Umanis Galungan, Trash Hero Bersihkan Sampah Plastik
GIANYAR, NusaBali
Umanis Galungan biasanya identik dengan liburan ke tempat wisata atau berkunjung ke rumah saudara.
Namun, oleh komunitas pecinta lingkungan Trash Hero Saba, libur hari raya dimanfaatkan untuk bersih-bersih memungut sampah plastik di Pantai Saba dan Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kamis (17/9).
Ketua Trash Hero Indonesia Wayan Aksara, mengatakan aksi pembersihan di seputaran Pantai Saba dan Pantai Pering merupakan bagian dari edukasi. Sebab aksi ini dilakukan bertepatan ketika ramainya kunjungan masyarakat ke pantai dalam rangka melukat usai merayakan Hari Suci Galungan. Sebab, kata dia, sampah yang mengotori kawasan pantai bersumber dari pengunjung pantai, serta dari muara sungai.
Di dua pantai ini, kata dia, terdapat dua sungai yang terkadang membawa tumpukan sampah yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat. Yakni, Sungai Petanu dan Sungai Kutuh. “Sampah ini sebagian besar dari pengunjung dan kiriman dari muara Sungai Petanu dan Sungai Kutuh. Namun bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, volume sampah kali ini relatif lebih sedikit. Semoga ini pertanda meningkatnya kesadaran masyarakat,” ujar Aksara yang mengkoordinir lebih dari 65 komunitas Trash Hero di seluruh Indonesia.
Pria asal Banjar Kutri, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, ini mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya telah mengurangi aksi bersih-bersih yang melibatkan banyak orang. Namun hampir setiap hari, sejumlah relawan datang ke Pantai Saba, melakukan pembersihan sampah di dekat muara Sungai Petanu.
“Ada hal baik yang membuat kami salut. Masyarakat, khususnya anak-anak penggemar layangan turut menjaga areal pantai yang dipergunakan untuk bermain layangan, sehingga areal mereka bermain tetap bersih. Ketika ada sampah, mereka bersihkan dan kumpulkan sampah itu,” ungkapnya. *nvi
Ketua Trash Hero Indonesia Wayan Aksara, mengatakan aksi pembersihan di seputaran Pantai Saba dan Pantai Pering merupakan bagian dari edukasi. Sebab aksi ini dilakukan bertepatan ketika ramainya kunjungan masyarakat ke pantai dalam rangka melukat usai merayakan Hari Suci Galungan. Sebab, kata dia, sampah yang mengotori kawasan pantai bersumber dari pengunjung pantai, serta dari muara sungai.
Di dua pantai ini, kata dia, terdapat dua sungai yang terkadang membawa tumpukan sampah yang dibuang secara sembarangan oleh masyarakat. Yakni, Sungai Petanu dan Sungai Kutuh. “Sampah ini sebagian besar dari pengunjung dan kiriman dari muara Sungai Petanu dan Sungai Kutuh. Namun bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, volume sampah kali ini relatif lebih sedikit. Semoga ini pertanda meningkatnya kesadaran masyarakat,” ujar Aksara yang mengkoordinir lebih dari 65 komunitas Trash Hero di seluruh Indonesia.
Pria asal Banjar Kutri, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, ini mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya telah mengurangi aksi bersih-bersih yang melibatkan banyak orang. Namun hampir setiap hari, sejumlah relawan datang ke Pantai Saba, melakukan pembersihan sampah di dekat muara Sungai Petanu.
“Ada hal baik yang membuat kami salut. Masyarakat, khususnya anak-anak penggemar layangan turut menjaga areal pantai yang dipergunakan untuk bermain layangan, sehingga areal mereka bermain tetap bersih. Ketika ada sampah, mereka bersihkan dan kumpulkan sampah itu,” ungkapnya. *nvi
1
Komentar