor PDAM Bintang Lima. Kedua, Top of The Top BUMD 2020. Ketiga, Top CEO BUMD 2020 yang diberikan kepada Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana.
Dalam ajang bergengsi untuk BUMD terbaik se-Indonesia yang diselenggarakan majalah Top bekerjasama dengan Bisnis Intitute Otonomi Daerah, Lembaga Konsultan Bisnis, dan Asosiasi Bisnis Senter Asia tersebut, Perumda Tirta Hita Buleleng bersaing dengan 1.149 BUMD semua sektor di Indonesia. Dari ajang tersebut, Perumda Tirta Hita (PDAM) Buleleng sukses sabet empat penghargaan sekaligus, termasuk Top Pembina BUMD 2020 Se-Indonesia yang ditujukan untuk Bupati Agus Suradnyana.
Penghargaan berupa trofi dan piagam tersebut sudah diserahkan Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana, kepada Bupati Agus Suardnayan di ruang kerja Bupati Buleleng, Jalan Veteran Singaraja, Selasa (1/9). Bupati Agus Suradnyana mengaku sangat bangga atas capaian yang diraih Perumda Tirta Hita Buleleng, yang berbuah empat penghargaan tingkat nasional. Menurut Bupati Agus Suradnyana, penghargaan ini merupakan buah kerja keras PDAM Buleleng.
“Dari sini kita lihat performance kinerja PDAM Buleleng sudah maksimal, karena telah diakui oleh pemerintah pusat. Walaupun penyelenggara lomba adalah lembaga independen, tapi kan ini diakui oleh pemerintah pusat. Bahkan, yang menjadi pembicara utama pada acara tersebut adalah Bapak Wakil Presiden,” terang Agus Suradnyana seusai menerima keempat penghargaan tersebut di Singaraja, Selasa kemarin.
Menurut Agus Suradnyana, penghargaan ini bisa menjadi implikasi terhadap percepatan pembangunan di Buleleng. Pemerintah pusat akan melihat capaian dari kinerja pemerintah daerah sebelum memberikan bantuan.
“Kalau kinerja kita dilihat baik, pasti pusat lebih banyak memberikan bantuan untuk menyelesaikan persoalan air di Kabupaten Buleleng. Contohnya, proyek Bendungan Tamblang (di perbatasan Kecamatan Sawan-Kecamatan Kubutambahan) dan Bendungan Titab (di perbatasan Kecamatan Seririt-Kecamatan Busungbiu) yang merupakan hasil dari kinerja penyediaan air di Kabupaten Buleleng,” tandas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Agus Suradnyana pun mengapresiasi penghargaan Top CEO BUMD 2020 yang diberikan kepada Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, Made Lestariana. Agus Suradnyana mengatakan, Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng sangat pantas menerima penghargaan tersebut, karena sudah bekerja dengan baik dan maksimal.
Berkat kerja keras Made Lestriana, kata Agus Suradnyana, Perumda Tirta Hita Buleleng dinobatkan sebagai Top BUMD Award 2020 sektor PDAM Bintang Lima dan Top of The Top BUMD---memenangi persaingan dengan seribuan BUMD dari segala sektor, baik sektor air minum, sektor lembaga keuangan, maupun sektor aneka usaha.
Menurut Agus Suradnyana, hal ini juga tak terlepas dari penempatan CEO pada BUMD di Buleleng yang sudah melalui mekanisme yang benar. Sebagai kepala daerah, Agus Suradnyana mengaku punya kewenangan dalam menentukan penempatan CEO pada perusahaan daerahnya. Hanya saja, selama ini kewenangan yang dimilikinya tidak digunakan dalam menentukan siapa yang berhak menduduki posisi pimpinan. “Seluruh proses pemilihan dilakukan sesuai mekanisme, dengan parameter yang jelas dan mengesampingkan perasaan serta kedekatan pribadi,” katanya.
Di balik suksesnya perusahaan daerah, kata Agus Suradnyana, tentu ada tim yang kompak. Pemimpin perusahaan harus bisa menerima masukan dan memberi masukan, agar perusahaan bisa berjalan dengan baik. “Jangan sampai CEO itu hanya bisa mendikte, kemudian menargetkan tanpa alasan yang jelas dan tidak terstruktur dengan jelas. Jadi, kerja sama tim sangat berperan penting dalam kemajuan perusahaan,” papar Bupati yang sempat tiga periode menjadi Ketua Komisi III DPRD Bali (membidangi pembangunan, infrastrukltur, lingkungan) ini.
