Air Got Pasar Kodok Hitam dan Bau
Hasil penelusuran Badan Lingkungan Hidup (BLH) Tabanan, di kawasan Pasar Kodok banyak usaha tahu dan tempe.
TABANAN, NusaBali
Air telabah di utara Pasar Kodok, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, kotor dan bau. Warna airnya sering berubah-ubah, kadang hitam pekat, ungu, juga merah. Selain kotor, air telabah bekas areal persawahan di kawasan itu juga dipenuhi sampah sehingga terlihat kumuh. Diduga air itu berwarna-warni akibat ulah oknum yang buang limbah cair ke selokan.
Salah seorang warga di kawasan Pasar Kodok, Selamet, 60, mengatakan, air got berubah-ubah warna sudah sering terjadi. Paling sering berwarna hitam pekat dan kebiru-biruan. “Kadang di pagi hari airnya berwarna merah,” ungkapnya, Minggu (16/10). Jika air telabah tak mengalir, baunya pun menyengat. Meski airnya kotor dan bau, Selamet mengaku sudah terbiasa menghadapinya. Selamet dan warga lainnya di lokasi itu juga tak pernah komplain atau menyampaikan keluhan ke kelian dinas setempat atau ke kantor desa
Warga lainnya, Basrowi, 35, yang buka warung sate di areal itu membenarkan air telabah itu kerap berubah warna. Namun ia tak tahu persis apa penyebab air telabah itu tak pernah jernih. “Aliran air tak terlalu bagus sehingga terlihat kotor,” imbuhnya. Selain penuh sampah plastik, air telabah itu juga jadi tempat pembuangan popok Bali. Basrowi juga mengaku tak pernah komplin mesti hidungnya kerap ditusuk bau busuk dari air itu.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tabanan, Anak Agung Ngurah Raka Icwara mengaku sudah pernah turun ke lapangan untuk mengecek air telabah itu. Dikatakan, di lokasi itu banyak usaha pembuatan tempe dan tahu. Pada saat pengecekan pihaknya sudah mengimbau para pemilik usaha untuk memiliki IPAL untuk mengolah limbah yang dihasilkan sehingga aman dan tidak berwarna saat dialirkan ke air. * cr61
Air telabah di utara Pasar Kodok, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, kotor dan bau. Warna airnya sering berubah-ubah, kadang hitam pekat, ungu, juga merah. Selain kotor, air telabah bekas areal persawahan di kawasan itu juga dipenuhi sampah sehingga terlihat kumuh. Diduga air itu berwarna-warni akibat ulah oknum yang buang limbah cair ke selokan.
Salah seorang warga di kawasan Pasar Kodok, Selamet, 60, mengatakan, air got berubah-ubah warna sudah sering terjadi. Paling sering berwarna hitam pekat dan kebiru-biruan. “Kadang di pagi hari airnya berwarna merah,” ungkapnya, Minggu (16/10). Jika air telabah tak mengalir, baunya pun menyengat. Meski airnya kotor dan bau, Selamet mengaku sudah terbiasa menghadapinya. Selamet dan warga lainnya di lokasi itu juga tak pernah komplain atau menyampaikan keluhan ke kelian dinas setempat atau ke kantor desa
Warga lainnya, Basrowi, 35, yang buka warung sate di areal itu membenarkan air telabah itu kerap berubah warna. Namun ia tak tahu persis apa penyebab air telabah itu tak pernah jernih. “Aliran air tak terlalu bagus sehingga terlihat kotor,” imbuhnya. Selain penuh sampah plastik, air telabah itu juga jadi tempat pembuangan popok Bali. Basrowi juga mengaku tak pernah komplin mesti hidungnya kerap ditusuk bau busuk dari air itu.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Tabanan, Anak Agung Ngurah Raka Icwara mengaku sudah pernah turun ke lapangan untuk mengecek air telabah itu. Dikatakan, di lokasi itu banyak usaha pembuatan tempe dan tahu. Pada saat pengecekan pihaknya sudah mengimbau para pemilik usaha untuk memiliki IPAL untuk mengolah limbah yang dihasilkan sehingga aman dan tidak berwarna saat dialirkan ke air. * cr61
1
Komentar