Dewan Dukung Usulan BPBD Bangli
Mohon Insentif untuk Petugas Jenazah Covid-19
BANGLI, NusaBali
Anggota DPRD Bangli mendukung usulan Kepala Pelaksana BPBD Bangli yang perjuangkan insentif bagi petugas yang menangangi jenazah Covid-19.
Alasannya, anggota BPBD berisiko tinggi tangani jenazah terpapar corona. Dewan juga mendukung permohonan tambahan tenaga dengan sistem kontrak. Salah seorang anggota DPRD Bangli, Gede Tindih, sangat setuju adanya perhatian dalam bentuk insentif kepada anggota BPBD yang dapat tugas tangani jenazah Covid-19. Peran petugas evakuasi jenazah sangat penting dan wajar diberikan reward dalam bentuk insentif. Tugas mereka sangat berisiko seperti halnya tenaga medis. “Jika dikatakan risiko pekerjaan, saya rasa tidak semua siap menjalankan tugas tersebut. Mungkin akan berpikir mengambil pekerjaan itu,” ungkap Gede Tindih, Jumat (25/9).
Menurut Gede Tindih, dengan memberikan reward, petugas evakuasi jenazah ini merasa diperhatikan. Mungkin insentif yang bisa diberikan tidaklah besar, namun sedikit membantu. “Insentif bisa dimanfaatkan untuk beli vitaman,” sebutnya. Gede Tindih juga mendukung pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas menangani jenazah Covid-19. “Jika mendesak bisa dilakukan penambahan tenaga dengan sistem kontrak,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiredana, mohon bantuan personel ke Polres Bangli dan Kodim/1626 Bangli. Anggota BPBD yang terlibat dalam penanganan jenazah Covid-19 sebanyak 9 orang. Menurutnya, petugas yang ada saat ini jumlahnya masih kurang. “Petugas kami kewalahan, perlu tambahan personel,” sebutnya. Kepala Pelaksana BPBD asal Desa Tamanbali ini mengaku telah bersurat ke Polres Bangli dan Kodim 1626/Bangli untuk minta bantuan personel. “Kami mohon bantuan personel untuk penanganan jenazah. Kehadiran aparat selama ini sebatas mengawal proses penanganan jenazah,” jelasnya.
Ketut Gede Wiredana juga telah mengusulkan pemberian insentif bagi petugas yang menangani jenazah Covid-19. Selama ini petugas BPBD kurang mendapat perhatian, sementara tugasnya berisiko. “Kami sedang usulkan, paling tidak petugas kami bisa menerima uang lelah,” pintanya. *esa
Komentar