Jembatan Gatsu Timur Nyaris Jebol
Gejala ketidakberesan di jembatan yang sudah berumur 30 tahun ini diakui sudah terjadi setahun yang lalu.
Sebagian Jalur Ditutup, Kemacetan Panjang pun Terjadi
DENPASAR, NisaBali
Jembatan yang berada di Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Timur Denpasar tepatnya di sebelah timur Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), Senin (10/10) siang diketahui mengalami retak-retak dan nyaris jebol di sisi utara. Untuk mengantisipasi kondisi makin parah, pengendara yang melintas dari arah barat dan timur terpaksa harus mengantri bergiliran lewat karena setengah badan jalan tak bisa dilewati.
Kondisi jembatan yang retak-retak itu diketahui oleh seorang pengendara yang lewat sekitar pukul 12.00 Wita dan kemudian berinsiatif mengambil foto dan mempostingnya di media sosial Facebook. Setelah ramai menjadi perbincangan, selanjutnya polisi dan petugas dari Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah VIII mengecek lokasi. Benar saja, kondisi jembatan itu ternyata sangat membahayakan pengendara sehingga petugas kemudian menutup bagian utara yang nyaris jebol tersebut.
Menurut seorang polisi yang sedang bertugas, jebolnya jembatan itu diduga karena ada baut jembatan yang terlepas sehingga baja penyangga mengalami pergeseran dan mengakibatkan retakan dan jebol pada sisi bagian utara jalan. "Kami harus lakukan buka tutup arus di sisi selatan, kalau dilintasi resikonya berat. Kami masih memikirkan tindakan lain untuk pengalihan jalur," ujar polisi tersebut sembari sibuk mengatur lalulintas yang terpantau macet dari arah barat maupun timur hingga 4 kilometer tersebut.
Dari pantauan NusaBali, Senin sore, di titik jembatan yang mengalami retak itu, terlihat dipasangi pembatas jalan atau tanda agar tidak dilintasi oleh pengendara. Sementara petugas terkait terlihat masih melakukan pengecekan di bawah jembatan untuk memastikan penyebab jebolnya jembatan. "Ini kami masih dalam tahap pengecekan. Sementara jembatan yang mengalami jebol ini kemungkinan karena adanya pergesekan yang terus menerus sehingga baut anak balok ada yang tidak beres, entah karena putus atau lepas belum bisa dipastikan. Jika memang benar karena bautnya terlepas kami akan lakukan percepatan perbaikan karena ini merupakan jalur yang sangat padat dilalui pengendara," kata I Made Cana, PPK 07 Satker Pelaksana Jalan Metropolitan BPJN Wilayah VIII Denpasar ditemui di lokasi, kemarin.
Dikatakan, untuk sementara arus lalu lintas di jembatan tersebut masih akan tetap dilakukan buka tutup sisi jalur selatan selama perbaikan berlangsung. “Kami tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengalihkan jalur lalu lintas untuk kendaraan bermuatan besar sehingga tekanan pada jembatan itu dapat dikurangi,” kata Made Cana.
Sementara itu, gejala ketidakberesan di jembatan ini diakuinya sudah terjadi setahun yang lalu. Meski sudah diperbaiki berkali-kali, namun aspal yang ada di atas jembatan tersebut kembali rusak, dan bergelombang, sehingga menyebabkan sejumlah kendaraan terutama sepeda motor terpental akibat jalan yang tidak rata tersebut. Kondisi ini, diduga karena usia jembatan yang sudah 30 tahun lebih. “Kalau sekarang sudah 30-an tahun usia jembatannya. Kalau jembatan beton bisa bertahan sampai 50 tahun, tapi kalau yang ini saya kurang tahu. Ada pihak yang membidangi itu,” katanya.
Diungkapkan, pada November 2015, beton-beton penyangga jembatan ini juga sempat remuk sehingga menyebabkan jembatan ini sempat pula nyaris jebol. Hal itu menyebabkan pihak BPJN wilayah VIII sempat menutup arus lalu lintas di jembatan tersebut selama tiga hari selama masa perbaikan. “Kalau dulu baloknya tidak ada yang lepas. Waktu itu masalahnya adalah beton-betonnya remuk, tapi sudah diperbaiki,” ungkapnya. * cr63
Komentar