Pemprov Siapkan 10 Hotel untuk Karantina
Update Covid-19 di Bali: 139 Kasus Baru, 80 Sembuh, 6 Meninggal
Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, serahkan sertifikat kepada para relawan Covid-19 yang telah berjuang selama 6 bulan pandemi
DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali siapkan 10 hotel bintang tiga-bintang empat untuk isolasi orang tanpa gejala (OTG) dan positif Covid-19 dengan gejala ringan. Ini sebagai antisipasi Pemprov Bali terkait meningkatnya kasus positif Covid-19.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan pihaknya sudah diperintahkan Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, untuk menyiapkan 10 hotel dimaksud. Menurut Made Rentin, 10 hotel tersebut tersebar di beberapa lokasi berbeda di Bali.
“Dari 10 hotel ini, satu di antaranya akan dikelola langsung oleh Pemprov Bali, sementara 9 hotel lagi dikelola oleh masing-masing Pemkab/Pemkot se-Bali,” jelas Made Rentin yang juga Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, di Denpasar, Senin (21/9).
Made Rentin menyebutkan, hotel yang disiapkan sebagai tempat isolasi OTG dan pasien Covid-19 gejala ringan nanti adalah level bintang tiga-bintang empat. Khusus hotel untuk isolasi yang dikelola Pemprov Bali, adalah hotel bintang tiga kawasan wisata Kuta, Badung. Isolasi di hotel ini, baik yang dikelola Pemprov Bali maupun Pemkab/Pemkot, nantinya akan dibiayai pemerintah pusat. Per kamar hotel yang digunakan isolasi harganya dipatok Rp 200.000 per hari.
"Hal ini dilakukan sebagai upaya mengakomodir kasus OTG dan pasien Covid-19 gejala ringan yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Pemerintah pusat sudah siap bantu dengan harga sewa kamar hotel Rp 200.000 per hari," ujar Rentin kepada NusaBali kemarin.
Menurut Rentin, sekarang ada kecenderungan masyarakat tidak disiplin menjalankan protocol kesehatan, sehingga menjadi celah penyebaran Covid-19 klster keluarga. "Yang positif Covid-19 dengan gejala ringan atau OTG, mungkin saja sudah disiplin mengisolasi diri. Namun, belum keluarga mereka juga disiplin,” tandas Rentin. Maka, isolasi di hotel menjadi solusi.
Selain menyiapkan hotel bagi pasien Covid-19 gejala ringan, kata Rentin, tenaga kesehatan (perawat dan dokter) yang menangani dan bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19 juga diprioritaskan untuk mendapatkan hotel tempat isolasi, dalam rangka memulihkan kembali imun tubuh dan kesehatannya.
Sementara, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, memberi apresiasi atas kinerja dan dedikasi sejumlah relawan Covid-19 yang sudah 6 bulan berjibaku menghadapi pandemi. Sertifikat penghargaan diserahkan di Ruangan Sekda Provinsi Bali Komplek Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Senin siang.
Para relawan Covid-19 yang diberikan penghargaan, Senin kemarin, adalah dari Potensi SAR Radio 115, Gowri Rescue, d'Pohon, Indonesia Ambulance Escort, dan Tagana Badung yang sebelumnya bertugas di tempat karantina LPMP dan BPSDM. Menurut Dewa Indra, para relawan ini sudah membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 sekarang sudah memasuki bulan keenam. Namun, belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Jumlah kasus yang terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan," ujar Dewa Indra yang juga Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali.
Dewa Indra menjelaskan, per Senin kemarin, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali mencapai 7.888 kasus, sementara pasien yang sembuh sebanyak 6.418 orang, dan meninggal dunia 222 orang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi kehidupan masyarakat di Bali, yang sebagian besar warganya bertumpu pada sektor pariwisata.
