Penyuluh Bahasa Bali Rawat Lontar di Payangan
GIANYAR, NusaBali
Meski sedang pandemi Covid-19, Penyuluh Bahasa Bali yang bertugas di Kecamatan Payangan, Gianyar tetap merawat lontar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Salah satu lontar yang dirawat tentang wariga dan usadha di rumah warga Banjar Pengaji, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan.
Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Payangan I Wayan Suarmaja menjelaskan perawatan lontar tersebut berjumlah 41 cakep. ‘’Beberapa lontar sudah rusak karena tiga generasi penerus tidak ada yang menekuni lontar,” jelasnya, Senin (28/9).
Pria yang juga Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali ini memaparkan isi lontar kebanyakan tentang wariga, pabayuhan oton atau tenung paweton, dan usadha (pengobatan). Meski sejak tiga generasi sampai saat ini tidak ada yang menekuni, lontar masih disimpan baik.
“Kami di Penyuluh Bahasa Bali melaksanakan kegiatan ini direncanakan dua kali, dikarenakan jumlah naskah yang cukup banyak. Tim yang turun terbatas, mengingat situasi saat ini di tengah pandemi. Saat melakukan perawatan naskah kami hanya turun bersama delapan orang, dan semua menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Suarmaja juga menjelaskan di tengah pandemi saat ini pihaknya mengaku belum bisa memaksimalkan kegiatan, terutama dalam perawatan lontar ke lapangan secara langsung. Sebab dibatasi dengan prosedur dan protokol kesehatan. Dia lebih memanfaatkan pemberian materi atau pemahaman terkait Bahasa Bali melalui media sosial, dan pembahasan secara virtual. Salah satunya nama-nama buah, nama-nama jumlah uang, dan lain sebagainya. *nvi
1
Komentar