Widiada 'Tolak' Ikut Malali
Tidak semua anggota DPRD Kota Denpasar berangkat ke luar negeri, yang izin keberangkatannya telah diturunkan Gubernur Bali.
Meski Setujui Anggaran ke Luar Negeri Rp 5 Miliar
DENPASAR, NusaBali
Dari 45 anggota DPRD Denpasar, salah satunya ‘tolak’ ikut malali (jalan-jalan) ke luar negeri, yakni AA Ngurah Gede Widiada, anggota Dewan dari NasDem. Alasannya, mantan politisi Golkar ini empati atas kondisi keuangan Kota Denpasar yang sedang krisis, menyusul tertundanya Dana Alokasi Umum (DAU) dari pusat sebesar Rp 119 miliar.
AA Ngurah Gede Widiada mengakui, dirinya memang ikut meloloskan anggaran kunjunagn ke luar negeri untuk 45 anggota DPRD Denpasar. Anggaran itu diposting dalam APBD Perubahan 2016 sebesar Rp 5 miliar. “Saya ikut menyetujui dalam pembahasan anggaran. Tapi, saya tidak ikut berangkat ke luar negeri,” ujar Widiada kepada NusaBali di Denpasar, Senin (10/10) pagi.
Widiada yang tergabung di Fraksi PDIP DPRD Denpasar mengatakan, dirinya tidak jadi penghalang bagi 44 anggota Dewan launnya untuk kunjungan ke luar negeri. Namun, sesuai dengan amanah Partai NasDem, kadernya harus menunjukkan rasa empati dan turut merasakan kondisi perekonomian serta potret APBD Denpasar yang sedang lesu.
“Ini (tolak ikut malalu ke luar negeri, Red) juga merupakan napas dan amanah dari Ketua Umum DPP NasDem Pak Surya Paloh. Ini spirit perubahan yang ingin kami implementasikan dalam langkah nyata melihat potret anggaran yang memprihatinkan,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Denpasar 2009-2014 dari Fraksi Golkar yang mundur di tengah jalan, karena loncat pagar ke NasDem ini.
Widiada mengungkapkan, saat ini di Denpasar sedang terjadi krisis anggaran. Termasuk perlu anggaran Rp 190 miliar untuk membangun kembali Pasar Badung pasca terbakar. “Rakyat juga sedang susah, sementara pembangunan Pasar Badung membutuhkan anggaran besar,” ujar Widiada yang notabene mantan Sekretaris DPD II Golkar Denpasar.
Menurut Widiada, APBD Denpasar berupaya merasionalisasi anggaran akibat penundaan DAU sebesar Rp 119 miliar oleh pusat. Makanya, diupayakan efisiensi di SKPD lingkup Pemkot Denpasar, termasuk Sekretariat Dewan. Hasilnya, Denpasar masih saja minus anggaran Rp 29 miliar. “Inilah landasan saya selaku kader Partai NasDem ingin koreksi anggaran ke luar negeri. Namun, saya tergabung di Fraksi PDIP, sehingga tetap menghormati keputusan Fraksi PDIP menyetujui posting anggaran ke luar negeri. Nah, selaku kader Partai NasDem, saya tidak ikut berangkat,” tandas Widiada.
Widiada menyebutkan, dirinya selaku anggota Dewan sebenarnya sudah diminta membuat paspor dan mengurus administrasi oleh Sekretariat DPRD Denpasar. “Tapi, saya sampaikan saya tidak berangkat ke luar negeri. Kita harus turut empati dan menunjukan prihatin bersama rakyat,” ujar politisi yang juga Panglingsir Puri Peguyangan, Denpasar Utara ini.
Sementara itu, Sekda Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun mengatakan untuk kunjungan ke luar negeri bagi anggota DPRD Denpasar, tidak hanya perlu izin Gubernur, tapi juga Meneteri Dalam Negeri (Mendagri). ”Kalau anggota DPRD Kabupaten/Kota, izinnya dari Mendagri melalui pengantar Gubernur. Untuk pejabat negara selevel Gubernur (yang berangkat ke luar negeri), izinnya langsung ke Presiden,” ujar Tjok Pemayun kepada NusaBali secara terpish di Denpasar, Senin kemarin.
Mantan Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Provinsi Bali ini juga mengatakan, Mendagri telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang perjalanan /kunjungan ke luar negeri pejabat dalam rangka efisiensi. Dalam SE Mendagri itu disebutkan, kalaupun ada yang harus berangkat ke luar negeri, tidak boleh lebih dari 5 orang di satu lokasi.
“Kalau berkunjung ke tiga lokasi di luar negeri, bisa dihitung berapa yang boleh berangkat. Lebih dari 5 orang di satu lokasi, tidak boleh. Kalau kurang, itu boleh,” tegas birokrat asal Puri Madangan, Desa Petak, Kecamatan Gianyar ini.
DPRD Denpasar yang beranggotaklan 45 orang, sebagaimana diberitakan, telah ajukan izin kepada Gubernur Bali untuk lawatan ke tiga benua: Eropa, Amerika, dan Australia. Gubernur pun telah mengizinkan kunjungan ke luar negeri, termasuk ke Las Vegas, Amerika Serikat ini.
Kunjungan ke tiga benoa tersebut akan dilakukan DPRD Denpasar periode November-Desember 2016 mendatang. Rombongan DPRD Denpasar akan dibangi tiga kelompok dalam keberangkatanya ke tiga benua tersebut. Rombongan pertama, menyertakan Pimpinan Dewan dan anggota Dewan berkunjung ke London (Inggris/Benua Eropa).
Rombongan kedua, menyertakan Pimpinan Dewan dan anggota Dewan akan terbang Las Vegas (Amerika Serikat/Benua Amerika). Rombongan ketiga, menyertakan Pimpinan Dewan dan anggota Dewan terbang ke Melbourne (Benua Australia). Terbang ramai-ramai anggota DPRD Denpasar ke luar negeri ini berbalut study banding masalah perko-taan dan promosi pariwisata. * nat
Komentar