Pjs Bupati Tak Mau Ada Pengawalan Khusus
Hari pertama sebagai Pjs Bupati Badung, Ketut Lihadnyana memimpin rakor percepatan penanganan Covid-19. Untuk menekan Corona, dia menggemakan Germas.
MANGUPURA, NusaBali
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana mulai menjalankan tugas-tugasnya menggantikan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang cuti kampanye hingga 5 Desember 2020 mendatang. Dalam keseharian, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali itu berkantor di ruang Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
Menurut Lihadnyana, alasan memilih ruang Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, lantaran ingin sesuatu yang sederhana dan jauh dari kesan protokoler. “Saya tipe orang yang tidak mau seremoni, itu dari dahulu. Saya lebih suka sederhana,” kata Lihadnyana kepada wartawan ketika ditemui di loby kantor Bupati Badung, Senin (28/9).
Birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, itu mengaku lebih nyaman menjalankan tugas secara sederhana. “Saya lebih senang menunjukkan kebersamaan kepada teman-teman. Ruang, fasilitas mobil itu kan hanya sebuah gengsi bagi saya,” imbuhnya.
Dikatakannya, dia ingin menunjukkan kinerja saat diberikan kepercayaan memimpin Badung selama 71 hari. “Untuk apa mobilnya bagus, nanti kerja kita tidak kelihatan. Itu (fasilitas, Red) bukan ukuran bagi saya. Tapi, paling penting mengajak untuk bersemangat dalam bekerja,” tutur Lihadnyana.
Lihadnyana juga tidak menggunakan fasilitas lainnya seperti pengawalan maupun pengamanan di kediamannya saat ini di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. “Tadi juga ada yang nanya apakah perlu ada pengawalan. Saya katakan tidak perlu. Apakah perlu ada pengamanan Satpol PP, tidak perlu. Orang kita aman kok. Jangan terjebak pada sebuah feodalistik birokrasi. Karena semua ini hanya sementara,” tegasnya.
Sementara di hari pertamanya kerja, Lihadnyana langsung memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Badung. Hadir dalam rapat tersebut Kadis Kesehatan dr I Nyoman Gunarta, Kepala BPBD Bagus Nyoman Wiranata, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra I Gede Wijaya, Kasatpol PP IGAK Suryanegara, dan Kadis Perhubungan AA Ngurah Rai Yuda Dharma.
Lihadnyana mengatakan rapat dengan sejumlah pimpinan perangkat daerah dalam upaya menggalang komitmen serta peningkatan pemahaman sektoral OPD terkait program gerakan masyarakat hidup sehat serta membangun kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat khususnya di masa pandemi ini. “Upaya pencegahan dari penularan virus Covid-19 dapat dilakukan dengan banyak cara. Tidak terbatas pada penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian saja, tetapi juga penerapan pola hidup sehat dan seimbang, salah satunya melalui gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas,” katanya.
“Kita harus menggerakkan seluruh elemen baik dukungan dari sektor pemerintah, kemitraan dengan swasta, organisasi kemasyarakatan, serta seluruh elemen masyarakat lainnya melalui penyelenggaraan kemitraan, pemberdayaan masyarakat, dan penyebarluasan informasi. Dengan penerapan Germas kita harapkan mampu menekan kasus Covid, sehingga tidak ada lagi yang namanya zona merah di Kabupaten Badung,” imbuhnya.
Lihadnyana juga mengajak aparatur sipil negara (ASN) selaku abdi negara di Kabupaten Badung untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan diri. Dengan demikian, dapat membantu menjaga produktivitas kerja dalam mendukung tugas-tugas melayani masyarakat. “Selama ini hubungan antarinstansi dan lembaga di Kabupaten Badung tentu sudah berjalan dengan sangat harmonis, sehingga setiap permasalahan yang ada dapat lebih cepat diselesaikan. Untuk itu harapan kami selaku Pjs, agar hubungan yang sudah terjalin dapat terus ditingkatkan,” kata Lihadnyana seraya berharap dengan hubungan yang harmonis dan sinergitas yang terjalin, pelaksanaan pilkada 9 Desember mendatang bisa berjalan lancar dan sukses.
