Karangasem Disebut Paling Rawan Konflik
Wakapolri, Komjen Pol Budi Gunawan melakukan pengecekan kesiapan Polda Bali jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 6 kabupaten/kota di Bali pada 9 Desember mendatang.
Wakapolri Cek Kesiapan Polda Bali Jelang Pilkada Serentak
DENPASAR, NusaBali
Terkait potensi kerawanan keamanan, Komjen Budi menyebut Karangasem sebagai daerah paling rawan konflik dalam pilkada kali ini di Bali.
“Semua daerah yang melaksanakan Pilkada rawan konflik. Tapi khusus Kabupaten Karangasem mendapat prioritas pengamanan,” tegasnya di sela-sela mengecek personel dan peralatan pengamanan Pilkada di Polda Bali, Kamis (19/11).
Menurutnya, potensi kerawanan di Karangasem itu berdasarkan hasil intelijen yang memantau kondisi perpolitikan di daerah yang dikenal sebagai ‘Bumi Lahar’ itu. Dinamika perpolitikan di Karangasem memang cukup tinggi mengingat ada tiga pasangan calon yang bertarung memiliki kekuatan dukungan massa yang cukup besar. Tiga pasangan calon itu, yakni I Wayan Sudirta-Ni Made Sumiati (SMS) yang diusung PDIP, IGA Mas Sumatri-Wayan Artadipa (MasDipa) diusung NasDem, Hanura, PKPI dan didukung Demokrat, serta pasangan I Made Sukerana-Komang Kisid (Sukses) diusung Golkar dan Gerindra.
Di Kabupaten Karangasem sendiri jumlah pemilih yang memiliki hak suara mencapai 379.983 orang yang akan menggunakan hak pilihnya di 930 tempat pemungutan suara (TPS). Mantan Kapolda Bali ini menambahkan, pesta demokrasi di Pulau Dewata mendapat atensi Mabes Polri. Ia pun berharap pengamanan tidak hanya dibebankan kepada polisi dan TNI, tapi juga seluruh elemen masyarakat ikut menjaga kondusifitas. “Saya juga mengharapkan kepada seluruh kandidat ikut peduli masalah keamanan demi suksesnya pelaksaaan pilkada,” harapnya.
Sinergitas antara Polri dengan masyarakat juga dipandang penting oleh Komjen Budi Gunawan dalam menangkal aksi terorisme. Ia menekankan bahwa beberapa daerah termasuk Bali yang menjadi tempat favorit wisatawan asing jadi target teroris. “Kita harus belajar dari pengalaman kasus Bom Bali I dan II serta aksi teror di beberapa negara,” ujar alumnus Akpol tahun 1983 ini.
Budi Gunawan sudah menginstruksikan kepada personel Polda Bali untuk melakukan langkah-langkah dalam menangkal teroris. Namun ia tidak membeberkan langkah dimaksud dengan alasan bukan untuk konsumsi publik.
“Intinya kita akan menutup celah-celah teroris itu. Masyarakat Bali yang memiliki karakteristik terbuka dan welcome kepada siapa saja supaya mulai waspada dan ikut mengawasi penduduk pendatang termasuk tempat kos-kosan. Kita harus bersatu melawan teroris dan jangan sampai terpecah belah,” pungkasnya didampingi Kapolda Bali, Irjen Sugeng Priyanto.
Selanjutnya...
Komentar