"Namun, kita jangan pernah menyerah dengan keadaan sekarang. Bagaimana pun, pandemi Covid-19 ini harus tetap kita hadapi bersama, kita lawan dengan menerapkan protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun berada. Saya minta agar ada penambahan 10 titik hotel karantina khusus bagi OTG dan pasein Covid-19 gejala ringan," tegas birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk. Per Senin kemarin, kembali muncul 139 kasus baru positif Covid-19, bersamaan dengan 80 pasien berhasil sembuh dan 6 pasien lagi diumumkan meninggal. Berdasarkan data yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali, tambahan 139 kasus baru ini semuanya merupakan transmisi lokal (penularan di daerah).
Tambahan kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Gianyar mencapai 29 kasus baru, disusul kemudian Jembrana (26 kasus baru), Kota Denpasar (21 kasus baru), Badung (20 kasus baru), Klungkung (13 kasus baru), Buleleng (12 kasus baru), Karangasem (10 kasus baru), Bangli (4 kasus baru), dan Tabanan (4 ka1sus baru).
Ini untuk kedua kalinya secara beruntun jumlah tambahan kasus baru Covid-19 di kembali di atas angka 100, setelah 20 September (saat muncul 121 kasus baru bersamaan dengan 125 pasien sembuh). Sebelumnya, sempat enam hari secara berturut-turut tambahan kasus baru Corona di Bali selalu di bawah angka 100, yakni 14 September (86 kasus baru, bersamaan dengan 91 pasien sembuh), 15 September (68 kasus baru, bersamaan dengan 55 pasien sembuh), 16 September (49 kasus baru, bersamaan dengan 50 pasien sembuh), 17 September (63 kasus baru, bersamaan dengan 92 pasien sembuh), 18 September (51 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh), dan 19 September (85 kasus baru bersamaan dengan 140 pasien sembuh).
Dengan tambahan 139 pasien baru per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 7.888 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 7.495 orang atau 95,02 persen dari total 7.888 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (3,76 persen), 88 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (1,12 persen), dan 8 orang WNA (0,10 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 2.188 kasus, yang mana 2.123 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.217 kasus positif Corona, Gianyar (908 kasus), Buleleng (798 kasus), Karangasem (715 kasus), Bangli (692 kasus), Klungkung (607 kasus), Tabanan (465 kasus), dan Jembrana (236 kasus).
Pada hari yang sama, Senin kemarin, kembali terdapat 80 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Berdasarkan sebarannya, jumlah pasien sembuh terba-nyak kemarin berada di Badung yakni 17 orang, disusul kemudian di Denpasar (16 pasien sembuh), Tabanan (11 pasien sembuh), Karangasem (10 pasien sembuh), Gianyar (7 pasien sembuh), Buleleng (7 pasien sembuh), Klungkung (6 pasien sembuh), Bangli (4 pasien sembuh), dan Jembrana (2 pasien sembuh).
Dengan tambahan 80 pasien sembuh per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 6.418 orang. Artinya, angka kesembuhan di Bali kini 81,36 persen dari total 7.888 kasus positif. Namun, ini masih jauh dari rekor kesembuhan tertinggi di Bali yang mencapai 88,17 persen per 17 Agustus 2020 lalu.
Sementara, per Senin kemarin kembali diumumkan ada 6 pasien Covid-19 di Bali meninggal dunia. Mereka tersebar di Gianyar (2 orang), Badung (1 orang), Buleleng (1 orang), Karangasem (1 orang), dan Tabanan (1 orang). Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 222 orang atau 2,82 persen dari total 7.888 ka-sus positif.
Pasien yang meninggal terdiri dari 220 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 43 orang, disusul Gianyar (34 orang), Badung (30 orang), Buleleng (29 orang), Bangli (28 orang), Karangasem (25 orang), Tabanan (18 orang), Klungkung (8 orang), dan Jembrana (5 orang). Sedangkan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga saat ini mencapai 1.248 orang atau 15,82 persen dari total 7.888 kasus positif. *nat
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan pihaknya sudah diperintahkan Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, untuk menyiapkan 10 hotel dimaksud. Menurut Made Rentin, 10 hotel tersebut tersebar di beberapa lokasi berbeda di Bali.
