Jembatan Kuning Nusa Penida Ambruk, 8 Tewas, 37 Luka-luka
Seluruh korban tewas adalah pamedek dari kawasan seberang Nusa Penida yang hendak tangkil ke Pura Bakung di Ceningan
SEMARAPURA, NusaBali
Jembatan Kuning untuk penyeberangan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung mendadak ambruk, Minggu (16/10) petang pukul 18.10 Wita. Akibatnya, 8 pamedek (umat yang hendak tangkil ke pura) tewas mengenaskan, sementara 37 korban lainnya terluka. Diduga kuat, jembatan yang dibangun era 1990-an ini ambruk karena beberapa tali sling sudah putus sejak lama.
Jembatan Kuning yang ambruk kemarin petang panjangnya mencapai 100 meter dengan lebar 1 meter. Jembatan yang terbuat dari kayu dan beton ini menghubungkan kawasan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, yang dipisahkan laut. Anak-anak muda menyebut jembatan bercat kuning ini sebagai Jembatan Cinta.
Saat jembatan ambruk kemarin petang, sekitar 75 pamedek yang rata-rata berpakaian adat sembahyang melintas di atas Jembatan Kuning. Mereka hendak tangkil ke Pura Bakung di Banjar Ceningan Kangin, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida serangkaian pujawali pada Radite Wage Krulut, Minggu kemarin. Mereka sebagian naik sepeda motor, sebagian lagi jalan kaki di atas jembatan sepanjang 100 meter.
Begitu jembatan ambruk, motor-motor yang ditunggangi langsung tercebur ke laut berkedalaman lebih dari 1 meter. Demikian pula pamedek yang jalan kaki, sebagian terjebur ke laut. Akibatnya, 8 orang tewas, sementara 37 korban lainnya terluka. Dari 37 korban terluka ini, 2 orang di antaranya luka berat. Para korban dibawa ke Puskesmas Nusa Penida II.
"Kita terima laporan dari Puskesmas Nusa Penida II, tercatat 8 orang meninggal dan 39 korban lagi luka-luka," ungkap petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, I Wayan Aryawan, tadi malam.
Menurut Wayan Aryawan, hingga tadi malam pukul 22.15 Wita, 37 korban terluka sudah dibolehkan pulang, sementara 2 orang yang lukanya berat masih memerlukan perawatan medis di Puskesmas Nusa Penida II. "Yam 37 korban sudah dibolehkan pulang, sementara 2 korban luka berat lainnya masih dirawat di Puskesmas Nusa Penida II," kata Aryawan.
SELANJUTNYA . . .
Jembatan Kuning yang ambruk kemarin petang panjangnya mencapai 100 meter dengan lebar 1 meter. Jembatan yang terbuat dari kayu dan beton ini menghubungkan kawasan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, yang dipisahkan laut. Anak-anak muda menyebut jembatan bercat kuning ini sebagai Jembatan Cinta.
Saat jembatan ambruk kemarin petang, sekitar 75 pamedek yang rata-rata berpakaian adat sembahyang melintas di atas Jembatan Kuning. Mereka hendak tangkil ke Pura Bakung di Banjar Ceningan Kangin, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida serangkaian pujawali pada Radite Wage Krulut, Minggu kemarin. Mereka sebagian naik sepeda motor, sebagian lagi jalan kaki di atas jembatan sepanjang 100 meter.
Begitu jembatan ambruk, motor-motor yang ditunggangi langsung tercebur ke laut berkedalaman lebih dari 1 meter. Demikian pula pamedek yang jalan kaki, sebagian terjebur ke laut. Akibatnya, 8 orang tewas, sementara 37 korban lainnya terluka. Dari 37 korban terluka ini, 2 orang di antaranya luka berat. Para korban dibawa ke Puskesmas Nusa Penida II.
"Kita terima laporan dari Puskesmas Nusa Penida II, tercatat 8 orang meninggal dan 39 korban lagi luka-luka," ungkap petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung, I Wayan Aryawan, tadi malam.
Menurut Wayan Aryawan, hingga tadi malam pukul 22.15 Wita, 37 korban terluka sudah dibolehkan pulang, sementara 2 orang yang lukanya berat masih memerlukan perawatan medis di Puskesmas Nusa Penida II. "Yam 37 korban sudah dibolehkan pulang, sementara 2 korban luka berat lainnya masih dirawat di Puskesmas Nusa Penida II," kata Aryawan.
SELANJUTNYA . . .
Komentar