Karateka Ni Made Nada Kejar Ketertinggalan Fisik
DENPASAR, NusaBali
Salah satu karateka andalan Bali yang diplot meraih medali pada PON Papua XX/2021, Ni Made Nada Dwimayanti di kelas -68 kg putri terus fokus mengejar ketertinggalan fisik yang dirasakan masih kendor dibandingkan atlet karate lainnya.
Perbedaan fisik itu dialami karena dirinya hanya dapat latihan pada sore hari, karena terbentur jam dinas kerja. Namun sebagai atlet, kata Made Nada, dia akan berupaya menyamai fisik rekannya yang proses latihan rutin setiap pagi dan sore.
"Yang dievaluasi pelatih adalah fisik dan teknik. Kalau fisik karena saya baru beberapa bulan ini intens latihan tatap muka agak kendor dengan teman-teman yang sudah lebih bagus fisiknya dari saya," ucap Ni Made Nada Dwimayanti, Jumat (18/9).
Menurut Made Nada, di sela-sela jam dinas dirinya menyempatkan untuk latihan mandiri. Targetnya hingga Desember nanti kondisi fisik akan sama dengan karate lainnya, yang juga menjalani latihan untuk PON Papua.
"Karena masih persiapan umum, jadi menyesuaikan teknik yang dia miliki dan beberapa perbaikan teknik, seperti bentuk dan sebagainya," kata anggota Brimob Tohpati bagian Gegana itu.
Karateka kelahiran 2 April 1999 itu berharap pada PON 2021 dapat memberikan yang terbaik. Apalagi pada Pra PON lalu, Made Nada di peringkat ketiga. Harapannya PON lebih bagus.
"Target itu ada, namun yang terpenting bagi saya memberikan yang terbaik untuk daerah saya dengan disiplin dalam berlatih, mengingat kompetitor di kelas saya cukup berat dan tidak bisa di anggap remeh," tutur karateka yang di Denpasar Utara itu.
Sampai saat ini, kata Made Nada, dirinya baru menjalani persiapan sekitar satu bulan. Sedangkan sebelumnya latiha melalui virtual, dengan mengirimkan video latihan ke tim pelatih untuk dievaluasi.
Sedangkan saat ini masuk tahapan latihan tatap muka. "Fisik menjadi hal yang harus saya kejar di awal dulu. Selanjutnya baru ke teknik," tegas Ni Made.
Sedangkan soal rival di kelasnya diakui ada karateka kuat asal DKI Jakarta, yakni Ceyco Georgia yang juara SEA Games Filipina 2019. Namun Ni Made Nada bertekad sekuat mungkin memberikan yang tebaik dan menunjukkan prestasi bagus untuk Bali. *dek
"Yang dievaluasi pelatih adalah fisik dan teknik. Kalau fisik karena saya baru beberapa bulan ini intens latihan tatap muka agak kendor dengan teman-teman yang sudah lebih bagus fisiknya dari saya," ucap Ni Made Nada Dwimayanti, Jumat (18/9).
Menurut Made Nada, di sela-sela jam dinas dirinya menyempatkan untuk latihan mandiri. Targetnya hingga Desember nanti kondisi fisik akan sama dengan karate lainnya, yang juga menjalani latihan untuk PON Papua.
"Karena masih persiapan umum, jadi menyesuaikan teknik yang dia miliki dan beberapa perbaikan teknik, seperti bentuk dan sebagainya," kata anggota Brimob Tohpati bagian Gegana itu.
Karateka kelahiran 2 April 1999 itu berharap pada PON 2021 dapat memberikan yang terbaik. Apalagi pada Pra PON lalu, Made Nada di peringkat ketiga. Harapannya PON lebih bagus.
"Target itu ada, namun yang terpenting bagi saya memberikan yang terbaik untuk daerah saya dengan disiplin dalam berlatih, mengingat kompetitor di kelas saya cukup berat dan tidak bisa di anggap remeh," tutur karateka yang di Denpasar Utara itu.
Sampai saat ini, kata Made Nada, dirinya baru menjalani persiapan sekitar satu bulan. Sedangkan sebelumnya latiha melalui virtual, dengan mengirimkan video latihan ke tim pelatih untuk dievaluasi.
Sedangkan saat ini masuk tahapan latihan tatap muka. "Fisik menjadi hal yang harus saya kejar di awal dulu. Selanjutnya baru ke teknik," tegas Ni Made.
Sedangkan soal rival di kelasnya diakui ada karateka kuat asal DKI Jakarta, yakni Ceyco Georgia yang juara SEA Games Filipina 2019. Namun Ni Made Nada bertekad sekuat mungkin memberikan yang tebaik dan menunjukkan prestasi bagus untuk Bali. *dek
1
Komentar