Menghadapi Kasus Overdosis, Begini Pertolongan Pertamanya
DENPASAR, NusaBali.com
Banyak dari masyarakat telah mengetahui bahaya dari konsumsi obat-obat tertentu secara berlebihan, atau yang dikenal dengan istilah overdosis.
Tak hanya pada obat-obatan, kasus overdosis juga terjadi pada pemakai napza (narkoba, psikotropika, dan zat adiktif). Namun, belum banyak yang mengetahui bagaimana menangani kasus overdosis.
Overdosis sendiri memiliki beberapa tingkatan, dari ringan, sedang, dan berat yang bisa menimbulkan kematian. Selain itu, overdosis pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada obat yang digunakan, toleransi terhadap obat-obatan tergantung pada berbagai faktor, seperti kesehatan, umur, berat badan, dan bagaimana obat masuk ke dalam tubuh.
Hal ini diungkapkan oleh dr Luh Nyoman Alit Aryani SpKJ (K), Kepala PTRM Sandat RSUP Sanglah Denpasar pada diskusi virtual mengenai Overdosis serangkaian dengan International Overdose Awareness Day atau Hari Kewaspadaan Overdosis Internasional oleh Yayasan Kesehatan Bali (Yakeba), Senin (31/8).
Beberapa jenis napza yang berpotensi dalam terjadinya overdosis, yakni opiat, ganja, amphetamine, benzodiazepine, dan alkohol. Jenis-jenis napza ini, memiliki gejala overdosis yang berbeda-beda. Khusus untuk kasus overdosis alkohol, di Bali sendiri kerap terjadi kasus overdosis pada arak methanol.
“Kan sering itu ada kejadian meninggal karena arak methanol di Bali karena oplosan itu. Jadi kalau yang seperti ini biasanya harus cepat dibawa ke hemodialisis. Artinya harus dicuci darah kalau alkoholnya overdosisnya tinggi,” ujar dr Alit.
Sementara itu, lanjut dr Alit, terdapat beberapa cara untuk mencegah kasus overdosis, antara lain dengan tidak mengkonsumsi obat bersamaan dengan obat lainnya, mengkonsumsi obat sesuai dengan takaran dan resep, dan menyimpan obat yang jauh dari jangkauan anak-anak.
“Jika ada anggota keluarga yang mengalami depresi, depresi itu kan sedih yang terlalu berat, sampai putus asa dan ingin mati, misalnya. Harus dicari perawatan kejiwaan dari professional. Cegahlah orang tersebut untuk meminum obat yang berlebihan,” imbaunya.
Ternyata, beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama pada kasus overdosis, yakni dengan cara mencari bantuan medis yaitu rumah sakit terdekat. Kemudian, yang bisa dilakukan pada korban kasus overdosis yaitu memantau nafas korban. “Artinya, lapangkan dada, dan hindari untuk tersedak, karena ada gejala kalau overdosis itu kesulitan bernafas,” lanjut dr Alit.
Langkah berikutnya, yaitu pertolongan berupa Resusitasi Jantung Paru atau CPR. Ini dilakukan dengan meletakkan kedua tangan pada bagian dada korban, lakukan gerakan naik turun seperti memompa. Dengan catatan, perlakuan CPR ini dilakukan jika memungkinkan atau memiliki pengalaman melakukan CPR. Pertolongan pertama yang tak kalah penting, yaitu mengetahui penyebab overdosis. Ini akan membantu dokter untuk menentukan langkah medis yang diambil.*cr74
1
Komentar