Distan Gianyar Klaim Stok Babi 9.640 Ekor
GIANYAR, NusaBali
Ratusan ekor babi di Gianyar mati karena suspec African Swine Fever (ASF) antara Februari - Maret 2020.
Meski demikian, Dinas Pertanian Gianyar mengklaim stok daging babi di Kabupaten Gianyar masih aman sekitar 964 ton. Jumlah ini setara dengan 9.640 ekor, dengan konversi per ekor babi siap potong berat rata-rata 100 kg.
‘’Jadi, kami di Gianyar tak akan kesulitan dalam penyediaan babi siap potong. Mekipun sempat ada pandemi,’’ jelas Kepala Dinas Pertanian Gianyar Ir Made Raka, Selasa (8/9). Dia menjelaskan, populasi babi sebelum suspec di Gianyar, Februari – Maret 2020, mencapai 140.621 ekor. Populasi terbanyak ada di Kecamatan Payangan 13.175 ekor, disusul Kecamatan Tegallalang 9.326 ekor, Tampaksiring 4.336 ekor, Gianyar 3.332 ekor, Sukawati 3.226 ekor, Ubud 918 ekor, dan Blahbatuh 562 ekor. ‘’Namun kami perhitungkan babi yang mati karena suspec mencapai 27 persen,’’ jelas kadis asal Banjar Angkling, Desa Bakbakan, Gianyar ini.
Sedangkan data Dinas Pertanian Gianyar, per Selasa (8/9), babi siap potong mencapai 964 ton atau setara 9.640 ekor. Dia menyebutkan, kebutuhan babi siap potong di Gianyar untuk Hari Penampahan Galungan, Selasa (15/9), sekitar 620 ton. Terkait harga babi kini, kisaran Rp 33.000 - Rp 35.000/kg hidup. Harga babi sempat anjlok pada kisaran terendah Rp 13.000 – Rp 15.000/kg hidup, saat pandemi babi. Karena masyarakat sempat takut mengkonsumsi daging babi.
Lonjakan harga babi, jelas Madek Raka, terjadi selain karena babi sempat kena pandemi sehingga agak langka, juga babi Bali termasuk dari Gianyar makin banyak dikirim ke Jawa. ‘’Tentang data, berapa babi dari Gianyar diantarpulaukan, ada di Pemprov Bali,’’ jelasnya. Made Raka memprediksi harga babi tak terlalu melonjak jelang Galungan nanti, kemungkinan kisaran Rp 35.000/kg hidup. *lsa
Komentar