Eceng Gondok 'Kepung' Dermaga Kedisan
Sebaran dan populasi tanaman eceng gondok di Danau Batur, Kintamani, mengancam Dermaga Kedisan, dermaga penyeberangan menuju ke Desa Trunyan.
BANGLI, NusaBali
Pantauan beberapa lokasi di sekitar dermaga terjadi pendangkalan, yang salah satunya diduga karena kepungan eceng gondok.
“Nggih memang ada pengaruhnya eceng gondok ini,” ungkap warga, Senin (10/10). Warga menunjuk sempadan pinggiran danau yang di beberapa titik ditumbuhi eceng gondok. Dikatakan, kegiatan pembersihan sudah pernah dilakukan pihak terkait khususnya di Pemkab Bangli. Namun karena perkembangbiakannya cepat, eceng gondok menyebar cepat. “Danau Batur kan luas, tak mungkin bisa dibersihkan semua,” tambahnya.
Terpisah Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangli I Made Alit Parwatha, tidak menampik ancaman eceng gondok di Danau Batur. Karena itulah pihaknya melakukan program pembersihan eceng gondok. “Sudah kami lakukan sejak 12 hari lalu,” jelas Alit Parwatha.
Dikatakannya, ‘produksi’ eceng gondok Danau Batur yang terkumpul diangkut ke Bangli, diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Banjar Petak, Kelurahan Bebalang, Bangli. “Diolah jadi kompos,” ungkapnya. Namun demikin, tak semua eceng gondok diangkut. Hal itu karena eceng gondok, juga dibutuhkan untuk habitat perairan seperti danau atau kolam yang berfungsi sebagai penyejuk.
Sedang soal eceng gondok mengancam keberadaan Dermaga Kedisan, menurut Alit Parwatha, tanaman air yang tumbuh di sekitar dermaga merupakan sejenis rumput air yang berfungsi menjaga sempadan danau supaya tidak tergerus. “Kalau eceng gondok, tidak ada di dermaga,” tepisnya.
Sedang soal ditemukan ada eceng gondok di sekitar dermaga, Alit Parwatha beralasan hal itu bisa jadi karena ada yang hanyut sehingga ‘mampir’ ke sekitar dermaga. “Bisa saja karena faktor angin,” tandas pejabat asal Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, ini.
Sebelumnya Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Bangli I Gede Arta, menyatakan jajarannya kerap melakukan pembersihan di sekitar Dermaga Kedisan, termasuk membersihkan eceng gondok. “Khususnya di dermaga, tempat penyeberangan tidak ada eceng gondok,” kata Arta. Karenanya, menurut Arta penyeberangan ke Trunyan lewat Dermaga Kedisan tidak ada persoalan.
Sementara jika di areal sekitar dermaga ada eceng gondok, Arta tidak menampik hal itu. “Kalau di dermaga tidak ada,” tegasnya. * k17
“Nggih memang ada pengaruhnya eceng gondok ini,” ungkap warga, Senin (10/10). Warga menunjuk sempadan pinggiran danau yang di beberapa titik ditumbuhi eceng gondok. Dikatakan, kegiatan pembersihan sudah pernah dilakukan pihak terkait khususnya di Pemkab Bangli. Namun karena perkembangbiakannya cepat, eceng gondok menyebar cepat. “Danau Batur kan luas, tak mungkin bisa dibersihkan semua,” tambahnya.
Terpisah Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangli I Made Alit Parwatha, tidak menampik ancaman eceng gondok di Danau Batur. Karena itulah pihaknya melakukan program pembersihan eceng gondok. “Sudah kami lakukan sejak 12 hari lalu,” jelas Alit Parwatha.
Dikatakannya, ‘produksi’ eceng gondok Danau Batur yang terkumpul diangkut ke Bangli, diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Banjar Petak, Kelurahan Bebalang, Bangli. “Diolah jadi kompos,” ungkapnya. Namun demikin, tak semua eceng gondok diangkut. Hal itu karena eceng gondok, juga dibutuhkan untuk habitat perairan seperti danau atau kolam yang berfungsi sebagai penyejuk.
Sedang soal eceng gondok mengancam keberadaan Dermaga Kedisan, menurut Alit Parwatha, tanaman air yang tumbuh di sekitar dermaga merupakan sejenis rumput air yang berfungsi menjaga sempadan danau supaya tidak tergerus. “Kalau eceng gondok, tidak ada di dermaga,” tepisnya.
Sedang soal ditemukan ada eceng gondok di sekitar dermaga, Alit Parwatha beralasan hal itu bisa jadi karena ada yang hanyut sehingga ‘mampir’ ke sekitar dermaga. “Bisa saja karena faktor angin,” tandas pejabat asal Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, ini.
Sebelumnya Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Bangli I Gede Arta, menyatakan jajarannya kerap melakukan pembersihan di sekitar Dermaga Kedisan, termasuk membersihkan eceng gondok. “Khususnya di dermaga, tempat penyeberangan tidak ada eceng gondok,” kata Arta. Karenanya, menurut Arta penyeberangan ke Trunyan lewat Dermaga Kedisan tidak ada persoalan.
Sementara jika di areal sekitar dermaga ada eceng gondok, Arta tidak menampik hal itu. “Kalau di dermaga tidak ada,” tegasnya. * k17
1
Komentar