Ribuan Warga Tabanan Belum Kantongi E–KTP
Warga yang belum miliki KTP elektronik karena baru berusia 17 tahun, sehingga belum perekaman. Disdukcapil terkendala pandemi untuk melakukan perekaman jemput bola.
TABANAN, NusaBali
Sekitar 1.818 warga Kabupaten Tabanan belum mengantongi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Sebab di masa pandemi Covid-19, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan masih mengalami kendala untuk melakukan jemput bola perekaman.
Kepala Disdukcapil Tabanan I Gusti Agung Rai Dwipayana didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, I Wayan Januada, menegaskan total warga Tabanan yang belum memiliki KTP elektronik sebanyak 1.818 jiwa. Jumlah ini sesuai dengan data yang disandingkan dengan KPU Tabanan.
“Mereka yang belum miliki KTP elektronik karena belum perekaman, sebab mereka tergolong pemilih pemula dan baru berusia 17 tahun,” ungkap Rai Dwipayana, Senin (21/9).
Kata Rai Dwipayana, terhambatnya penjemputan bola untuk perekaman ke warga karena Covid-19. Dengan kondisi ini petugas tidak bisa melakukan perekaman sesuai jadwal. Padahal sebelumnya petugas sangat optimistis bisa menuntaskan 1.818 jiwa yang belum melakukan perekaman.
“Kecamatan Marga sudah selesai perekaman. Yang Kecamatan Baturiti jadwalnya terganggu. Namun kami akan tetap melakukan penjemputan bola meskipun harinya tidak tentu,” tegas Rai Dwipayana.
Menurut Rai Dwipayana, berdasarkan data semester I Tahun 2020, penduduk Tabanan berjumlah 456.449 jiwa. Dari jumlah itu yang wajib KTP elektronik sebanyak 363.089 jiwa, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 1.818 belum rekam KTP elektronik. *des
Kepala Disdukcapil Tabanan I Gusti Agung Rai Dwipayana didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, I Wayan Januada, menegaskan total warga Tabanan yang belum memiliki KTP elektronik sebanyak 1.818 jiwa. Jumlah ini sesuai dengan data yang disandingkan dengan KPU Tabanan.
“Mereka yang belum miliki KTP elektronik karena belum perekaman, sebab mereka tergolong pemilih pemula dan baru berusia 17 tahun,” ungkap Rai Dwipayana, Senin (21/9).
Kata Rai Dwipayana, terhambatnya penjemputan bola untuk perekaman ke warga karena Covid-19. Dengan kondisi ini petugas tidak bisa melakukan perekaman sesuai jadwal. Padahal sebelumnya petugas sangat optimistis bisa menuntaskan 1.818 jiwa yang belum melakukan perekaman.
“Kecamatan Marga sudah selesai perekaman. Yang Kecamatan Baturiti jadwalnya terganggu. Namun kami akan tetap melakukan penjemputan bola meskipun harinya tidak tentu,” tegas Rai Dwipayana.
Menurut Rai Dwipayana, berdasarkan data semester I Tahun 2020, penduduk Tabanan berjumlah 456.449 jiwa. Dari jumlah itu yang wajib KTP elektronik sebanyak 363.089 jiwa, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 1.818 belum rekam KTP elektronik. *des
Komentar