Seusai memimpin rapat koordinasi, Lihadnyana melaksanakan kunjungan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Badung dalam rangka bersilaturahmi, berkomunikasi, dan membangun koordinasi. Di BNN, Lihadnyana diterima oleh Kepala BNN Kabupaten Badung AKBP Nyoman Sebudi. *asa
Menurut Lihadnyana, alasan memilih ruang Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, lantaran ingin sesuatu yang sederhana dan jauh dari kesan protokoler. “Saya tipe orang yang tidak mau seremoni, itu dari dahulu. Saya lebih suka sederhana,” kata Lihadnyana kepada wartawan ketika ditemui di loby kantor Bupati Badung, Senin (28/9).
Birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, itu mengaku lebih nyaman menjalankan tugas secara sederhana. “Saya lebih senang menunjukkan kebersamaan kepada teman-teman. Ruang, fasilitas mobil itu kan hanya sebuah gengsi bagi saya,” imbuhnya.
Dikatakannya, dia ingin menunjukkan kinerja saat diberikan kepercayaan memimpin Badung selama 71 hari. “Untuk apa mobilnya bagus, nanti kerja kita tidak kelihatan. Itu (fasilitas, Red) bukan ukuran bagi saya. Tapi, paling penting mengajak untuk bersemangat dalam bekerja,” tutur Lihadnyana.
Lihadnyana juga tidak menggunakan fasilitas lainnya seperti pengawalan maupun pengamanan di kediamannya saat ini di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara. “Tadi juga ada yang nanya apakah perlu ada pengawalan. Saya katakan tidak perlu. Apakah perlu ada pengamanan Satpol PP, tidak perlu. Orang kita aman kok. Jangan terjebak pada sebuah feodalistik birokrasi. Karena semua ini hanya sementara,” tegasnya.
Sementara di hari pertamanya kerja, Lihadnyana langsung memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Badung. Hadir dalam rapat tersebut Kadis Kesehatan dr I Nyoman Gunarta, Kepala BPBD Bagus Nyoman Wiranata, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra I Gede Wijaya, Kasatpol PP IGAK Suryanegara, dan Kadis Perhubungan AA Ngurah Rai Yuda Dharma.
Lihadnyana mengatakan rapat dengan sejumlah pimpinan perangkat daerah dalam upaya menggalang komitmen serta peningkatan pemahaman sektoral OPD terkait program gerakan masyarakat hidup sehat serta membangun kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat khususnya di masa pandemi ini. “Upaya pencegahan dari penularan virus Covid-19 dapat dilakukan dengan banyak cara. Tidak terbatas pada penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian saja, tetapi juga penerapan pola hidup sehat dan seimbang, salah satunya melalui gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas,” katanya.
“Kita harus menggerakkan seluruh elemen baik dukungan dari sektor pemerintah, kemitraan dengan swasta, organisasi kemasyarakatan, serta seluruh elemen masyarakat lainnya melalui penyelenggaraan kemitraan, pemberdayaan masyarakat, dan penyebarluasan informasi. Dengan penerapan Germas kita harapkan mampu menekan kasus Covid, sehingga tidak ada lagi yang namanya zona merah di Kabupaten Badung,” imbuhnya.
Lihadnyana juga mengajak aparatur sipil negara (ASN) selaku abdi negara di Kabupaten Badung untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan diri. Dengan demikian, dapat membantu menjaga produktivitas kerja dalam mendukung tugas-tugas melayani masyarakat. “Selama ini hubungan antarinstansi dan lembaga di Kabupaten Badung tentu sudah berjalan dengan sangat harmonis, sehingga setiap permasalahan yang ada dapat lebih cepat diselesaikan. Untuk itu harapan kami selaku Pjs, agar hubungan yang sudah terjalin dapat terus ditingkatkan,” kata Lihadnyana seraya berharap dengan hubungan yang harmonis dan sinergitas yang terjalin, pelaksanaan pilkada 9 Desember mendatang bisa berjalan lancar dan sukses.
Seusai memimpin rapat koordinasi, Lihadnyana melaksanakan kunjungan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Badung dalam rangka bersilaturahmi, berkomunikasi, dan membangun koordinasi. Di BNN, Lihadnyana diterima oleh Kepala BNN Kabupaten Badung AKBP Nyoman Sebudi. *asa
Komentar