Ekonomi Bali Sudah Ada Perbaikan
DENPASAR, NusaBali
Kinerja ekonomi Bali yang sebelumnya dinyatakan mengalami pertumbuhan negative hingga 10,98 persen, kini menunjukkan perbaikan pada triwulan III 2020. Hal tersebut berdasarkan beberapa indikasi.
Di antaranya tercermin dari membaikknya indeks keyakinan konsumen (IKK), meningkatnya mobilitas terkait ekononomi, mobilitas ritel dan rekreasi, hingga kinerja ekspor dan lapangan usaha perdagangan.
Hal tersebut terungkap dari pemaparan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI Bali) Trisno Nugroho dalam kegiatan OSBIM (Obrolan Santai Bank Indonesa Media) di Prama Sanur Beach Hotel Sanur, Senin (21/9).
Untuk kinerja konsumsi rumah tangga, kata Trisno Nugroho, akan sedikit membaik memasuki triwulan III. Hal itu seiring dengan telah dimulainya tatanan kehidupan era baru. “Membaiknya kinerja konsumsi rumah tangga tercermin dari mulai membaik IKK serta meningkatnya mobilitas terkait aktivitas ekonomi,” ujar Trisno.
Dia menunjuk survei yang dilakukan BI pada triwulan III, dimana IKK meningkat menjadi 90,67 lebih tinggi dari IKK triwulan II. Kemudian kegiatan lapangan usaha perdagangan terindikasi mengalami perbaikan dalam skala terbatas, sebagaimana tercermin pada hasil survei penjualan eceran dan survei kegiatan dunia usaha. “Total penjualan eceran pada triwulan III (Agustus) tumbuh membaik dari triwulan sebelumnya,” lanjut Trisno. Lapangan usaha akmamin (akomodasi makanan dan minuman), juga membaik didukung kedatangan wisatawan domestik.
Indikasi membaik juga terjadi pada ekspor. Dikatakan Trisno Nugroho kinerja ekspor mengindikasikan perbaikan sebagaimana tercermin pada melandainya kontraksi keberangkatan kargo internasional, setelah mengalami kontraksi pada triwulan sebelumnya.
Indikator-indikator lainnya juga menunjukkan perbaikan ekonomi Bali pada triwulan III, di antaranya kinerja investasi, termasuk konsumsi pemerintah yakni membaiknya kinerja fiskal. Pada Juli 2020 realisasi belanja pemerintah mencapai Rp 10,05 triliun. Meningkat dibanding Juli 2019, sebesar 9,05 triliun. *k17
Komentar