Sekda Jembrana Positif Corona, 178 Pegawai Dirapid Test
NEGARA, NusaBali
Kabupaten Jembrana diterjang ledakan 17 kasus baru Covid-19, per Jumat (11/9).
Termasuk di antara yang terkonfirmasi popsitif Covid-19 adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jembrana, I Made Sudiada. Informasi yang dihimpun NusaBali, sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, Sekda Made Sudiada sempat tidak enak badan, Selasa (8/9) lalu, sehingga dilakukan rapid test. Karena hasilnya reaktif berdasar rapid test, maka dilanjutkan dengan uji swab, Rabu (9/9). Hasilnya, Sekda dinyatakan positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha, membenarkan adanya pejabat tinggi Pemkab Jembrana yang terkonfirmasi positif Corona. Dari tes swab yang sebelumnya dilakukan berbarengan di lingkungan keluarganya, ada salah satu anak dan tukang kebunnya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. “Ada 3 orang di rumah beliau (Sekda, Red) yang positif Covid-19,” ujar Arisantha saat memberi keterangan pers melalui WA, Jumat kemarin.
Arisantha mengaku belum dapat menyimpulkan dari mana Sekda Jembrana tertular Covid-19. Yang jelas, GTPP Covid-19 Jembrana sudah langsung melakukan rapid test massal terhadap 178 pegawai maupun pejabat lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Jembrana, Jumat siang.
Dari 178 pegawai yang mengikuti rapid test massal di depan Aula Lantai III Gedung Kantor Bupati Jembrana di Negara kemarin, 5 orang hasilnya reaktif. “Rapid test tadi (kemarin) bagian screening awal. Bagi mereka yang reaktif, kita sarankan karantina mandiri dahulu, dan secepatnya dites swab,” papar Arisantha, yang kemarin memberikan keterangan pers melalui WA karena dirinya tengah menjalani karantina mandiri, lantaran sempat kontak erat dengan salah satu pasien Covid-19.
Sementara, tambahan kasus lainnya di Jembrana per Jumat kemarin, menurut Arisantha, sebagian merupakan klaster keluarga bidan di Puskesmas II Negara, yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19. Berdasar hasil tes swab yang dilakukan terhadap keluarga bidan tersebut, ternyata 4 orang ikut tertular, yakni ibu kandung, ibu mertua, dan dua anaknya.
Berdasarkan rilis GTPP Covid-019 Provinsi Bali, per Jumat kemarin di Jembrana terjadi ledakan 15 kasus baru, selain 9 pasein dinyatakan sembuh, dan 1 pasien lagi diumumkan meninggal. Namun, berdasarkan laporan GTPP Covid-19 Jembrana, kemarin muncul 17 kasus baru. Ini merupakan rekor tertinggi kasus baru harian di Gumi Makepung, sejak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 6 bulan. Jembrana pun masuk zona merah.
Dengan tambahan 17 pasien baru per Jumat kemarin, baka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Jembrana saat ini tembus 199 kasus. Dari jumlah itu, 152 orang sudah dinyatakan sembuh, 42 orang masih dalam perawatan, dan 5 orang lagi meninggal dunia.
Berkenan lonjakan kasus Covid-19 ini, menurut Arisantha, perlu dimaksimalkan kembali penguatan protokol kesehatan di segala lini. Terlebih, Jembrana telah dikategorikan zona merah.
“Harus memaksimalkan lagi penerapan protokol kesehatan. Contohnya, bagaimana mendisiplinkan warga sesuai Pergub Bali dan Perbup Jembrana yang sudah mengatur penerapan protokol kesehatan. Kita tambah lagi sosialisasi dan promosi kesehatan. Harapan ke depan, kesadaran masyarakat muncul dengan sendirinya,” ujar Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Jembrana, I Made Cipta Wahyudi, mengatakan tidak ada penutupan kantor, meskipun Sekda terkoinfirmasi positif Covid-19. Namun, pegawai yang sempat kontak erat dan reaktif berdasar rapid test, sudah langsung diarahkan menjalani karantina mandiri, sambil menunggu hasil swab.
“Pemerintahan tetap berjalan normal. Semua tugas dikerjakan sesuai Tupoksi di bawahnya. Tidak ada penutupan kantor,” terang Cipta Wahyudi di Negara, Jumat kemarin. *ode
1
Komentar