Sementara itu, Made Lestariana mengungkapkan keberhasilan meraih penghargaan tingkat nasional ini karena unggul dalam tiga hal yang dinilai oleh dewan juri: prestasi atau capaian (achievement), perbaikan (improvement), dan kontribusi (contribution). Penilaian oleh dewan juri dilakukan April 2020, sementara hasilnya sudah didapatkan per Mei 2020.
Program-program yang diunggulkan saat proses penilaian adalah program pelayanan, peningkatan sistem manajemen, peningkatan kualitas SDM, penerapan teknologi sistem informasi terkini, serta peran di dalam kehidupan sosial dan lingkungan. “Itu hal-hal yang terus harus dilakukan peningkatan untuk menjadikan BUMD memiliki peran dalam perekonomian daerah,” terang Lestariana.
Menurut Lestariana, penghargaan sebagai Top BUMD se-Indonesia ini bukan kali pertama diraih Perumda Tirta Hita Buleleng. Penghargaan serupa sudah sempat diraih tahun 2018 lalu. Namun, saat itu hanya dua penghargaan yang berhasil dibawa pulang, yakni Top Pembina BUMD 2018 dan Top BUMD Award 2020.
Sebelum dinobatkan sebagai pemenang untuk tahun 2020 ini dengan menyisihkan 1.149 BUMD se-Indonesia, Perumda Tirta Hita Buleleng harus menjalani dua kali penilaian. Pertama, pengisian kuisioner dengan 6 aspek yang dinilai, termasuk pelayanan, keuangan, operasional, dan SDM. Kedua, setelah dinyatakan lolos, penilaian dengan presentasi pengelolaan BUMD dan langsung diisi sesi wawancara.
“Kami memang memaparkan program inovasi dan program menonjol. Dari 1.149 BUMD yang ikut lomba, kemudian dipilih ke daftar pendek 163. Kemudian, masuk penjurian hanya 119 BUMD, sebelum ditetapkan jadi pemenang,” jelas Lestariana.
Selain inovasi program dan pengelolaan BUMD, kata Lestariana, panitia pelaksana juga mempertimbangkan kontribusi BUMD sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) di daerahnya. Perumda Tirta Hita Buleleng, misalmya, pada 2019 lalu berhasil menyumbang Rp 4,7 miliar PAD Buleleng, sementara di tahun 2020 ini dirancang naik menjadi Rp 5 miliar. *k23
Tiga penghargaan yang diraih Perumda Tirta Hita Buleleng, meliputi pertama, Top BUMD Award 2020 Sektor PDAM Bintang Lima. Kedua, Top of The Top BUMD 2020. Ketiga, Top CEO BUMD 2020 yang diberikan kepada Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana.
Dalam ajang bergengsi untuk BUMD terbaik se-Indonesia yang diselenggarakan majalah Top bekerjasama dengan Bisnis Intitute Otonomi Daerah, Lembaga Konsultan Bisnis, dan Asosiasi Bisnis Senter Asia tersebut, Perumda Tirta Hita Buleleng bersaing dengan 1.149 BUMD semua sektor di Indonesia. Dari ajang tersebut, Perumda Tirta Hita (PDAM) Buleleng sukses sabet empat penghargaan sekaligus, termasuk Top Pembina BUMD 2020 Se-Indonesia yang ditujukan untuk Bupati Agus Suradnyana.
Penghargaan berupa trofi dan piagam tersebut sudah diserahkan Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana, kepada Bupati Agus Suardnayan di ruang kerja Bupati Buleleng, Jalan Veteran Singaraja, Selasa (1/9). Bupati Agus Suradnyana mengaku sangat bangga atas capaian yang diraih Perumda Tirta Hita Buleleng, yang berbuah empat penghargaan tingkat nasional. Menurut Bupati Agus Suradnyana, penghargaan ini merupakan buah kerja keras PDAM Buleleng.
“Dari sini kita lihat performance kinerja PDAM Buleleng sudah maksimal, karena telah diakui oleh pemerintah pusat. Walaupun penyelenggara lomba adalah lembaga independen, tapi kan ini diakui oleh pemerintah pusat. Bahkan, yang menjadi pembicara utama pada acara tersebut adalah Bapak Wakil Presiden,” terang Agus Suradnyana seusai menerima keempat penghargaan tersebut di Singaraja, Selasa kemarin.
Menurut Agus Suradnyana, penghargaan ini bisa menjadi implikasi terhadap percepatan pembangunan di Buleleng. Pemerintah pusat akan melihat capaian dari kinerja pemerintah daerah sebelum memberikan bantuan.
