Sambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, Ketua DPRD Buleleng Ingatkan Protokol Kesehatan
Perayaan hari suci yang bermakna ‘kemenangan dharma melawan adharma’ bagi umat Hindu di Bali itu diharapkan menjadi momentum penyadaran ikut serta melawan Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
SINGARAJA, NusaBali
Hari Raya Galungan, Buda Umanis Dungulan, Rabu (16/9) dan Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (26/9) mendatang, masih dalam suasana pandemi Covid-19. Kondisi umat Hindu merayakan dua hari raya Hindu tersebut menjadi perhatian DPRD Kabupaten Buleleng.
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Minggu (13/9), menegaskan perayaan hari suci Galungan dan Kuningan nanti agar tidak dilakukan secara berlebihan. Upacara perayaan pun ditekankan tetap menerapkan protokol kesehatan. Antara lain, wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan. Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di masa pandemi pasti akan berbeda dengan perayaan hari raya besar yang datang setiap enam bulan sekali jika tanpa pandemi. Namun pembatasan protokol kesehatan juga diharapkannya tak menjadikan umat Hindu di Buleleng batal melakukan persembahyangan di hari suci.
“Hari raya Galungan dan Kuningan merupakan rahina agung di Bali. Mari memohon kepada Yang Maha Kuasa agar dianugerahi keselamatan dan kebahagian. Saya imbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19,” ungkap kader PDIP ini.
Dia mengakui, hal itu merupakan penekanan penting yang harus dipatuhi semua umat yang merayakan. Apalagi sebulan terakhir perkembangan kasus Covid-19 di Bali maupun Buleleng, masih menunjukkan peningkatan yang masif setiap hari. Kesadaran menjalankan protokol kesehatan saat pelaksanaan upacara keagamaan menjadi hal utama untuk menghindari klaster upacara di Bali atau di Buleleng. Dia mengimbau agar masyarakat menghindari kerumunan, tetap pakai masker, cuci tangan. ‘’Saya mewakili pimpinan dan anggota DPRD Buleleng mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Semoga kabrebehan gumi (pandemi Covid-19) cepat berlalu dengan disiplin dan kesadaran diri masing-masing menjalankan protokol kesehatan. Satyam Eva Jayante,” ungkap Ketua Supriatna. *k23
Hari Raya Galungan, Buda Umanis Dungulan, Rabu (16/9) dan Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (26/9) mendatang, masih dalam suasana pandemi Covid-19. Kondisi umat Hindu merayakan dua hari raya Hindu tersebut menjadi perhatian DPRD Kabupaten Buleleng.
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Minggu (13/9), menegaskan perayaan hari suci Galungan dan Kuningan nanti agar tidak dilakukan secara berlebihan. Upacara perayaan pun ditekankan tetap menerapkan protokol kesehatan. Antara lain, wajib memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan. Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di masa pandemi pasti akan berbeda dengan perayaan hari raya besar yang datang setiap enam bulan sekali jika tanpa pandemi. Namun pembatasan protokol kesehatan juga diharapkannya tak menjadikan umat Hindu di Buleleng batal melakukan persembahyangan di hari suci.
“Hari raya Galungan dan Kuningan merupakan rahina agung di Bali. Mari memohon kepada Yang Maha Kuasa agar dianugerahi keselamatan dan kebahagian. Saya imbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19,” ungkap kader PDIP ini.
Dia mengakui, hal itu merupakan penekanan penting yang harus dipatuhi semua umat yang merayakan. Apalagi sebulan terakhir perkembangan kasus Covid-19 di Bali maupun Buleleng, masih menunjukkan peningkatan yang masif setiap hari. Kesadaran menjalankan protokol kesehatan saat pelaksanaan upacara keagamaan menjadi hal utama untuk menghindari klaster upacara di Bali atau di Buleleng. Dia mengimbau agar masyarakat menghindari kerumunan, tetap pakai masker, cuci tangan. ‘’Saya mewakili pimpinan dan anggota DPRD Buleleng mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Semoga kabrebehan gumi (pandemi Covid-19) cepat berlalu dengan disiplin dan kesadaran diri masing-masing menjalankan protokol kesehatan. Satyam Eva Jayante,” ungkap Ketua Supriatna. *k23
Komentar