“Dari 10 hotel ini, satu di antaranya akan dikelola langsung oleh Pemprov Bali, sementara 9 hotel lagi dikelola oleh masing-masing Pemkab/Pemkot se-Bali,” jelas Made Rentin yang juga Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, di Denpasar, Senin (21/9).
Made Rentin menyebutkan, hotel yang disiapkan sebagai tempat isolasi OTG dan pasien Covid-19 gejala ringan nanti adalah level bintang tiga-bintang empat. Khusus hotel untuk isolasi yang dikelola Pemprov Bali, adalah hotel bintang tiga kawasan wisata Kuta, Badung. Isolasi di hotel ini, baik yang dikelola Pemprov Bali maupun Pemkab/Pemkot, nantinya akan dibiayai pemerintah pusat. Per kamar hotel yang digunakan isolasi harganya dipatok Rp 200.000 per hari.
"Hal ini dilakukan sebagai upaya mengakomodir kasus OTG dan pasien Covid-19 gejala ringan yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Pemerintah pusat sudah siap bantu dengan harga sewa kamar hotel Rp 200.000 per hari," ujar Rentin kepada NusaBali kemarin.
Menurut Rentin, sekarang ada kecenderungan masyarakat tidak disiplin menjalankan protocol kesehatan, sehingga menjadi celah penyebaran Covid-19 klster keluarga. "Yang positif Covid-19 dengan gejala ringan atau OTG, mungkin saja sudah disiplin mengisolasi diri. Namun, belum keluarga mereka juga disiplin,” tandas Rentin. Maka, isolasi di hotel menjadi solusi.
Selain menyiapkan hotel bagi pasien Covid-19 gejala ringan, kata Rentin, tenaga kesehatan (perawat dan dokter) yang menangani dan bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19 juga diprioritaskan untuk mendapatkan hotel tempat isolasi, dalam rangka memulihkan kembali imun tubuh dan kesehatannya.
Sementara, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, memberi apresiasi atas kinerja dan dedikasi sejumlah relawan Covid-19 yang sudah 6 bulan berjibaku menghadapi pandemi. Sertifikat penghargaan diserahkan di Ruangan Sekda Provinsi Bali Komplek Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Senin siang.
Para relawan Covid-19 yang diberikan penghargaan, Senin kemarin, adalah dari Potensi SAR Radio 115, Gowri Rescue, d'Pohon, Indonesia Ambulance Escort, dan Tagana Badung yang sebelumnya bertugas di tempat karantina LPMP dan BPSDM. Menurut Dewa Indra, para relawan ini sudah membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 sekarang sudah memasuki bulan keenam. Namun, belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Jumlah kasus yang terkonfirmasi Covid-19 terus mengalami peningkatan," ujar Dewa Indra yang juga Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali.
Dewa Indra menjelaskan, per Senin kemarin, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali mencapai 7.888 kasus, sementara pasien yang sembuh sebanyak 6.418 orang, dan meninggal dunia 222 orang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi kehidupan masyarakat di Bali, yang sebagian besar warganya bertumpu pada sektor pariwisata.
"Namun, kita jangan pernah menyerah dengan keadaan sekarang. Bagaimana pun, pandemi Covid-19 ini harus tetap kita hadapi bersama, kita lawan dengan menerapkan protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun berada. Saya minta agar ada penambahan 10 titik hotel karantina khusus bagi OTG dan pasein Covid-19 gejala ringan," tegas birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk. Per Senin kemarin, kembali muncul 139 kasus baru positif Covid-19, bersamaan dengan 80 pasien berhasil sembuh dan 6 pasien lagi diumumkan meninggal. Berdasarkan data yang dirilis GTPP Covid-19 Provinsi Bali, tambahan 139 kasus baru ini semuanya merupakan transmisi lokal (penularan di daerah).
