Perumda Tirta Hita Sisihkan Rp 20 Miliar untuk Investasi Modal
Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur pendukung pelayanan air bersih di daerah layanannya.
SINGARAJA, NusaBali
Perumda Tirta Hita Buleleng tahun ini menyisihkan penghasilan perusahaannya sebesar Rp 20 miliar untuk berinvestasi modal.
Investasi modal yang dilakukan tahun ini meliputi pembangunan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) yang diambil dari sumber air maupun sumur dalam, reservoar, jaringan pipa transmisi dan distribusi termasuk sarana prasarana pendukung perkantoran. “Investasi modal memang tetap kami lakukan sebisanya setiap tahun untuk menjaga dan memaksimalkan layanan air bersih ke pelanggan,” jelas Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana.
Investasi modal yang sudah berjalan yakni program pembangunan sumur bor dalam di tiga titik wilayah Buleleng timur, tengah dan barat untuk memaksimalkan layanan. Selain juga pembangunan reservoar di beberapa titik untuk penyimpanan air dari sumbernya sebelum dialirkan langsung ke pelanggan.
Pembangunan reservoar ini disebut Lestariana merupakan program yang diutamakan. Mengingat di 68 daerah layanannya seluruh Buleleng dengan jumlah 55 ribu lebih pelanggan, jumlah reservoarnya belum ideal. Sebesar 80 persen jaringan yang dibangun Perumda Tirta Hita Buleleng masih mengandalkan sistem grativitasi. Air yang dipompa dari sumber air langsung dialirkan ke pelanggan tanpa melewati reservoar.
Hal tersebut berdampak pada sistem layanan, terutama pada musim kemarau saat debit air menurun. Sistem pelayanan sering terganggu teurtama pelanggan yang berada di dataran tinggi. Dengan dibangunannya sejumlah reservoar secara bertahap, maka setiap tahun Perumda memiliki air cadangan yang dapat dialirkan saat debit air mengecil.
Puluhan miliar rupiah anggaran yang disiapkan tahun ini disebutnya termasuk penyertaan modal dari Pemkab Buleleng sebesar Rp 4,4 miliar, sisanya dari dana investasi kas perusahaan. Menurut Dirut Lestariana investasi modal merupakan hal penting untuk keberlangsungan perusahaan. Terlebih saat ini isu global terjadi penurunan permukaan air yang terjadi di seluruh belahan dunia. Fakta tersebut juga mewajibkan Perumda Tirta Hita melakukan program menjaga keberlangsungan sumber mata air dengan penghijauan. Sementara itu sebagai perusahaan daerah yang sempat menyabet penghargaan nasional sebagai Perumda terbaik menyumbang laba perusahaan untuk Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 5,1 miliar di tahun 2019.*k23
Perumda Tirta Hita Buleleng tahun ini menyisihkan penghasilan perusahaannya sebesar Rp 20 miliar untuk berinvestasi modal.
Investasi modal yang dilakukan tahun ini meliputi pembangunan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) yang diambil dari sumber air maupun sumur dalam, reservoar, jaringan pipa transmisi dan distribusi termasuk sarana prasarana pendukung perkantoran. “Investasi modal memang tetap kami lakukan sebisanya setiap tahun untuk menjaga dan memaksimalkan layanan air bersih ke pelanggan,” jelas Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana.
Investasi modal yang sudah berjalan yakni program pembangunan sumur bor dalam di tiga titik wilayah Buleleng timur, tengah dan barat untuk memaksimalkan layanan. Selain juga pembangunan reservoar di beberapa titik untuk penyimpanan air dari sumbernya sebelum dialirkan langsung ke pelanggan.
Pembangunan reservoar ini disebut Lestariana merupakan program yang diutamakan. Mengingat di 68 daerah layanannya seluruh Buleleng dengan jumlah 55 ribu lebih pelanggan, jumlah reservoarnya belum ideal. Sebesar 80 persen jaringan yang dibangun Perumda Tirta Hita Buleleng masih mengandalkan sistem grativitasi. Air yang dipompa dari sumber air langsung dialirkan ke pelanggan tanpa melewati reservoar.
Hal tersebut berdampak pada sistem layanan, terutama pada musim kemarau saat debit air menurun. Sistem pelayanan sering terganggu teurtama pelanggan yang berada di dataran tinggi. Dengan dibangunannya sejumlah reservoar secara bertahap, maka setiap tahun Perumda memiliki air cadangan yang dapat dialirkan saat debit air mengecil.
Puluhan miliar rupiah anggaran yang disiapkan tahun ini disebutnya termasuk penyertaan modal dari Pemkab Buleleng sebesar Rp 4,4 miliar, sisanya dari dana investasi kas perusahaan. Menurut Dirut Lestariana investasi modal merupakan hal penting untuk keberlangsungan perusahaan. Terlebih saat ini isu global terjadi penurunan permukaan air yang terjadi di seluruh belahan dunia. Fakta tersebut juga mewajibkan Perumda Tirta Hita melakukan program menjaga keberlangsungan sumber mata air dengan penghijauan. Sementara itu sebagai perusahaan daerah yang sempat menyabet penghargaan nasional sebagai Perumda terbaik menyumbang laba perusahaan untuk Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 5,1 miliar di tahun 2019.*k23
1
Komentar