Tamba-Patriana Diantar Kesenian Hadrah
Ingin Kembalikan Kejayaan Era Bupati Winasa di Jembrana
NEGARA, NusaBali
Pasangan I Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat (Tamba-Ipat), Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) yang diusung Koaliasi Jembrana Maju (KJM), resmi mendaftar ke KPU Jembrana, Minggu (6/9) siang.
Pendaftaran Tamba-Ipat diiringi tabuh baleganjur dan kesenian hadrah. Sebelum mendaftar ke KPU Jembrana, lebih dulu dilaksanakan deklarasi 10 partai pengusung maupun pendukung Tamba-Ipat di Sekretariat Jembrana Kembali Jaya (JKJ). Dari 10 parpol yang deklarasi tersebut, 5 di antaranya parpol parlemen selaku pengusung, yakni Golkar (berkekuatan 6 kursi legislatif), Gerindra (4 kursi), Demokrat (2 kursi), PKB (2 kursi), dan PPP (1 kursi). Sedangkan 5 parpol non parlemen selaku pendukung adalah NasDem, Perindo, Berkarya, PKS, dan PSI.
Setelah acara deklarasi, rombongan Tamba-Ipat berangkat menuju Kantor KPU Jembrana di Jalan Udayana Negara kawasan Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, yang berada sebelah timur Sekretariat JKJ, Minggu siang pukul 12.30 Wita. Prosesi pengantaran Tamba-Ipat dilakukan dengan berjalan kaki ke arah timur dan memutar di Tugu Pan Balang Tamak.
Saat balik ke arah barat, rombongan Tamba-Ipat tidak langsung masuk ke titik putar balik arah yang tepat berada di depan Kantor KPU Jembrana. Namun, mereka melewati titik putar balik arah yang berada di depan Markas Koramil Negara, sehingga kembali berjalan ke timurdan sampai di KPU Jembrana pukul 12.50 Wita.
Menariknya, saat parade kemarin, pasangan Tamba-Ipat justru tidak di posisi paling depan. Yang paling depan adalah para relawan yang direpresentasikan rakyat dari kalangan petani, nelayan, tukang panol, pedagang jamu, pedagang sayur, tukang parkir, dan kaum milenial. Di belakangnya menyusul kelompok kesenian hadrah, kemudian barisan partai yang tergabung dalam KJM. Setelah itu, barulah disusul Tamba-Ipat bersama istri masing-masing. Di belakang mereka adalah atraksi baleganjur bersama relawan JKJ.
Proses pendaftaran Tamba-Ipat di KPU Jemabrana berlangsung sampai sore pukul 15.00 Wita. Namun, KPU Jembrana belum dapat mensahkan syarat rekomendasi salah satu partai pengusung dari PPP. Masalahnya, ada perbedaan tulisan nama Ketua PPP Jembrana antara yang tercantum di rekomendasi dengan yang tercantum pada data sistem informasi partai politik (Sipol).
“Di Sipol tertulis nama Khaled Ahmad. Sedangkan nama Ketua PPP Jembrana yang di surat rekomendasi itu tertulis Halid. Yang menjadi acuan kami, tetap sesuai data di Sipol yang dilaporkan di KPU RI. Kalau tidak sesuai di Sipol, tetap akan kita anggap rekomendasi PPP itu tidak memenuhi syarat,” ujar Ketua KPU Jembrana, I Ketut Gde Tangkas Sudiantara.
Tangkas menjelaskan, meskipun tanpa PPP yang memiliki 1 kursi di DPRD Jembrana, pasangan Tamba-Ipat sudah bisa didaftarkan. Mengingat jumlah total kursi dari 4 partai pengusung lainnya mencapai 15 kursi (dari Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB (2 kursi) yang sudah memenuhi syarat minimal 20,00 persen suara untuk mengusung paket calon. “Untuk syarat pencalonan dari parpol atau gabungan parpol di Jembrana, minimal 7 kursi,” jelas Tangkas.
Dalam Pilkada Jembrana 2020, Tamba-Ipat akan tarung head to head melawan Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa, pasangan Cabup-Cawabup yang diusung PDIP-Hanura. Kembang-Sugiasa (yang telah mendaftar ke KPU Jembrana, 4 September 2020) maju tarung dengan kekuatan 19 kursi DPRD Jembrana hasil Pileg 2019 atau 54,29 persen suara parlemen, dengan rincian 18 kursi milik PDIP dan 1 kursi milik Hanura.
Sementara itu, Cabup Nengah Tamba mengatakan pada prinsipnya untuk syarat pencalonan ataupun syarat calon, Tamba-Ipat sudah tidak ada masalah. Yang pasti, ada 5 partai pengusung. Di samping itu, sejumlah partai non parlemen di Jembrana juga sepakat mengeluarkan rekomendasi dukungan. “Astungkara, pengusung dan pendukung semua mensupport, ini luar biasa,” ujar Nengah Tamba.
Disinggung terkait parade budaya saat mendaftar ke KPU, menurut Tamba, itu merupakan bentuk dukungan. Dalam parade itu, rakyat menjadi barisan yang terdepan. “Kenapa paling depan adalah rakyat? Karena mereka-lah yang menghendaki perubahan. Mereka yakin kami mampu membawa Jembrana kembali jaya seperti era Bupati Winasa. Jadi, bukan rakyat yang mengiringi kami. Tetapi, rakyat yang mengantar,” tegas politisi Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Menurut Tamba, pihaknya sengaja mendaftar hari terakhir, sebagai petanda akan finish atau menjadi juara di Pilkada Jembrana 2020. Tamba-Ipat target bisa menang dengan 60 persen suara. Tamba-Ipat mengusung visi ‘kebahagian’, yang menjadi tujuan hidup manusia. “Kami ingin mewujudkan masyarakat Jembrana bahagia. Seperti saat dulu punya kebanggaan daerahnya yang memiliki program inovasi di bidang pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat,” kata mantan Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019 ini.
Sedangkan Gede Patriana Krisna alias Ipat, mengatakan fokus programnya adalah mencakup bidang pertanian, perikanan, kehutanan, serta membuka banyak peluang investasi dan lapangan kerja. “Targetnya, ada 100 investasi baru dan 10.000 lapangan pekerjaan baru di Jembrana,” terang PNS asal Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo yang notabene putra sulung mantan Bupati Jembrana (2000-2005, 2005-2010) I Gede Winasa ini. *ode
1
Komentar