APBD 2016 Perubahan Perbaiki Jalan 81 Km
Pemkab Buleleng makin serius untuk menuntaskan perbaikan jalan rusak pada tahun 2016.
SINGARAJA, NusaBali
Dalam APBD Perubahan 2016, terdapat 81 kilometer (km) jalan rusak sudah masuk pentenderan dan mulai akan digarap Oktober 2016 ini. Proyek ini ditarget tuntas akhir tahun ini. Sejumlah proyek perbaikan jalan rusak tersebut tersebar di sembilan kecamatan di Buleleng.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng Ketut Suparta Wijaya, ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/10), mengatakan penggarapan proyek pembaikan jalan tersebut menyusul adanya bantuan angaran tambahan dari pemerintah Pusat, Rp 70 miliar lebih. Hal tersebut akan membantu mempercepat penuntasan perbaikan jalan rusak di Buleleng 208 km dari 999,9 km, berstatus jalan kabupaten.
“Proyek perbaikan jalan rusak yang berstatus jalan kabupaten di anggaran perubahan sudah tanda tangan kontrak oleh kontraktor, dan segera akan dikerjakan hingga tiga bulan ke depan,” ujar Suparta.
Dari total panjang jalan yang diperbaiki tersebut terdiri dari sembilan paket pekerjaan, 38 titik diantaranya ada di wilayah perkotaan. Antara lain, jalan-jalan dengan nama buah-buahan dan bunga di wilayah perkotaan Singaraja. Dalam perbaikan jalan dengan anggaran perubahan tersebut juga muncul jalan-jalan di pedesaan yang selama ini sering dikeluhkan masyarakat. Diantaranya, jalan di Banjar Dinas Enjung Sanghyang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, jalan Banjar Sudamikti, di Desa Tinggarsari, Busungbiu, jalan di Desa Umajero, Busungbiu, jalan di Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan tembus ke Petang, Badung dan jalan di Banjar Dinas Bhuwana Sari, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Pihaknya mengatakan dalam perbaikan jalan tersebut semuanya akan dihotmik, sesuai standar perbaikan jalan di Kabupaten Buleleng. Meski anggaran yang diperlukan lebih besar dari pada perbaikan jalan dengan sistem penistrasi, namun dijamin kekuatan dan ketahanan jalan lebih lama. “Harapan kami, dengan hotmik, jalan bisa bertahan lima hingga tujuh tahun,” katanya.
Untuk proses pengerjaan proyek, pihaknya pun menekankan kepada sejumlah kontraktor pemenang tender, untuk segera memulai pekerjaan. Hal tersebut mengingat waktu efektif pengerjaan perbaikan jalan tersebut hanya 81-85 hari. Apalagi saat ini adalah musim penghujan. Suparta pun menyebutkan dirinya tidak ingin kecolongan dengan adanya proyek yang molor masa pengerjaannya.
Sementara itu, dalam anggaran perubahan dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) Dana Alokasi Khusus (DAK), juga disisihkan dana sebesar Rp 1,1 miliar untuk perawatan jalan. Diantaranya, pemeliharaan dinding penahan tanah yang mengalami kerusakan dan jebol di sejumlah titik jalan di Kabupaten Buleleng. Menurutnya hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga ketahanan jalan. ‘’Jalan yang kuat juga harus diimbangi dengan dinding penahan tanah yang bagus,’’ jelas Suparta Wijaya. * k23
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng Ketut Suparta Wijaya, ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/10), mengatakan penggarapan proyek pembaikan jalan tersebut menyusul adanya bantuan angaran tambahan dari pemerintah Pusat, Rp 70 miliar lebih. Hal tersebut akan membantu mempercepat penuntasan perbaikan jalan rusak di Buleleng 208 km dari 999,9 km, berstatus jalan kabupaten.
“Proyek perbaikan jalan rusak yang berstatus jalan kabupaten di anggaran perubahan sudah tanda tangan kontrak oleh kontraktor, dan segera akan dikerjakan hingga tiga bulan ke depan,” ujar Suparta.
Dari total panjang jalan yang diperbaiki tersebut terdiri dari sembilan paket pekerjaan, 38 titik diantaranya ada di wilayah perkotaan. Antara lain, jalan-jalan dengan nama buah-buahan dan bunga di wilayah perkotaan Singaraja. Dalam perbaikan jalan dengan anggaran perubahan tersebut juga muncul jalan-jalan di pedesaan yang selama ini sering dikeluhkan masyarakat. Diantaranya, jalan di Banjar Dinas Enjung Sanghyang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, jalan Banjar Sudamikti, di Desa Tinggarsari, Busungbiu, jalan di Desa Umajero, Busungbiu, jalan di Desa Tambakan, Kecamatan Kubutambahan tembus ke Petang, Badung dan jalan di Banjar Dinas Bhuwana Sari, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Pihaknya mengatakan dalam perbaikan jalan tersebut semuanya akan dihotmik, sesuai standar perbaikan jalan di Kabupaten Buleleng. Meski anggaran yang diperlukan lebih besar dari pada perbaikan jalan dengan sistem penistrasi, namun dijamin kekuatan dan ketahanan jalan lebih lama. “Harapan kami, dengan hotmik, jalan bisa bertahan lima hingga tujuh tahun,” katanya.
Untuk proses pengerjaan proyek, pihaknya pun menekankan kepada sejumlah kontraktor pemenang tender, untuk segera memulai pekerjaan. Hal tersebut mengingat waktu efektif pengerjaan perbaikan jalan tersebut hanya 81-85 hari. Apalagi saat ini adalah musim penghujan. Suparta pun menyebutkan dirinya tidak ingin kecolongan dengan adanya proyek yang molor masa pengerjaannya.
Sementara itu, dalam anggaran perubahan dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) Dana Alokasi Khusus (DAK), juga disisihkan dana sebesar Rp 1,1 miliar untuk perawatan jalan. Diantaranya, pemeliharaan dinding penahan tanah yang mengalami kerusakan dan jebol di sejumlah titik jalan di Kabupaten Buleleng. Menurutnya hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga ketahanan jalan. ‘’Jalan yang kuat juga harus diimbangi dengan dinding penahan tanah yang bagus,’’ jelas Suparta Wijaya. * k23
1
Komentar