LENTERA: Merawat Diri Secara Indah
"WARGA negara yang berumur 45 tahun ke atas disarankan menjaga kesehatan secara lebih baik. Sebab, 80 persen korban Covid-19 datang dari kelompok ini!" begitu salah satu pemberitahuan dari Satgas Covid-19 di Jakarta.
Untuk membantu para sahabat agar sehat selamat, berikut beberapa bahan renungan indah.
• Penyakit tidak saja berwajah biologi, tapi juga berwajah psikologi, energi, dan lain-lain. Karena kebocoran energi paling banyak terjadi melalui pikiran, rawatlah pikiran agar senantiasa positif-konstruktif
• Persisnya, jangan pernah terpancing untuk berkomentar negatif, apalagi marah. Selalu pertahankan pikiran yang melihat semuanya sebagai berkah indah
• Indahnya belum dapat pekerjaan, berlimpah waktu tersedia untuk mengembangkan diri. Indahnya uang pas-pasan, seseorang diminta berlatih agar tidak congkak, tidak sombong
• Karena energi hati ribuan kali lebih besar dari energi kepala, maka selalu imbangi kepintaran dengan kebaikan. Kurangi selalu merasa diri benar, bantu orang agar jiwanya mekar
• Jika kepala bahasanya kepintaran, hati bahasanya kebaikan. Selalu tanyakan ke dalam, bagaimana kehadiran Anda agar bisa membahagiakan orang. Setidaknya, jangan menimbulkan penderitaan
• Tidak ada yang kebetulan di alam ini. Semua membawa pesan suci. Bahkan, daun kering jatuh pun membawa pesan suci (baca: mengajarkan keikhlasan di depan kematian)
• Di balik krisis super panjang ini, ada konspirasi suci yang sedang membuat kehidupan di bumi jadi semakin mudah dan indah. Kendaraan konspirasi ini adalah internet
• Agar diangkat naik oleh konspirasi suci ini, rawat akun Medsos Anda sesuci mungkin. Hanya yang suci yang bisa diangkat oleh konspirasi suci
• Jangan pernah terpancing dengan berbagai bentuk kemarahan dan kebencian. Jika sangat mengganggu, hapus pesan orang yang menyebarkan kebencian
• Pada saat yang sama, sebarkan pesan-pesan yang berbau kesembuhan, kebahagiaan dan kedamaian
• Apa pun yang terjadi dalam keseharian, temani diri dengan senyuman. Senyuman adalah tanda bahwa seseorang tidak lagi menjadi korban. Sudah belajar menjadi tuan. *)
Gede Prama
• Persisnya, jangan pernah terpancing untuk berkomentar negatif, apalagi marah. Selalu pertahankan pikiran yang melihat semuanya sebagai berkah indah
• Indahnya belum dapat pekerjaan, berlimpah waktu tersedia untuk mengembangkan diri. Indahnya uang pas-pasan, seseorang diminta berlatih agar tidak congkak, tidak sombong
• Karena energi hati ribuan kali lebih besar dari energi kepala, maka selalu imbangi kepintaran dengan kebaikan. Kurangi selalu merasa diri benar, bantu orang agar jiwanya mekar
• Jika kepala bahasanya kepintaran, hati bahasanya kebaikan. Selalu tanyakan ke dalam, bagaimana kehadiran Anda agar bisa membahagiakan orang. Setidaknya, jangan menimbulkan penderitaan
• Tidak ada yang kebetulan di alam ini. Semua membawa pesan suci. Bahkan, daun kering jatuh pun membawa pesan suci (baca: mengajarkan keikhlasan di depan kematian)
• Di balik krisis super panjang ini, ada konspirasi suci yang sedang membuat kehidupan di bumi jadi semakin mudah dan indah. Kendaraan konspirasi ini adalah internet
• Agar diangkat naik oleh konspirasi suci ini, rawat akun Medsos Anda sesuci mungkin. Hanya yang suci yang bisa diangkat oleh konspirasi suci
• Jangan pernah terpancing dengan berbagai bentuk kemarahan dan kebencian. Jika sangat mengganggu, hapus pesan orang yang menyebarkan kebencian
• Pada saat yang sama, sebarkan pesan-pesan yang berbau kesembuhan, kebahagiaan dan kedamaian
• Apa pun yang terjadi dalam keseharian, temani diri dengan senyuman. Senyuman adalah tanda bahwa seseorang tidak lagi menjadi korban. Sudah belajar menjadi tuan. *)
Gede Prama
1
Komentar