Stok Babi Hari Raya Galungan Dipastikan Aman
BANGLI, NusaBali
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli menyebut kebutuhan babi untuk Hari Raya Galungan dan Kuningan sekitar 7.378 ekor.
Berdasarkan data, stok yang tersedia sebanyak 13.405 ekor. Kepala Dinas PKP Bangli, Wayan Sarma, memastikan stok babi untuk hari raya sangat aman.
Wayan Sarma mengaku sudah berkoordinasi dengan Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bangli. Stok babi sekitar 13.405 ekor dengan kalkulasi berat babi di atas 80 kilogram per ekor. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan Hari Raya Galungan sekitar 7.378 ekor. “Dipastikan stok daging babi untuk hari raya aman,” ungkap Wayan Sarma, Senin (7/9). Harga babi hidup saat ini berkisar Rp 34.000-35.000 per kilogram. Diprediksi tidak akan terjadi peningkatan harga babi yang signifikan jelang Hari Raya Galungan.
Dinas PKP Bangli akan menerjunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan babi yang dipotong. “Kami telah bersurat kepada kepala UPTD Keswankan se-Kecamatan Bangli untuk peningkatan pengawasan pemotongan ternak babi. Sebanyak 16 petugas akan turun melakukan pemanatauan dan pengawasan,” terangnya. Pemeriksaan meliputi tahap antremortem yakni bentuk fisik hewan yang akan disembelih. Sedangkan tahap postmortem merupakan pemeriksaan hewan setelah disembelih. Petugas juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengolah daging babi dengan baik dan benar yakni memasak sampai matang. *esa
Wayan Sarma mengaku sudah berkoordinasi dengan Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bangli. Stok babi sekitar 13.405 ekor dengan kalkulasi berat babi di atas 80 kilogram per ekor. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan Hari Raya Galungan sekitar 7.378 ekor. “Dipastikan stok daging babi untuk hari raya aman,” ungkap Wayan Sarma, Senin (7/9). Harga babi hidup saat ini berkisar Rp 34.000-35.000 per kilogram. Diprediksi tidak akan terjadi peningkatan harga babi yang signifikan jelang Hari Raya Galungan.
Dinas PKP Bangli akan menerjunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan babi yang dipotong. “Kami telah bersurat kepada kepala UPTD Keswankan se-Kecamatan Bangli untuk peningkatan pengawasan pemotongan ternak babi. Sebanyak 16 petugas akan turun melakukan pemanatauan dan pengawasan,” terangnya. Pemeriksaan meliputi tahap antremortem yakni bentuk fisik hewan yang akan disembelih. Sedangkan tahap postmortem merupakan pemeriksaan hewan setelah disembelih. Petugas juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengolah daging babi dengan baik dan benar yakni memasak sampai matang. *esa
1
Komentar