Peringatan Hari Radio ke-75 di Tengah Pandemi Covid-19

Hal itu dikatakan Kepala LPP RRI Denpasar, Nawir SSos disela Upacara Penyulutan Obor Tri Prasetya di Studio Ramayana LPP RRI Denpasar, Jumat (11/9) pagi. “Kami mohon maaf tidak mengundang banyak pihak termasuk Muspida, karena kami sangat memperhatikan protokol kesehatan. Namun demikian, tidak mengurangi makna Hari Radio untuk bangkit menuju Indonesia maju,” ujarnya. Lebih lanjut dikatakan Nawir, kendati dalam kondisi yang serba terbatas dengan adanya pandemi Covid-19 ini, namun pihaknya tetap optimis RRI tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk publik. “Di tengah-tengah Covid-19, kami khususnya di RRI Denpasar telah mengambil peran penting dalam mengedukasi lapisan masyarakat agar terus memperhatikan protokol kesehatan, sehingga penyebaran virus Corona ini bisa dihindari,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Radio ke-75, Supriyono mengakui bahwa tahun ini, peringatan digelar secara sederhana. “Kalau tahun-tahun sebelumnya dalam menyambut Hari Radio, kami banyak menggelar berbagai macam kegiatan kegiatan, mulai dari kegiatan sosial hingga seni budaya,” ujarnya.

Namun tahun ini, hanya melaksanakan dua kegiatan yakni donor darah dan bakti sosial penyerahan sembako di Karangasem. “Tentunya kami melaksanakannya tetap dengan protokol kesehatan secara ketat,” imbuhnya.

Direktur Utama RRI, M Rohanudin dalam pidatonya secara virtual mengatakan peringatan Hari Radio ke-75 ini menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali tekad yang terkandung di dalam Tri Prasetya RRI sekaligus melakukan perubahan dalam cara bekerja. “Tema peringatan 75 tahun Radio Republik Indonesia Bangkit Untuk Indonesia Maju, menjadi pesan moral dan penyemangat angkasawan/ti RRI dalam mendedikasikan dirinya untuk terus meneguhkan semangat kebersamaan dan pengabdiannya demi kemajuan bangsa, sekaligus mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19,” ujarnya. *isu