SDN 2 Sumerta Nyaris Ludes
Api yang berhasil dipadamkan berkat kesigapan warga sekitar dan petugas pemadam. Namun, tiga ruangan sempat diamuk api, yakni ruangan guru, ruang kelas I dan III.
DENPASAR, NusaBali
Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Sumerta di Jalan Plawa, Gang VIII A, Nomor II, Banjar Pangan Tengah, Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur nyaris ludes dilalap si jago merah, Kamis (13/10) sekitar pukul 13.30 Wita. Kobaran api tersebut sempat membuat panik warga sekitar lokasi, karena bangunan sekolah berdempetan dengan rumah warga.
Tidak ada yang mengetahui secara persis awal mula titik api. Hal ini dikarenakan saat musibah kebakaran terjadi, aktifitas kegiatan belajar di sekolah tersebut sudah selesai. Murid dan guru sudah pulang, sehingga pintu ruangan kelas dan gerbang sekolah terkunci rapat.
Namun, sekitar pukul 13.30 wita, warga di sekitar lokasi dikagetkan dengan suara ledakan dari dalam sekolah tersebut. Ledakan itu disertai dengan kepulan asap yang membumbung tinggi di atas atap bangunan sekolah. Melihat kejadian itu, warga langsung berlarian menuju titik api. Warga yang panik mendobrak paksa gerbang sekolah untuk melakukan penanganan dengan peralatan sederhana. Selain itu, warga lain juga menghubungi pihak kepolisian dan pemadam kebakaran.
Saat ditemui dilokasi, Kepala Dusun Pakan Tengah, I Wayan Suprapta mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti awal kebakaran. Namun, ia yang sedang berada tak jauh dari lokasi melihat kepulan asap yang membumbung tinggi dari sekolah tersebut. Selanjutnya, ia langsung datang ke lokasi dan melakukan penanganan dengan peralatan sederhana bersama warga yang sudah memenuhi lokasi kejadian. “Kalau kendala dalam penanganan awal adalah gerbangnya terkunci. Makanya sedikit kesulitan untuk masuk. Ya, untungnya langsung didobrak saja. Begitupun sampai di dalam, warga langsung bahu membahu memadamkan api menggunakan selang dan ember sebelum petugas pemadam datang,” jelasnya saat ditemui dilokasi kejadian.
Sekitar 20 menit pasca kejadian itu, barulah dua unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kota Denpasar tiba di lokasi dan langsung melakukan penanganan ruangan kelas yang terdiri dari ruangan guru dan dua ruangan kelas dan satu gudang. “Ya, kita hanya takutkan merembet ke rumah-rumah warga sekitar. Karena kan bangunan di sekitar sini berdempetan sekali,” katanya.
Sementara itu, Kepala SDN 2 Sumerta, Dra Ni Putu Putrini yang langsung meluncur ke lokasi dari rumahnya di Padangsambian, Denpasar Barat tampak syok dan gemetar melihat sekolah yang dipimpinnya itu berantakan. Menurutnya, tidak ada peralatan apapun yang hidup kecuali dispenser di ruangannya yang selalu menyala setiap hari dan ditinggal pulang. "Didalamnya selain alat elektronik juga ada dokumen penting seperti ijazah, berkas laporan BOS. Beruntung semunya bisa terselamatkan,” ujarnya.
Terkait sejumlah ruang kelas yang terbakar, pihaknya akan berkoordinasi dengan SDN 1 Sumerta yang merupakan inti Gugus untuk mencari solusi muridnya dalam hal peminjaman kelas selama masa perbaikan.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur AKP Nyoman Darsana mengatakan, pasca insiden kebakaran itu, pihaknya langsung terjun ke lokasi melakukan pendataan dan olah tempat kejadian perkara. Dugaan awal, api berasal dari ruang guru yang ada di pojok timur kemudian merembet ke plafon ruang kelas I dan kelas III serta satu gudang. “Api dengan cepat merembet. Yang paling parah itu di ruangan guru. Sementara di ruangan kelas I dan III itu di bagian atapnya. Kalau penanganan dari pemadam sekitar 45 menit selesai,” ungkapnya.
