Terumbu Karang Pesisir Buleleng Direstorasi
Anggaran yang diajukan Rp 115 miliar dengan serapan tenaga kerja dari hulu hingga hilir sehingga bias menjadi pemicu pergerakan ekonomi.
SINGARAJA, Nusabali
Pesisir Utara Buleleng menjadi target program restorasi terumbu karang yang dikemas dalam Pinjaman Ekonomi Nasional (PEN) oleh pemerintah pusat. Program yang segera akan diluncurkan di awal Oktober ini diharapkan dapat menyerap ribuan tenaga kerja yang terdampak di masa pandemi Covid-19.
Program tersebut dijelaskan Kepala Bidang Pengelola Konservasi Perairan dan Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Andreas A Hutahaean ditemui di rumah jabatan bupati Buleleng, Kamis (10/9). Program ini nantinya dilaksanakan oleh Kemenko Maritim dan Investasi bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kabupaten Buleleng pun masuk dalam satu titik dari lima titik restorasi terumbu karang yang akan dilakukan di Bali, yakni di perairan Sanur, Pandawa, Nusa Dua dan Serangan. “Program ini menanggulangi dampak pandemi sektor wisata bahari dan kelautan perikanan. Buleleng salah satu target lokasi. Bali satu-satunya daerah yang kami ajukan mendapatkan dana PEN untuk restorasi, yang kami ajukan Rp 115 miliar, tapi masih dalam penggodokan Kemenkeu disetujui berapa belum tahu,” jelas dia.
Namun Andreas memastikan program ini akan tetap terlaksana minimal di awal Oktober dan tuntas di akhir tahun 2020 mendatang. Restorasi terumbu karang yang akan dilakukan melalui padat karya tunai yang dapat menyerap banyak pekerja dari hulu sampai hilir yang selama ini terdampak Covid-19.
Proyek padat karya ini juga diharapkan dapat menggerakkan sektor perekonomian dari masyarakat bawah hingga ke atas. Dari lima titik restorasi terumbu karang yang direncanakan di Bali itu disebut Andreas dapat mempekerjakan sekitar 10-11 ribu pekerja lokal di Bali. Mulai dari penyelam, pembuat rangka terumbu karang, pengawas dan pekerja lainnya yang berkaitan dengan pemasangan rangka terumbu karang di dasar laut maupun pekerjaan transplantasi di darat.
Pemerintah disebutnya memilih Bali karena merupakan tujuan wisata bahari dengan keindahan bawah lautnya yang banyak diburu wisatawan. Selain juga sektor pariwisata di Bali merupakan tumpuan ekonomi masyarakat dan pemerintah daerahnya. Sehingga di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi di Bali pemerintah pusat hadir dengan memberikan trigger untuk memutar ekonomi dari bawah.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng, I Gede Melanderat mengatakan Buleleng sudah menyiapkan sejumlah spot proyek restorasi terumbu karang ini. Seperti daerah perairan Tukad Mungga, Les, Pacung hingga Penuktukan. Sebanyak 5 ribu orang yang memiliki keterampilan di bidang ini akan dilibatkan, begitu juga kelompok-kelompok nelayan. “Padat karya ini semua bergerak siapa yang ditunjuk siap juga dari akomodasi, skill sampai penyelamnya akan menempatkan itu. Harapannya program ini semua bisa bekerja,” jelas Mantan Sekretaris Dinas Perkimta ini.
Restorasi terumbu karang ini pun akan menonjolkan model spesifik satu titik dengan titik lainnya sehingga ke depannya dapat menjadi ciri khas keindahan bawah laut kawasan itu sebagai daya tarik wisata. Dalam program ini juga akan dilakukan pengawasan oleh kelompok secara berkelanjutan untuk dapat memastikan restorasi terumbu karang yang membutuhkan waktu tidak sebentar, bisa berhasil sepenuhnya.*k23
Pesisir Utara Buleleng menjadi target program restorasi terumbu karang yang dikemas dalam Pinjaman Ekonomi Nasional (PEN) oleh pemerintah pusat. Program yang segera akan diluncurkan di awal Oktober ini diharapkan dapat menyerap ribuan tenaga kerja yang terdampak di masa pandemi Covid-19.
Program tersebut dijelaskan Kepala Bidang Pengelola Konservasi Perairan dan Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Andreas A Hutahaean ditemui di rumah jabatan bupati Buleleng, Kamis (10/9). Program ini nantinya dilaksanakan oleh Kemenko Maritim dan Investasi bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Kabupaten Buleleng pun masuk dalam satu titik dari lima titik restorasi terumbu karang yang akan dilakukan di Bali, yakni di perairan Sanur, Pandawa, Nusa Dua dan Serangan. “Program ini menanggulangi dampak pandemi sektor wisata bahari dan kelautan perikanan. Buleleng salah satu target lokasi. Bali satu-satunya daerah yang kami ajukan mendapatkan dana PEN untuk restorasi, yang kami ajukan Rp 115 miliar, tapi masih dalam penggodokan Kemenkeu disetujui berapa belum tahu,” jelas dia.
Namun Andreas memastikan program ini akan tetap terlaksana minimal di awal Oktober dan tuntas di akhir tahun 2020 mendatang. Restorasi terumbu karang yang akan dilakukan melalui padat karya tunai yang dapat menyerap banyak pekerja dari hulu sampai hilir yang selama ini terdampak Covid-19.
Proyek padat karya ini juga diharapkan dapat menggerakkan sektor perekonomian dari masyarakat bawah hingga ke atas. Dari lima titik restorasi terumbu karang yang direncanakan di Bali itu disebut Andreas dapat mempekerjakan sekitar 10-11 ribu pekerja lokal di Bali. Mulai dari penyelam, pembuat rangka terumbu karang, pengawas dan pekerja lainnya yang berkaitan dengan pemasangan rangka terumbu karang di dasar laut maupun pekerjaan transplantasi di darat.
Pemerintah disebutnya memilih Bali karena merupakan tujuan wisata bahari dengan keindahan bawah lautnya yang banyak diburu wisatawan. Selain juga sektor pariwisata di Bali merupakan tumpuan ekonomi masyarakat dan pemerintah daerahnya. Sehingga di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi di Bali pemerintah pusat hadir dengan memberikan trigger untuk memutar ekonomi dari bawah.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng, I Gede Melanderat mengatakan Buleleng sudah menyiapkan sejumlah spot proyek restorasi terumbu karang ini. Seperti daerah perairan Tukad Mungga, Les, Pacung hingga Penuktukan. Sebanyak 5 ribu orang yang memiliki keterampilan di bidang ini akan dilibatkan, begitu juga kelompok-kelompok nelayan. “Padat karya ini semua bergerak siapa yang ditunjuk siap juga dari akomodasi, skill sampai penyelamnya akan menempatkan itu. Harapannya program ini semua bisa bekerja,” jelas Mantan Sekretaris Dinas Perkimta ini.
Restorasi terumbu karang ini pun akan menonjolkan model spesifik satu titik dengan titik lainnya sehingga ke depannya dapat menjadi ciri khas keindahan bawah laut kawasan itu sebagai daya tarik wisata. Dalam program ini juga akan dilakukan pengawasan oleh kelompok secara berkelanjutan untuk dapat memastikan restorasi terumbu karang yang membutuhkan waktu tidak sebentar, bisa berhasil sepenuhnya.*k23
1
Komentar