Pasar Gotong Royong Sasar Desa Panji
Pasar yang dibuka dari pukul 06.00 - 09.00 Wita dari 32 stand yang dibuka berhasil mencatat trasaksi Rp 13 juta.
SINGARAJA, NusaBali
Pasar Gotong Royong yang diinisiasi pemerintah sebagai stimulan pergerakan ekonomi kerakyatan kembali digelar. Pasar ini digelar di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Jumat (4/9). Pasar melibatkan puluhan UKM dan UMKM dari Desa Sambangan, Panji, Panji Anom, Kayuputih Melaka, dan Ambengan, wilayah Kecamatan Sukasada.
Sebanyak 32 stand usaha baik dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan UMKM bergabung dan membuka lapak mereka di sepanjang jalan Ki Barak Panji, Desa Panji. Lapak membujur dari selatan tepat setelah wantilan desa hingga depan SDN 2 Panji. Pasar gotong royong yang menyuguhkan sejumlah hasil olaharan kerajinan maupun kuliner disambut antusias oleh masyarakat. Hal itu terbukti dengan jumlah penjualan dna perputraan ekonomi saat itu tercatat Rp 13 juta hanya dalam hitungan 3 jam dari pukul 06.00-09.00 Wita.
Perbekel Panji Jro Mangku Made Ariawan mengatakan, mengaku sangat bersyukur dan antusias mendapat kesempatan sebagai tempat penyelenggaran pasa gotong royong. Terlebih pasar gotong royong juga memberikan kesempatan kepada masyarakatnya yang saat ini memproduksi keterampilan mauun olahan kuliner memasarkan produk mereka.
Menurutnya, pasar gotong royong memberikan alternatif pasar baru bagi pengusaha UMKM dan KWT. Geliat kreativitas pemuda yang selama ini mati suri selama pandemi, kembali mendapat ruang. “Ibaratnya kami seperti ketiban durian runtuh dengan program pasar gotong royong ini di bawa ke desa kami. Dengan tanpa biaya yang kami keluarkan pemerintah daerah memfasilitasi kegiatan,” kata dia.
Jelas Jro Mangku, Pemdes Panji tak hanya mendapat kesempatan mempromosikan hasil usaha kreatif warga desa melalui pasar gotong royong. Desa juga mendapatkan banyak program seperti pertanian, lingkungan hingga perbaikan jalan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Gede Melandrat mengatakan, program pasar gotong royong itu membukukan transaksi yang cukup menggembirakan. Pasar yang dibuka dari pukul 06.00 - 09.00 Wita dari 32 stand yang dibuka berhasil mencatat trasaksi Rp 13 juta.
Jumlah uang itu, jelas dia, menggambarkan pergerakan perekonomian di Buleleng sudah mulai merangkak naik. Ekonomi mikro melalui pasar gotong royong pun nampak masih bisa bergerak. Melandrat juga mengatakan jika program pasar gotong royong akan dilaksanakan di seluruh kecamatan di Buleleng sehingga dampaknya dapat dirasakan semua masyarakat Buleleng. *k23
Sebanyak 32 stand usaha baik dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan UMKM bergabung dan membuka lapak mereka di sepanjang jalan Ki Barak Panji, Desa Panji. Lapak membujur dari selatan tepat setelah wantilan desa hingga depan SDN 2 Panji. Pasar gotong royong yang menyuguhkan sejumlah hasil olaharan kerajinan maupun kuliner disambut antusias oleh masyarakat. Hal itu terbukti dengan jumlah penjualan dna perputraan ekonomi saat itu tercatat Rp 13 juta hanya dalam hitungan 3 jam dari pukul 06.00-09.00 Wita.
Perbekel Panji Jro Mangku Made Ariawan mengatakan, mengaku sangat bersyukur dan antusias mendapat kesempatan sebagai tempat penyelenggaran pasa gotong royong. Terlebih pasar gotong royong juga memberikan kesempatan kepada masyarakatnya yang saat ini memproduksi keterampilan mauun olahan kuliner memasarkan produk mereka.
Menurutnya, pasar gotong royong memberikan alternatif pasar baru bagi pengusaha UMKM dan KWT. Geliat kreativitas pemuda yang selama ini mati suri selama pandemi, kembali mendapat ruang. “Ibaratnya kami seperti ketiban durian runtuh dengan program pasar gotong royong ini di bawa ke desa kami. Dengan tanpa biaya yang kami keluarkan pemerintah daerah memfasilitasi kegiatan,” kata dia.
Jelas Jro Mangku, Pemdes Panji tak hanya mendapat kesempatan mempromosikan hasil usaha kreatif warga desa melalui pasar gotong royong. Desa juga mendapatkan banyak program seperti pertanian, lingkungan hingga perbaikan jalan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng Gede Melandrat mengatakan, program pasar gotong royong itu membukukan transaksi yang cukup menggembirakan. Pasar yang dibuka dari pukul 06.00 - 09.00 Wita dari 32 stand yang dibuka berhasil mencatat trasaksi Rp 13 juta.
Jumlah uang itu, jelas dia, menggambarkan pergerakan perekonomian di Buleleng sudah mulai merangkak naik. Ekonomi mikro melalui pasar gotong royong pun nampak masih bisa bergerak. Melandrat juga mengatakan jika program pasar gotong royong akan dilaksanakan di seluruh kecamatan di Buleleng sehingga dampaknya dapat dirasakan semua masyarakat Buleleng. *k23
Komentar