Tambahan kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Gianyar mencapai 29 kasus baru, disusul kemudian Jembrana (26 kasus baru), Kota Denpasar (21 kasus baru), Badung (20 kasus baru), Klungkung (13 kasus baru), Buleleng (12 kasus baru), Karangasem (10 kasus baru), Bangli (4 kasus baru), dan Tabanan (4 ka1sus baru).
Ini untuk kedua kalinya secara beruntun jumlah tambahan kasus baru Covid-19 di kembali di atas angka 100, setelah 20 September (saat muncul 121 kasus baru bersamaan dengan 125 pasien sembuh). Sebelumnya, sempat enam hari secara berturut-turut tambahan kasus baru Corona di Bali selalu di bawah angka 100, yakni 14 September (86 kasus baru, bersamaan dengan 91 pasien sembuh), 15 September (68 kasus baru, bersamaan dengan 55 pasien sembuh), 16 September (49 kasus baru, bersamaan dengan 50 pasien sembuh), 17 September (63 kasus baru, bersamaan dengan 92 pasien sembuh), 18 September (51 kasus baru bersamaan dengan 94 pasien sembuh), dan 19 September (85 kasus baru bersamaan dengan 140 pasien sembuh).
Dengan tambahan 139 pasien baru per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali saat ini tembus 7.888 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yakni 7.495 orang atau 95,02 persen dari total 7.888 kasus positif. Sisanya, 297 orang imported case dari PMI yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (3,76 persen), 88 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (1,12 persen), dan 8 orang WNA (0,10 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 masih tetap Denpasar, yakni mencapai 2.188 kasus, yang mana 2.123 orang di antaranya merupakan transmisi lokal. Disusul kemudian Badung dengan 1.217 kasus positif Corona, Gianyar (908 kasus), Buleleng (798 kasus), Karangasem (715 kasus), Bangli (692 kasus), Klungkung (607 kasus), Tabanan (465 kasus), dan Jembrana (236 kasus).
Pada hari yang sama, Senin kemarin, kembali terdapat 80 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Berdasarkan sebarannya, jumlah pasien sembuh terba-nyak kemarin berada di Badung yakni 17 orang, disusul kemudian di Denpasar (16 pasien sembuh), Tabanan (11 pasien sembuh), Karangasem (10 pasien sembuh), Gianyar (7 pasien sembuh), Buleleng (7 pasien sembuh), Klungkung (6 pasien sembuh), Bangli (4 pasien sembuh), dan Jembrana (2 pasien sembuh).
Dengan tambahan 80 pasien sembuh per Senin kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 6.418 orang. Artinya, angka kesembuhan di Bali kini 81,36 persen dari total 7.888 kasus positif. Namun, ini masih jauh dari rekor kesembuhan tertinggi di Bali yang mencapai 88,17 persen per 17 Agustus 2020 lalu.
Sementara, per Senin kemarin kembali diumumkan ada 6 pasien Covid-19 di Bali meninggal dunia. Mereka tersebar di Gianyar (2 orang), Badung (1 orang), Buleleng (1 orang), Karangasem (1 orang), dan Tabanan (1 orang). Dengan tambahan ini, maka secara keseluruhan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 222 orang atau 2,82 persen dari total 7.888 ka-sus positif.
Pasien yang meninggal terdiri dari 220 orang WNI dan 2 orang WNA. Dari ju-mlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 43 orang, disusul Gianyar (34 orang), Badung (30 orang), Buleleng (29 orang), Bangli (28 orang), Karangasem (25 orang), Tabanan (18 orang), Klungkung (8 orang), dan Jembrana (5 orang). Sedangkan jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan hingga saat ini mencapai 1.248 orang atau 15,82 persen dari total 7.888 kasus positif. *nat
Komentar