Pujawali di Pura Lempuyang Sepi Pamedek

Pamedek yang datang sembahyang menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yakni pakai masker. Sepinya pamedek sehingga memungkinkan jaga jarak, tidak berdesak-desakan seperti saat kondisi normal.

Pujawali dipuput tiga sulinggih yakni Ida Pandita Sri Mpu Darma Tanaya dari Geria Apit Yeh, Desa/Kecamatan Manggis muput di Pura Pucak Luhur, Ida Pedanda Gede Meranggi dari Geria Pendem Amlapura muput di Pura Penataran, dan Ida Pandita Mpu muput di Pura Pasimpenan. Sedangkan di Pura Pasar Agung dan Pura Telaga Tawang dipuput pamangku Pura Sad Kahyangan Lempuyang, Jro Mangku Gede Wangi. Pamedek menuju ke Pura Penataran Lempuyang diantar 17 bus dan 5 angkutan umum dari Terminal Kemuda, Desa Tribuana, menuju parkir jaba Pura Penataran secara bergilir.

Penumpang yang naik bus dibatasi, rata-rata tiap bus hanya memuat 15 orang, sehingga tiap tempat duduk kapasitas dua orang diisi satu penumpang menghindari terjadi desak-desakan. Pandemi Covid-19 menyebabkan penumpang sepi, wisatawan tidak datang untuk berwisata swafoto di jaba tengah Pura Penataran karena sebelumnya ada imbauan dari Bendesa Adat Purwayu I Nyoman Jati agar menunda kedatangannya selama pujawali hingga nyineb pada Redite Wage Kuningan, Minggu (20/9).

Lengangnya pamedek menyebabkan tukang suwun (junjung) banten para pamedek dari Pura Penataran menuju Pura Pucak Luhur juga sepi. Begitu juga ojek dari Pura Penataran menuju Pura Telaga Mas, tidak banyak terlihat. Biasanya di puncak pujawali, umat antre hendak melaksanakan persembahyangan, terutama di Pura Penataran. Jro Mangku Gede Wangi mengajak seluruh umat suntuk mohon karahayuan di Pura Sad Kahyangan Lempuyang agar virus corona segera lenyap sehingga kehidupan sosial jadi tentram, aman, dan umat tidak lagi merasa waswas. *k16