Salurkan 725 Ton Beras, GMT Penyelamat Krisis Pangan
AMLAPURA, NusaBali
Pandemi Covid-19 yang melanda Karangasem sejak awal Maret 2020, berdampak terhadap seluruh sendi kehidupan ekonomi di Gumi Lahar.
Aktivitas ekonomi lesu, industri pariwisata langsung tutup sejak awal pandemi, banyak karyawan dirumahkan bahkan sebagian kena PHK (pemutusan hubungan kerja), hingga berdampak melemahnya daya beli masyarakat. Selama itu pula, Gerakan Masyarakat Terpadu (GMT) Amlapura ikut mengatasi krisis pangan, dengan menyalurkan total 725,83 ton beras.
Selama 6 bulan pandemi Covid-19, GMT intens datang menemui mas-yarakat untuk menyalurkan 145.166 paket sembako. Total isi dari 145.166 paket sembako itu mencapai 725,83 ton beras, di mana tiap paket berisi 5 kilogram beras, 5 bungkus mie, dan 1 liter minyak goreng.
Ribuan paket sembako untuk ikut atasi krisis pangan tersebut disalurkan GMT kepada masyarakat yang tersebar di 78 desa/kelurahan pada 8 kecamatan se-Kabupaten Karangasem. Menurut Penasihat GMT, I Gusti Made Tusan, masyarakat juga secara bergelombang datag ke Sekretariat GMT di Amlapura untuk menyalurkan aspirasinya, seraya mohon bantuan sembako.
Mereka yang datang ke Sekretariat GMT mulai dari bendesa adat, perbekel, kelian banjar, kelian dadia, kelian suka duka, hingga kelian subak. Bahkan, sejumlah anggota DPRD Karangasem juga turut aktif menggalang tokoh masyarakat, mengantarkan mereka mohon bantuan. Anggota Dewan dari Golkar, NasDem, Gerindra, Demokrat, Perindo, PKS, dan Hanura ikut menyalurkan sembako dari GMT yang totalnya mencapai 145.166 paket.
GMT sendiri sebetulnya tidak mengenal warna politik, klan, soroh atau golongan. Asalkan bersedia datang ke Sekretariat GMT membawa usulan dan disertai daftar nama warga, serta ada yang mempertanggungjawabkan pembagian bantuan sembako, maka IGM Tusan selaku Penasihat GMT pasti menyetujuinya.
Pasalnya, saat acara pembagian sembako itu, dilakukan secara simbolis, hanya diserahkan kepada kelian dadia, kelian banjar adat, kelian subak, kelian suka duka, dan lain-lain. Selanjutnya, mereka itulah yang membagikan paket sembako dari GMT kepada warganya.
Biasanya, IGM Tusan terjun langsung menemui masyarakat yang membutuhkan bantuan sembako. Bahkan, dia ikut langsung membagikan paket sembako tersebut. Selama periode Maret-Agustus 2020, GMT setiap hari menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat. Guna memudahkan penyaluran bantuan sembako, maka lebih sering dikoordinasikan anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Sebab, mereka yang lebih dikenal oleh warga di bawah.
Namun, IGM Tusan selaku tokoh Karangasem yang telah dikenal di semua kecamatan, tetap saja turun ke lapangan menemui masyarakat penerima bantuan, seperti yang dilakukan di Banjar Delundungan, Desa Ban, Kecamatan Kubu. Begitu juga saat penyaluran sembako di Bale Desa Adat Karangasem (Kecamatan Karangasem), di Desa Adat Rendang (Kecamatan Rendang), di Desa Adat Jasri (Kecamatan Karangasem).
Membawa misi kemanusiaan, kedatangan GMT menemui masyarakat ini untuk bantu memenuhi kebutuhan pangan mereka. Paling tidak, setiap kepala keluarga (KK) dapat satu paket sembako, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama beberapa hari.
Sejauh ini, paling tidak 145.166 KK dari total 152.312 KK penduduk Karangasem telah merasakan bantuan GMT selama pandemi Covid-19. Jika dilakukan survei, nyaris di setiap rumah penduduk ada tas bertuliskan ‘Sameton GMT’,yang menandakan sebelumnya telah menerima bantuan sembako dari GMT.
Menurut IGM Tusan, GMT pantang berjanji kepada masyarakat. Begitu ada yang mengajukan permohonan bantuan sembako, maka setelah disetujui, keesokan harinya langsung terealisasi dengan cara mendatangi warga. "Makanya, di saat sekarang, sebaiknya masyarakat waspada, jangan terlena dengan janji-janji. Ya, agar ke depan tidak terulang lagi jadi korban perasaan, yang terakumulasi sejak lama," jelas IGM Tusan di kediamannya Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Selasa (1/9) lalu.
Apalagi, kata IGM Tusan, ini musim Pilkada dengan fenomena dukung mendukung Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Karangasem.IGM tusan menyebutkan, nyaris setiap pasangan calon mengedepankan janji, melalui visi dan misinya yang dipaparkan, dengan pengantar kata berbunga-bunga. “Bisanya, bendesa adat, kelian adat, sekaa gong, STT dan lain-lainnya disanjung-sanjung, tujuannya untuk mendapatkan simpati,” katanya.
Selain IGM Tusan, mereka yang juga aktif turun ke lapangan menyalurkan bantuan adaloah Ketua Harian GMT I Gusti Putu Parwata, Koordinator Lapangan GMT I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, dan Wakil Ketua Bidang Logistik GMT I Gusti Ayu Sri Utami. Mereka biasanya ditemani sejumlah anggota DPRD Karangasem.
Sementara itu, yang menerima bantuan secara simbolis untuk kemudian menyalurkannya kepada warga, berbeda di tuiap kecamatan. Mereka masing-masing I Gede Sumantara (untuk Kecamatan Abang), I Wayan Bagiarta (Kecamatan Karangasem), I Wayan Gede Susila (Kecamatan Manggis), Tjok Sutedja Pemahyun (Kecamatan Sidemen), I Komang Sujana (Kecamatan Selat), I Made Agus Kertiana (Kecamatan Rendang), dan I Gede Bingin (Kecamatan Kubu). *k16
1
Komentar