Forca Student Company Ciptakan Bantal Multifungsi
DENPASAR, NusaBali
Luar biasa yang dilakukan oleh siswa SMAN 2 Denpasar. Sebanyak 20 siswa yang memiliki julukan Resman itu berhasil mengembangkan kewirausahaan secara nyata.
Ya siswa yang tergabung dalam Forca Student Company ini berhasil memproduksi Kastic Pillow,bantal leher yang dapat bertransformasi menjadi string bag dan bagpack. “Ide ini sendiri datang dari keinginan masyarakat yaitu mendapatkan kualitas tidur yang baik dalam waktu singkat di saat perjalanan maupun travelling,” kata Desak Nyoman Kiara Tristantiana Suadi, selaku Promotion Manager Forca Student Company.
Dalam penjelasannya siswa kelas XI IPS ini menyatakan asal muasal menciptakan produk ini lantaran melihat banyak sekali limbah plastik dan limbah kain perca di lingkungan mereka. “Oleh karena itu, kami menciptakan produk multifungsi ini dengan bahan dasar berupa limbah plastik sekali pakai yang telah di-pressed dan juga limbah kain perca,” kata Desak.
Kastic Pillow itu pun sudah diperjualbelikan dengan sistem pre order dan pengerjaan memakan waktu satu minggu. Untuk varian yang bisa berubah menjadi bantal dibanderol Rp 220.000, sedangkan tas saja Rp 200.000, sedangkan omzet yang sudah diraih mencapai Rp 6.222.000. “Produksi selalu dilaksanakan apabila ada pesana yang datang. Kami selalu menggunakan sistem pre-order agar produk dapat diselesaikan terlebih dahulu,” kata Desak.
Kelompok Forca Student Company ini adalah satu di antara usaha mikro binaan program Youth Ecopreneurship Initiative yang digagas oleh Citi Indonesia (Citibank) dengan dukungan dari Citi Foundation dan Prestasi Junior Indonesia. “Salah satu fokus dari Citi Indonesia adalah pengembangan generasi muda, khususnya dalam hal edukasi keuangan serta dasar-dasar kewirausahaan. Kami melihat bahwa peran wirausahawan muda sangatlah penting dalam membangun perekonomian Indonesia di masa depan, dan oleh karena itu, kami menggagas Youth Ecopreneurship Initiative bersama mitra kami Prestasi Junior Indonesia,” kata Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A Anjungsari.
Tas produksi SMAN 2 Denpasar bisa dibilang unik karena menggunakan daur ulang limbah plastik sebagai salah satu komponen bahan baku. Melalui bisnis yang digagas, para pengusaha muda ini berupaya untuk membantu mengurangi limbah plastik yang dapat mencemari lingkungan dan mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Selama lima bulan beroperasi, Forca Student Company berhasil meraih omzet penjualan hingga Rp 6,2 juta,” sebut Puni Anjungsari.
Puni menyebut misi Citi yaitu enabling growth and economic progress., terlebih Bali sangatlah mengandalkan sektor pariwisata, di mana sektor tersebut cukup terkena dampak dari pandemi saat ini. “Kami berharap melalui program dan kompetisi ini, dapat tercipta wirausahawan muda yang tangguh, kreatif, sekaligus dapat beradaptasi dalam kondisi apapun melalui bisnis yang ditekuni nantinya, serta membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia dalam hal Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” ujarnya.
Karena itu pula pada Minggu (6/9) diselenggarakan kegiatan Regional Student Company Competition 2020, yang melibatkan SMAN 2 Denpasar, SMAN 5 Denpasar, SMKN 3 Denpasar, SMK Bintang Persada, dan SMK Pariwisata Harapan. Sementara itu sebagai juara, SMAN 2 Denpasar akan mewakili Bali ke kancah level nasional pada bulan Oktober mendatang.
Sebelumnya survei yang dilakukan oleh Cambridge Assessment International Education pada tahun 2019 menunjukkan pelajar Indonesia berusia 13-19 tahun memiliki minat dan perhatian yang besar pada isu global terkait lingkungan. Sebanyak 21 persen pelajar meyakini polusi (termasuk sampah plastik) adalah masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Selain itu, sebagian besar generasi muda Indonesia (sebanyak 93 persen) sangat bersemangat untuk menangani masalah ini dan telah melakukan aksi nyata, seperti mengubah gaya hidup yang berdampak pada lingkungan. Indikasi ini semakin menegaskan komitmen Citi Indonesia untuk menyediakan wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan semangat menjaga lingkungan dengan mengembangkan sebuah bisnis yang akhirnya memberikan manfaat ekonomi bagi mereka sendiri.
