Pujawali di Penataran Nangka Tanpa Melasti
AMLAPURA, NusaBali
Pelaksanaan pujawali di Pura Penataran Agung, Banjar/Desa Adat Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem rencananya digelar terbatas tanpa melaksanakan melasti.
Pamedek ke pura wajib mematuhi protokol kesehatan. Pujawali di Pura Penataran bertepatan pada Purnama Kapat, Wraspati Kliwon Langkir, Kamis (1/10). Ini merupakan pujawali pertama setelah menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging pada Soma Paing Klawu, Senin, 24 September 2018 lalu.
Bendesa Adat Nangka, I Ketut Oka, mengatakan jika kondisi normal maka menggelar melasti ke Pantai Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Namun akibat pandemi Covid-19, maka tidak bisa melaksanakan melasti, Ida Bhatara cukup masucian di jeroan pura. Ida Bhatara nyejer selama tiga hari, masineb pada Redite Pon Medangsia, Minggu (4/10). “Kami akan batasi jumpah pamadek agar bisa atur jarak dan di pura tidak berdesak-desakan,” ungkap Ketut Oka didampingi Panyarikan I Made Ngurah, Jumat (25/9).
Bendesa Ketut Oka akan menugaskan pecalang mengatur pamedek keluar masuk pura. Diperkirakan banyak pemedek yang akan datang terutama dari luar Karangasem. Bendesa Ketut Oka optimis pamedek disiplin menjalankan protokol kesehatan. Panyarikan Made Ngurah menambahkan, setiap pamedek diwajibkan cuci tangan sebelum masuk pura dan wajib pakai masker. Panitia telah buat sekat-sekat tempat duduk saat muspa agar jarak terjaga.
Sebelumnya prajuru Desa Adat Nangka telah menggelar upacara negtegang, 18 bulan Karya Mamungkah lan Nubung Daging pada Soma Paing Kelawu, Senin (15/6). Upacara itu merupakan rangkaian terakhir Karya Mamungkah lan Nubung Daging. Saat upacara negtegang karya juga diberlakukan protokol kesehatan, pamedek yang masuk pura dibatasi. Ketua Panitia Pembangunan, I Gusti Made Tusan, mengapresiasi rencana pelaksanaan pujawali mengedepankan protokol kesehatan. Sehingga seluruh umat yang datang dikaruniai karahayuan sehat lahir dan bathin. *k16
Komentar