Polres Buleleng Suplai Air Bersih di Desa Kayu Putih
Dengan mobil armored water canon, wil;ayah Desa Kayu Putih yang kesulitan air bersih bias bernafas lebih lega.
SINGARAJA, NusaBali
Memasuki musim kemarau, krisis air bersih di Buleleng mulai terjadi di sejumlah wilayah di Buleleng. Salah satunya di Banjar Kayu Putih, Desa Kayu Putih, Kecamatan Sukasada yang warganya mulai kesulitan air bersih sejak awal Agustus lalu. Menyikapi hal ini, jajaran Kepolisian Polres Buleleng pun terjun ke lokasi dengan mengerahkan mobil Armored Water Canon (AWC) untuk menyuplai air bersih.
Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa mengatakan, suplai air bersih yang dilakukan pada puluhan KK di sana dilakukan setelah pihaknya menerima informasi adanya sejumlah warga yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih pada musim kemarau sekarang ini. Desa tersebut memang rutin setiap tahunnya kesulitan air bersih setelah sumber mata air mereka mengalami penurunan debit air.
Dalam aksi ini sebanyak enam personil Polres Buleleng bersama Bhabinkamtibmas desa telah dikerahkan untuk menyuplai air bersih yang diangkut menggunakan mobil AWC berkapasitas sekitar 10 ribu liter. "Kami berharap suplai air bersih ini dapat dimanfaatkan warga untuk kebutuhannya, mudah-mudahan mampu mengurangi kesulitan air bersih di desa tersebut," ujarnya, Selasa (1/9).
Ia menambahkan, Polres Buleleng juga berupaya membantu warga desa lain yang tengah kesulitan mendapatkan air bersih sepanjang musim kemarau ini. "Kami akan rutin suplai air bersih ke desa-desa sepanjang mereka membutuhkan. Karena banyak wilayah Buleleng yang mulai kekeringan dan kekurangan air bersih," tandas AKBP Sinar Subawa.
Sementara itu, Perbekel Desa Kayu Putih Gede Gelgel Ariawan mengakui warganya rutin mengalami kesulitan air bersih ketika kemarau tiba. Diakuinya, penyebabnya adalah debit air yang menurun pada sumber mata air yang ada di desa lokasinya berada di pegunungan.
"Kalau warga ambil air ke lokasi tersebut sangatlah susah. Disamping medan juga debit air yang sudah menurun. Sehingga tidak mencukupi. Kemudian bak penampungan air yang milik desa memang ada, namun mulai mengering,” ungkapnya.
Karena itu, salah satu warganya berinisiatif mengajukan permintaan suplai air kepada Polres Buleleng. Ia mengatakan dengan bantuan tersebut ada sedikitnya 20 KK tersuplai air bersih. Sedangkan kebutuhan air bersih pada ratusan warga lainnya sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Buleleng agar segera mendapatkan bantuan air bersih.
Guna mengatasi persoalan air bersih yang rutin saat musim-musim kemarau di desa yang terdiri dari tiga banjar, yakni Banjar Dinas Melaka Banjar Dinas Sinalud dan Banjar Dinas Kayu Putih ini, pihaknya saat ini sedang melakukan pengerjaan sumur bor bantuan yang diberikan oleh Kementerian ESDM pusat. Sumur bor tersebut dibangun di Banjar Dinas Kayu Putih dan masih tahap pengerjaan.*cr75
Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa mengatakan, suplai air bersih yang dilakukan pada puluhan KK di sana dilakukan setelah pihaknya menerima informasi adanya sejumlah warga yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih pada musim kemarau sekarang ini. Desa tersebut memang rutin setiap tahunnya kesulitan air bersih setelah sumber mata air mereka mengalami penurunan debit air.
Dalam aksi ini sebanyak enam personil Polres Buleleng bersama Bhabinkamtibmas desa telah dikerahkan untuk menyuplai air bersih yang diangkut menggunakan mobil AWC berkapasitas sekitar 10 ribu liter. "Kami berharap suplai air bersih ini dapat dimanfaatkan warga untuk kebutuhannya, mudah-mudahan mampu mengurangi kesulitan air bersih di desa tersebut," ujarnya, Selasa (1/9).
Ia menambahkan, Polres Buleleng juga berupaya membantu warga desa lain yang tengah kesulitan mendapatkan air bersih sepanjang musim kemarau ini. "Kami akan rutin suplai air bersih ke desa-desa sepanjang mereka membutuhkan. Karena banyak wilayah Buleleng yang mulai kekeringan dan kekurangan air bersih," tandas AKBP Sinar Subawa.
Sementara itu, Perbekel Desa Kayu Putih Gede Gelgel Ariawan mengakui warganya rutin mengalami kesulitan air bersih ketika kemarau tiba. Diakuinya, penyebabnya adalah debit air yang menurun pada sumber mata air yang ada di desa lokasinya berada di pegunungan.
"Kalau warga ambil air ke lokasi tersebut sangatlah susah. Disamping medan juga debit air yang sudah menurun. Sehingga tidak mencukupi. Kemudian bak penampungan air yang milik desa memang ada, namun mulai mengering,” ungkapnya.
Karena itu, salah satu warganya berinisiatif mengajukan permintaan suplai air kepada Polres Buleleng. Ia mengatakan dengan bantuan tersebut ada sedikitnya 20 KK tersuplai air bersih. Sedangkan kebutuhan air bersih pada ratusan warga lainnya sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Buleleng agar segera mendapatkan bantuan air bersih.
Guna mengatasi persoalan air bersih yang rutin saat musim-musim kemarau di desa yang terdiri dari tiga banjar, yakni Banjar Dinas Melaka Banjar Dinas Sinalud dan Banjar Dinas Kayu Putih ini, pihaknya saat ini sedang melakukan pengerjaan sumur bor bantuan yang diberikan oleh Kementerian ESDM pusat. Sumur bor tersebut dibangun di Banjar Dinas Kayu Putih dan masih tahap pengerjaan.*cr75
Komentar