Akhir September, Trans Sarbagita Beroperasi Lagi
Bukan hanya memberlakukan protokol kesehatan, melainkan sistem pembayaran juga sudah menggunakan cashless alias non tunai.
DENPASAR, NusaBali.com
Bus Trans Sarbagita yang mangkrak pada masa pandemi Covid-19 akhirnya kan dioperasionalkan lagi melayani GOR Ngurah Rai Denpasar ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) Ungasan, Kuta Selatan (Koridor 1) Batubulan - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Koridor 2).
“Sekarang sedang kami persiapkan, dan akhir September dijadwalkan beroperasi kembali,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, Senin (7/9).
Pada masa pandemi, Trans Sarbagita ini sempat ‘memanaskan mesinnya’ pada bulan Agustus. Namun operasional bukan dalam rangka memenuhi kebutuhan penumpang umum, melainkan untuk melayani para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang kampung.
“Di samping itu juga kami sedang refocusing pendanaan akibatnya memang terjadi penundaan,” kata Samsi ditemui di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Bali di Jalan Cok Agung Tresna Nomor 1 Denpasar.
Tarif bus Sarbagita sendiri masih tetap sama Rp3.500 untuk penumpang umum dan Rp0 atau gratis untuk pelajar/mahasiswa. Mengikuti protokol kesehatan, kali ini BPD Bali ikut mendukung dengan penyediaan QRIS atau transaksi non-tunai. “Kalau punya LinkAja, punya bank apa pun bisa. Kalau BPD lebih mudah lagi, ‘kan bisa langsung,” jelasnya.
Selain itu ada pembatasan dan pengurangan dari jumlah penumpang hingga 50%, “Jadi tidak boleh sampai berdesakan memang,” tambahnya lagi. Samsi juga menjamin bahwa Sarbagita aman karena penanganan bus Sarbagita akan selalu dibersihkan setelah sekali jalan dan disemprot disinfektan.
Di dalam Sarbagita sendiri juga tersedia hand-sanitizer dan juga diberlakukan social-distancing dengan memberi jarak pada setiap tempat duduk. Pramujasa dan sopir bus juga menggunakan masker serta faceshield untuk menjaga keamanan dan kesehatan bersama.
Ditanya mengenai jumlah armada, Samsi menuturkan bahwa ada total 10 armada untuk kedua koridor dengan jam operasional dimulai dari pukul 08.00 hingga 15.00 Wita. “Kita memang cuma punya 10 bus, 2 untuk cadangan, jadi masing-masing koridor punya cadangan,” kata Samsi lagi.
Terakhir, Samsi juga berharap agar masyarakat tetap menggunakan Trans Sarbagita yang mendapatkan merupakan subsidi dari pemerintah. “Kalau kosong kan sayang, lebih baik tetap dipakai. Kemudian juga mengurangi penggunaan BBM dan polusi. Apalagi juga nyaman dan aman. Hanya tinggal mengikuti protokol kesehatan supaya semua tetap sehat,” tutupnya.*cla
TONTON JUGA:
Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, Taksi Online Pakai Sekat Pelindung
Komentar