Selama enam tahun, kemitraan antara PJI dengan Citibank telah memberikan edukasi kewirausahaan kepada lebih dari 54.000 pelajar dari 164 SMA dan SMK di Indonesia. ”Kami berharap pengalaman yang diperoleh dari program ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menciptakan lebih banyak bisnis baru yang menerapkan konsep keberlanjutan di masa depan,” kata Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner. *mao
Dalam penjelasannya siswa kelas XI IPS ini menyatakan asal muasal menciptakan produk ini lantaran melihat banyak sekali limbah plastik dan limbah kain perca di lingkungan mereka. “Oleh karena itu, kami menciptakan produk multifungsi ini dengan bahan dasar berupa limbah plastik sekali pakai yang telah di-pressed dan juga limbah kain perca,” kata Desak.
Kastic Pillow itu pun sudah diperjualbelikan dengan sistem pre order dan pengerjaan memakan waktu satu minggu. Untuk varian yang bisa berubah menjadi bantal dibanderol Rp 220.000, sedangkan tas saja Rp 200.000, sedangkan omzet yang sudah diraih mencapai Rp 6.222.000. “Produksi selalu dilaksanakan apabila ada pesana yang datang. Kami selalu menggunakan sistem pre-order agar produk dapat diselesaikan terlebih dahulu,” kata Desak.
Kelompok Forca Student Company ini adalah satu di antara usaha mikro binaan program Youth Ecopreneurship Initiative yang digagas oleh Citi Indonesia (Citibank) dengan dukungan dari Citi Foundation dan Prestasi Junior Indonesia. “Salah satu fokus dari Citi Indonesia adalah pengembangan generasi muda, khususnya dalam hal edukasi keuangan serta dasar-dasar kewirausahaan. Kami melihat bahwa peran wirausahawan muda sangatlah penting dalam membangun perekonomian Indonesia di masa depan, dan oleh karena itu, kami menggagas Youth Ecopreneurship Initiative bersama mitra kami Prestasi Junior Indonesia,” kata Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A Anjungsari.
Tas produksi SMAN 2 Denpasar bisa dibilang unik karena menggunakan daur ulang limbah plastik sebagai salah satu komponen bahan baku. Melalui bisnis yang digagas, para pengusaha muda ini berupaya untuk membantu mengurangi limbah plastik yang dapat mencemari lingkungan dan mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Selama lima bulan beroperasi, Forca Student Company berhasil meraih omzet penjualan hingga Rp 6,2 juta,” sebut Puni Anjungsari.
Puni menyebut misi Citi yaitu enabling growth and economic progress., terlebih Bali sangatlah mengandalkan sektor pariwisata, di mana sektor tersebut cukup terkena dampak dari pandemi saat ini. “Kami berharap melalui program dan kompetisi ini, dapat tercipta wirausahawan muda yang tangguh, kreatif, sekaligus dapat beradaptasi dalam kondisi apapun melalui bisnis yang ditekuni nantinya, serta membantu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia dalam hal Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” ujarnya.
Karena itu pula pada Minggu (6/9) diselenggarakan kegiatan Regional Student Company Competition 2020, yang melibatkan SMAN 2 Denpasar, SMAN 5 Denpasar, SMKN 3 Denpasar, SMK Bintang Persada, dan SMK Pariwisata Harapan. Sementara itu sebagai juara, SMAN 2 Denpasar akan mewakili Bali ke kancah level nasional pada bulan Oktober mendatang.
Sebelumnya survei yang dilakukan oleh Cambridge Assessment International Education pada tahun 2019 menunjukkan pelajar Indonesia berusia 13-19 tahun memiliki minat dan perhatian yang besar pada isu global terkait lingkungan. Sebanyak 21 persen pelajar meyakini polusi (termasuk sampah plastik) adalah masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Selain itu, sebagian besar generasi muda Indonesia (sebanyak 93 persen) sangat bersemangat untuk menangani masalah ini dan telah melakukan aksi nyata, seperti mengubah gaya hidup yang berdampak pada lingkungan. Indikasi ini semakin menegaskan komitmen Citi Indonesia untuk menyediakan wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan semangat menjaga lingkungan dengan mengembangkan sebuah bisnis yang akhirnya memberikan manfaat ekonomi bagi mereka sendiri.
Selama enam tahun, kemitraan antara PJI dengan Citibank telah memberikan edukasi kewirausahaan kepada lebih dari 54.000 pelajar dari 164 SMA dan SMK di Indonesia. ”Kami berharap pengalaman yang diperoleh dari program ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menciptakan lebih banyak bisnis baru yang menerapkan konsep keberlanjutan di masa depan,” kata Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner. *mao
Komentar