Pangdam Dapat Apresiasi Bidang Kesehatan
Bentuk Sinergi Kodam IX/Udayana, FK Unud, dan IDI Bali
“Apresiasi ini merupakan penyemangat baru bagi kami. Jadi kami bukan hanya sekedar berbangga untuk menerima apresiasi itu, lebih jauh lagi ini merupakan tantangan bagi kami untuk terus berbuat yang terbaik”
DENPASAR, NusaBali
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali memberikan apresiasi bidang kesehatan kepada Pangdam IX/ Udayana, Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara, Rabu (9/9). Kegiatan yang berlokasi di ruang dr AA Made Djelantik, lantai 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini merupakan apresiasi atas kinerjanya dalam penanggulangan Covid-19 di Bali bersama dengan jajaran Kodam IX/Udayana.
Kegiatan pemberian apresiasi ini diserahkan oleh Rektor Universitas Udayana Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS(K), Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Udayana, Prof Dr dr I Ketut Suyasa SpB SpOT(K), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, dan Ketua IDI Provinsi Bali dr I Gede Putra Suteja.
Apresiasi juga diberikan dalam rangka meningkatkan sinergi TNI dengan akademisi, birokrasi, dan profesi di era adaptasi kehidupan baru. Disebutkan oleh Dekan Prof Dr dr I Ketut Suyasa SpB SpOT(K), bahwa sinergi antara FK Unud bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan IDI telah terjalin sejak awal.
Dengan kasus Covid-19 yang belakangan ini meningkat, ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memutus rantai penularan Covid-19. “Sinergitas atau fungsi kemudian birokrasi dan profesi bersama-sama kami harapkan ke depannya bisa menjadi sesuatu yang lebih kuat dalam rangka kita memutus rantai penularan Covid-19,” harapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana, Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS(K), dalam sambutannya menyampaikan bahwa perlunya edukasi dan sosialisasi yang lebih serius kepada masyarakat melalui sinergitas yang dilakukan oleh akademisi, professional, dan birokrat. Hal ini tak lepas dari munculnya klaster-klaster penularan Covid-19 baru di masyarakat.
“Misalnya ada klaster tajen, di samping juga bertambahnya klaster keluarga. Jadi tugas kitalah untuk bersama-sama selalu mengingatkan agar selalu melakukan pencegahan-pencegahan sehingga penyebaran Covid-19 ini bisa diredam,” ujarnya.
Bagi Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara, diterimanya apresiasi ini berarti pihaknya masih harus terus berjuang. “Apresiasi ini merupakan penyemangat baru bagi kami. Jadi kami bukan hanya sekedar berbangga untuk menerima apresiasi itu, lebih jauh lagi ini merupakan tantangan bagi kami untuk terus berbuat yang terbaik,” ungkapnya.
Kondisi sosial dan ekonomi yang terjadi saat ini, lanjutnya, akan berpengaruh terhadap kondisi stabilitas pertahanan dan keamanan jika tidak segera diatasi. Dengan kondisi seperti ini, tentunya seluruh jajaran Kodam IX/Udayana tidak tinggal diam. Pihaknya berupaya untuk menggerakkan semua sumber daya yang dimiliki untuk berperang melawan Covid-19.
Upaya oleh Mayjen TNI Kurnia Dewantara beserta jajaran Kodam IX/Udayana, yakni, beberapa kali menyampaikan ide gagasan, jajak pendapat kepada Gubernur dan rekan-rekan kedokteran untuk merumuskan regulasi atau kebijakan dalam penanganan Covid-19. “Pada mimbar akademis, Kodam IX/Udayana juga sudah beberapa kali menyelenggarakan webinar. Dan yang membanggakan, ketika kami melaksanakan webinar tentang terapi plasma konvalesen ternyata peminatnya cukup besar,” ungkapnya.
Beberapa langkah lainnya yang dilakukan di lapangan, yakni pengerahan Babinsa yang bekerjasama dengan unsur-unsur dari Angkatan Laut, Angkatan Darat, juga berkolaborasi dengan pecalang yang ada di desa-desa. Sumber daya juga tak luput di kerahkan di rumah-rumah sakit.*cr74
Kegiatan pemberian apresiasi ini diserahkan oleh Rektor Universitas Udayana Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS(K), Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Udayana, Prof Dr dr I Ketut Suyasa SpB SpOT(K), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, dan Ketua IDI Provinsi Bali dr I Gede Putra Suteja.
Apresiasi juga diberikan dalam rangka meningkatkan sinergi TNI dengan akademisi, birokrasi, dan profesi di era adaptasi kehidupan baru. Disebutkan oleh Dekan Prof Dr dr I Ketut Suyasa SpB SpOT(K), bahwa sinergi antara FK Unud bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan IDI telah terjalin sejak awal.
Dengan kasus Covid-19 yang belakangan ini meningkat, ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memutus rantai penularan Covid-19. “Sinergitas atau fungsi kemudian birokrasi dan profesi bersama-sama kami harapkan ke depannya bisa menjadi sesuatu yang lebih kuat dalam rangka kita memutus rantai penularan Covid-19,” harapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana, Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS(K), dalam sambutannya menyampaikan bahwa perlunya edukasi dan sosialisasi yang lebih serius kepada masyarakat melalui sinergitas yang dilakukan oleh akademisi, professional, dan birokrat. Hal ini tak lepas dari munculnya klaster-klaster penularan Covid-19 baru di masyarakat.
“Misalnya ada klaster tajen, di samping juga bertambahnya klaster keluarga. Jadi tugas kitalah untuk bersama-sama selalu mengingatkan agar selalu melakukan pencegahan-pencegahan sehingga penyebaran Covid-19 ini bisa diredam,” ujarnya.
Bagi Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara, diterimanya apresiasi ini berarti pihaknya masih harus terus berjuang. “Apresiasi ini merupakan penyemangat baru bagi kami. Jadi kami bukan hanya sekedar berbangga untuk menerima apresiasi itu, lebih jauh lagi ini merupakan tantangan bagi kami untuk terus berbuat yang terbaik,” ungkapnya.
Kondisi sosial dan ekonomi yang terjadi saat ini, lanjutnya, akan berpengaruh terhadap kondisi stabilitas pertahanan dan keamanan jika tidak segera diatasi. Dengan kondisi seperti ini, tentunya seluruh jajaran Kodam IX/Udayana tidak tinggal diam. Pihaknya berupaya untuk menggerakkan semua sumber daya yang dimiliki untuk berperang melawan Covid-19.
Upaya oleh Mayjen TNI Kurnia Dewantara beserta jajaran Kodam IX/Udayana, yakni, beberapa kali menyampaikan ide gagasan, jajak pendapat kepada Gubernur dan rekan-rekan kedokteran untuk merumuskan regulasi atau kebijakan dalam penanganan Covid-19. “Pada mimbar akademis, Kodam IX/Udayana juga sudah beberapa kali menyelenggarakan webinar. Dan yang membanggakan, ketika kami melaksanakan webinar tentang terapi plasma konvalesen ternyata peminatnya cukup besar,” ungkapnya.
Beberapa langkah lainnya yang dilakukan di lapangan, yakni pengerahan Babinsa yang bekerjasama dengan unsur-unsur dari Angkatan Laut, Angkatan Darat, juga berkolaborasi dengan pecalang yang ada di desa-desa. Sumber daya juga tak luput di kerahkan di rumah-rumah sakit.*cr74
Komentar