Setelah RS Payangan, IGD RSUD Sanjiwani Juga Tutup Sementara
Update Covid-19 di Bali: 141 Kasus Baru, 80 Pasien Sembuh, 7 Meninggal
GIANYAR, NusaBali
Setelah Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Poliklinik RS Payangan, kini giliran IGD RSUD Sanjiwani Gianyar yang harus ditutup sementara, karena sejumlah tenaga kesehatannya terkonfirmasi positif Covid-19.
IGD RSUD Sanjiwani ditutup selama hampir sepekan, 5-9 September 2020, untuk sterilisasi. Kabid Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, AA Gede Putra Parwata, menyatakan IGD RSUD Sanjiwani terpaksa ditutup karena ada 3 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Mereka terdiri dari 2 dokter dan seorang perawat yang kesehariannya bertugas di IGD RSUD Sanjiwani. Selain itu, 25 tenaga medis IGD RSUD Sanjiwani juga tengah menuggu hasil uji swab.
"Beberapa orang dari 25 tenaga medis yang masih menunggu hasil uji swab tersebut saat ini memiliki gejala seperti Covid-19. Tapi, belum bisa dipastikan status kesehatannya, karena mereka masih menunggu hasil swab,” ujar Putra Parwata saat dikonfirmasi NusaBali di Gianyar, Minggu (6/9).
Karena adanya 2 dokter dan 1 perawat serta 15 tenaga medis yang masih menunggu hasil uji swab, kata Putra Parwata, maka pelayanan di IGD RSUD Sanjiwani praktis ditutup sejak Sabtu (5/9) siang pukul 13.00 Wita. Layanan di IGD akan dibuka kembali, Kamis (10/9) mendatang. Sembali layangan ditutup, areal IGD RSUD Sanjiwani dilakukan sterilisasi.
Putra Parwata meminta maaf kepada masyarakat, karena buat sementara tidak bisa melayani pasien yang datang dengan kasus darurat ke IGD RSUD Sanjiwani. “Tapi, untuk pelayanan lainnya di RSUD Sanjiwani masih jalan seperti biasa,” tegas Putra Parwata.
Dikonfirmasi terpisah kemarin, Sekda Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, mengatakan penutupan IGD RSUD Sanjiwani tidak bisa dielakkan. Sebab, hal ini demi memutus rantai penyebaran Covid-19 yang telah menyerang tim medis di IGD. Wisnu Wijaya pun meminta kepada masyarakat yang dalam kondisi darurat supaya mendatangi rumah sakit swasta terdekat.
Saat itu, kata Wisnu Wijaya, dua rumah sakit milik Pemkab Gianyar telah jadi klaster penyebaran Covid-19, yaki RSUD Sanjiwani di Kota Gianyar dan RS Payangan di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan. “Dua rumah sakit kita pelayanan gawat darurat-nya tutup karena Covid-19. Kami mengarahkan supaya untuk sementara masyarakat yang dalam kondisi darurat agar ke RS swata. Tidak ada pilihan lain, karena situasinya seperti ini,” katanya.
IGD dan Poliklinik RS payangan sendiri sudah lebih dulu ditutup selama 4 hari, sejak Kamis (3/9) hingga Minggu (6/9). Layanan di rumah sakit milik Pemkab Gianyar ini baru akan dibuka kembali, Senin (7/9) pagi ini pukul 08.00 Wita.
Penutupan IGD dan Poliklinik RS Payangan dilakukan setelah ada 5 tenaga kesehatan terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka semua bertugas di UGD dan Poliklinik. Awalnya, ada 8 tenaga kesehatan di RS Payangan yang diuji swab. Dari 8 tenaga kesehatan yang di-swab itu, 5 orang hasilnya positif Covid-19.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk. Per 6 September 2020 kemarin, kembali muncul 141 kasus baru Covid-19 yang semuanya merupakan transmisi lokal, selain 80 pasien dinyatakan sembuh dan 7 pasien lagi diumumkan meninggal dunia.
Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak per Minggu kemarin mun-cul di Kota Denpasar mencapai 31 kasus. Terbanyak berikutnya berada di Buleleng dengan 27 kasus baru Corona, disusul kemudian Karangasem (22 kasus baru), Badung (21 kasus baru), Gianyar (20 kasus baru), Jembrana (7 kasus baru), Klungkung (6 kasus baru), dan Tabanan (6 kasus baru).
Ini merupakjan hari ketujuh secara beruntun di Bali diterjang ledakan lebih dari 100 kasus baru Corona. Diawali 31 Agustus 2020 saat muncul 129 kasus baru Corona bersamaan dengan 79 pasien sembuh. Pada 1 September 2020, terjadi 160 kasus baru bersamaan dengan sembuhnya 100 pasien sembuh. Selanjutnya, 2 September 2020, muncul 169 kasus baru bersamaan dengan 101 pasien dinyatakan sembuh. Berikutnya, 3 September 2020, kembali muncul 174 kasus baru bersamaan sembuhnya 117 pasien. Rekor tertinggi terjadi 4 September 2020, saat muncuil 196 kasus baru bersamaan dengan 81 pasien sembuh. Terakhir, 5 September 2020, muncul 165 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh.
Dengan tambahan 141 pasien baru per Minggu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 6.212 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 5.822 orang atau 93,72 persen dari total 6.212 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (4,78 persen), 85 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (1,37 persen), dan 8 orang WNA (0,13 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 1.790 kasus, yang mana 1.725 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 870 kasus positif Corona, Gianyar (696 kasus), Buleleng (617 kasus), Bangli (609 kasus), Klungkung (527 kasus), Karangasem (555 kasus), Tabanan (326 kasus), dan Jembrana pa-ling ‘steril’ (dengan 168 kasus).
Pada hari yang sama, Minggu kemarin, kembali ada tambahan 80 pasien Co-rona di Bali yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 27 orang, disusul kemudian Buleleng (23 pasien sembuh), Karangasem (13 pasien sembuh), Gianyar (11 pasien sembuh), Badung (10 pasien sembuh), Tabanan (5 pasien sembuh), Bangli (2 pasien sembuh), Jembrana (1 pasien sembuh).
Dengan tambahan 80 pasien sembuh kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 5.017 orang. Namun, angka kesembuhan di Bali melorot menjadi 80,76 persen dari total 6.212 kasus positif. Ini semakin menjauh dari rekor kesembuhan tertinggi di Bali yang mencapai 88,17 persen per 17 Agustus 2020 lalu. Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan sebanyak 1.090 orang atau 17,55 persen dari total 6.212 kasus positif.
Sementara, per Minggu kemarin kembali diumumkan 7 pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia, masing-masing di Denpasar (2 orang), di Bangli (2 orang), di Gianyar (2 orang), dan di Badung (1 orang). Dengan tambahan 7 pasien yang diumumkan meninggal kemarin, maka secara keseluruhan kini ada 105 pasien Covid-19 di Bali yang gagal diselamatkan nyawanya atau 1,69 persen dari total 6.212 kasus positif.
Mereka terdiri dari 103 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 26 orang, disusul Badung (19 orang), Gianyar (15 orang), Bangli (13 orang), Buleleng (8 orang), Karangasem (8 orang), Tabanan (7 orang), Jembrana (4 orang), dan Klungkung (3 orang). *nvi,ind
1
Komentar