Prihal penyebab pasti kebakaran itu, pihaknya belum bisa memastikan. Namun, dugaan awal lantaran hubungan pendek arus listrik. Terkait total kerugian yang dialami, AKP Darsana juga mengaku belum bisa memastikan. Pihaknya masih melakukan pendataan dan juga berkordinasi dengan pihak sekolah prihal barang-barang yang disimpan di dalam ruangan itu. “Perkiraan total kerugian sekitar Rp 250 juta. Ini masih perkiraan. Untuk pastinya masih didalami,” katanya. * dar, cr63
Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Sumerta di Jalan Plawa, Gang VIII A, Nomor II, Banjar Pangan Tengah, Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur nyaris ludes dilalap si jago merah, Kamis (13/10) sekitar pukul 13.30 Wita. Kobaran api tersebut sempat membuat panik warga sekitar lokasi, karena bangunan sekolah berdempetan dengan rumah warga.
Tidak ada yang mengetahui secara persis awal mula titik api. Hal ini dikarenakan saat musibah kebakaran terjadi, aktifitas kegiatan belajar di sekolah tersebut sudah selesai. Murid dan guru sudah pulang, sehingga pintu ruangan kelas dan gerbang sekolah terkunci rapat.
Namun, sekitar pukul 13.30 wita, warga di sekitar lokasi dikagetkan dengan suara ledakan dari dalam sekolah tersebut. Ledakan itu disertai dengan kepulan asap yang membumbung tinggi di atas atap bangunan sekolah. Melihat kejadian itu, warga langsung berlarian menuju titik api. Warga yang panik mendobrak paksa gerbang sekolah untuk melakukan penanganan dengan peralatan sederhana. Selain itu, warga lain juga menghubungi pihak kepolisian dan pemadam kebakaran.
Saat ditemui dilokasi, Kepala Dusun Pakan Tengah, I Wayan Suprapta mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti awal kebakaran. Namun, ia yang sedang berada tak jauh dari lokasi melihat kepulan asap yang membumbung tinggi dari sekolah tersebut. Selanjutnya, ia langsung datang ke lokasi dan melakukan penanganan dengan peralatan sederhana bersama warga yang sudah memenuhi lokasi kejadian. “Kalau kendala dalam penanganan awal adalah gerbangnya terkunci. Makanya sedikit kesulitan untuk masuk. Ya, untungnya langsung didobrak saja. Begitupun sampai di dalam, warga langsung bahu membahu memadamkan api menggunakan selang dan ember sebelum petugas pemadam datang,” jelasnya saat ditemui dilokasi kejadian.
Sekitar 20 menit pasca kejadian itu, barulah dua unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kota Denpasar tiba di lokasi dan langsung melakukan penanganan ruangan kelas yang terdiri dari ruangan guru dan dua ruangan kelas dan satu gudang. “Ya, kita hanya takutkan merembet ke rumah-rumah warga sekitar. Karena kan bangunan di sekitar sini berdempetan sekali,” katanya.
Sementara itu, Kepala SDN 2 Sumerta, Dra Ni Putu Putrini yang langsung meluncur ke lokasi dari rumahnya di Padangsambian, Denpasar Barat tampak syok dan gemetar melihat sekolah yang dipimpinnya itu berantakan. Menurutnya, tidak ada peralatan apapun yang hidup kecuali dispenser di ruangannya yang selalu menyala setiap hari dan ditinggal pulang. "Didalamnya selain alat elektronik juga ada dokumen penting seperti ijazah, berkas laporan BOS. Beruntung semunya bisa terselamatkan,” ujarnya.
Terkait sejumlah ruang kelas yang terbakar, pihaknya akan berkoordinasi dengan SDN 1 Sumerta yang merupakan inti Gugus untuk mencari solusi muridnya dalam hal peminjaman kelas selama masa perbaikan.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur AKP Nyoman Darsana mengatakan, pasca insiden kebakaran itu, pihaknya langsung terjun ke lokasi melakukan pendataan dan olah tempat kejadian perkara. Dugaan awal, api berasal dari ruang guru yang ada di pojok timur kemudian merembet ke plafon ruang kelas I dan kelas III serta satu gudang. “Api dengan cepat merembet. Yang paling parah itu di ruangan guru. Sementara di ruangan kelas I dan III itu di bagian atapnya. Kalau penanganan dari pemadam sekitar 45 menit selesai,” ungkapnya.
Prihal penyebab pasti kebakaran itu, pihaknya belum bisa memastikan. Namun, dugaan awal lantaran hubungan pendek arus listrik. Terkait total kerugian yang dialami, AKP Darsana juga mengaku belum bisa memastikan. Pihaknya masih melakukan pendataan dan juga berkordinasi dengan pihak sekolah prihal barang-barang yang disimpan di dalam ruangan itu. “Perkiraan total kerugian sekitar Rp 250 juta. Ini masih perkiraan. Untuk pastinya masih didalami,” katanya. * dar, cr63
Komentar