Wabup Suiasa Hadiri Karya Angasti Puja Atma Wedana di Puri Kaleran Kerobokan
MANGUPURA, NusaBali
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri rangkaian Karya Angasti Puja Atma Wedana (Mamukur) di Puri Kaleran Kerobokan, Banjar Jambe, Kerobokan Kaja, Kuta Utara, pada Buda Pon Sungsang, Rabu (9/9).
Hadir dalam acara tersebut Panglingsir Puri Kaleran Anak Agung Ngurah Sujaya beserta sameton puri, Camat Kuta Utara Putu Eka Permana, Lurah Kerobokan Kaja I Ketut Santika, dan Bendesa Adat Kerobokan Anak Agung Putu Sutarja. Pada kesempatan tersebut Wabup Suiasa menyerahkan punia Rp 5 juta yang diterima oleh Pawartaka Karya AA Ngurah Putra Surya Ningrat.
Anak Agung Ngurah Sujaya mengatakan, upacara adat di tengah pandemi Corona ini sangat sulit karena di satu sisi keluarga besar Puri Kaleran beserta angga puri dan krama Kerobokan harus melaksanakan rangkaian upakara dan upacara biar bisa berlangsung, sedangkan di sisi lain harus tetap menjaga protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Dengan ketaatan serta mengikuti aturan yang ada, pihaknya berharap Upacara Ngasti Atma Wedana ini bisa berjalan labda karya, sida sidaning don tanpa mengurangi makna upacara tersebut.
“Kami keluarga besar Puri Kaleran beserta Angga Puri dan krama Kerobokan yang ikut serta dalam pelaksanaan upacara mamukur, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Badung beserta jajaran yang telah memberikan ruang, sehingga upacara ini bisa berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan harapan,” ucapnya. Menurutnya, rangkaian Upacara Atma Wedana (Mamukur) dimulai pada Maret hingga puncak karya pada 7 September 2020.
“Saya secara pribadi dan atas nama Pemkab Badung sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Puri Kaleran Kerobokan beserta krama Kerobokan yang telah melaksanakan upacara adat di tengah pandemi Covid-19 dengan baik dan lancar serta tetap mengikuti aturan yang ada,” ujar Wabup Suiasa.
Untuk itu pihaknya ingin ini bisa dijadikan contoh atau role model bagi daerah lain di Badung bila melaksanakan upacara dan upakara dengan mengikuti aturan yang ada. Serta tetap mengedepankan estetika dan tidak mengurang makna dan arti upacara yang dilaksanakan serta tetap memegang protokol kesehatan.
Wabup Suiasa menyatakan, upacara yang melibatkan orang banyak tentu bukan perkara yang mudah. Namun, penjelasan Panglingsir Puri Kaleran Kerobokan terkait upacara yang telah dilakukan, Pemkab Badung mendapat nilai-nilai yang sangat positif. “Semoga dengan menjalankan upacara ini secara tulus dan ikhlas, dapat memberikan kerahayuan bagi para atman dan kita semua,” ujarnya. *asa
1
Komentar