“Kalau kinerja kita dilihat baik, pasti pusat lebih banyak memberikan bantuan untuk menyelesaikan persoalan air di Kabupaten Buleleng. Contohnya, proyek Bendungan Tamblang (di perbatasan Kecamatan Sawan-Kecamatan Kubutambahan) dan Bendungan Titab (di perbatasan Kecamatan Seririt-Kecamatan Busungbiu) yang merupakan hasil dari kinerja penyediaan air di Kabupaten Buleleng,” tandas Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Buleleng ini.
Agus Suradnyana pun mengapresiasi penghargaan Top CEO BUMD 2020 yang diberikan kepada Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, Made Lestariana. Agus Suradnyana mengatakan, Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng sangat pantas menerima penghargaan tersebut, karena sudah bekerja dengan baik dan maksimal.
Berkat kerja keras Made Lestriana, kata Agus Suradnyana, Perumda Tirta Hita Buleleng dinobatkan sebagai Top BUMD Award 2020 sektor PDAM Bintang Lima dan Top of The Top BUMD---memenangi persaingan dengan seribuan BUMD dari segala sektor, baik sektor air minum, sektor lembaga keuangan, maupun sektor aneka usaha.
Menurut Agus Suradnyana, hal ini juga tak terlepas dari penempatan CEO pada BUMD di Buleleng yang sudah melalui mekanisme yang benar. Sebagai kepala daerah, Agus Suradnyana mengaku punya kewenangan dalam menentukan penempatan CEO pada perusahaan daerahnya. Hanya saja, selama ini kewenangan yang dimilikinya tidak digunakan dalam menentukan siapa yang berhak menduduki posisi pimpinan. “Seluruh proses pemilihan dilakukan sesuai mekanisme, dengan parameter yang jelas dan mengesampingkan perasaan serta kedekatan pribadi,” katanya.
Di balik suksesnya perusahaan daerah, kata Agus Suradnyana, tentu ada tim yang kompak. Pemimpin perusahaan harus bisa menerima masukan dan memberi masukan, agar perusahaan bisa berjalan dengan baik. “Jangan sampai CEO itu hanya bisa mendikte, kemudian menargetkan tanpa alasan yang jelas dan tidak terstruktur dengan jelas. Jadi, kerja sama tim sangat berperan penting dalam kemajuan perusahaan,” papar Bupati yang sempat tiga periode menjadi Ketua Komisi III DPRD Bali (membidangi pembangunan, infrastrukltur, lingkungan) ini.
Sementara itu, Made Lestariana mengungkapkan keberhasilan meraih penghargaan tingkat nasional ini karena unggul dalam tiga hal yang dinilai oleh dewan juri: prestasi atau capaian (achievement), perbaikan (improvement), dan kontribusi (contribution). Penilaian oleh dewan juri dilakukan April 2020, sementara hasilnya sudah didapatkan per Mei 2020.
Program-program yang diunggulkan saat proses penilaian adalah program pelayanan, peningkatan sistem manajemen, peningkatan kualitas SDM, penerapan teknologi sistem informasi terkini, serta peran di dalam kehidupan sosial dan lingkungan. “Itu hal-hal yang terus harus dilakukan peningkatan untuk menjadikan BUMD memiliki peran dalam perekonomian daerah,” terang Lestariana.
Menurut Lestariana, penghargaan sebagai Top BUMD se-Indonesia ini bukan kali pertama diraih Perumda Tirta Hita Buleleng. Penghargaan serupa sudah sempat diraih tahun 2018 lalu. Namun, saat itu hanya dua penghargaan yang berhasil dibawa pulang, yakni Top Pembina BUMD 2018 dan Top BUMD Award 2020.
Sebelum dinobatkan sebagai pemenang untuk tahun 2020 ini dengan menyisihkan 1.149 BUMD se-Indonesia, Perumda Tirta Hita Buleleng harus menjalani dua kali penilaian. Pertama, pengisian kuisioner dengan 6 aspek yang dinilai, termasuk pelayanan, keuangan, operasional, dan SDM. Kedua, setelah dinyatakan lolos, penilaian dengan presentasi pengelolaan BUMD dan langsung diisi sesi wawancara.
“Kami memang memaparkan program inovasi dan program menonjol. Dari 1.149 BUMD yang ikut lomba, kemudian dipilih ke daftar pendek 163. Kemudian, masuk penjurian hanya 119 BUMD, sebelum ditetapkan jadi pemenang,” jelas Lestariana.
Selain inovasi program dan pengelolaan BUMD, kata Lestariana, panitia pelaksana juga mempertimbangkan kontribusi BUMD sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) di daerahnya. Perumda Tirta Hita Buleleng, misalmya, pada 2019 lalu berhasil menyumbang Rp 4,7 miliar PAD Buleleng, sementara di tahun 2020 ini dirancang naik menjadi Rp 5 miliar. *k23
1
Komentar