754 Pedagang Ikut Undian Tempat Baru
Pasar Umum Sukawati Segera Dibongkar
Pasar penampungan sementara ini sudah siap 80 persen untuk ditempati pedagang.
GIANYAR, NusaBali
Bangunan Pasar Umum Sukawati di Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, akan segera dibongkar. Pemkab Gianyar mengundian tempat berjualan bagi 754 pedagang untuk menempati pasar relokasi. Pengundian pada Jumat (2/10) dan Sabtu (3/10) di pasar relokasi sementara, Banjar Gelumpang, desa setempat.
Relokasi pedagang maju sekitar 1,5 bulan atau November 2020. Para pedagang antusias mengambil nomor undian. Ditemui di lokasi pasar sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan, Proyek Revitalisasi Pasar Sukawati Blok C (eks Pasar Umum Sukawati) akan segera dimulai. Dengan semikian pemindahan pedagang dan pembongkaran Pasar Umum Sukawati, dikebut. “Dipercepat, setelah Kementerian PUPR melalui zoom meeting waktu lalu. Kami dikasi waktu dua minggu sama Bupati Gianyar Made Mahayastra,” ujarnya.
Maka itu, perpindahan pedagang juga harus segera dilakukan. “Kami ditarget tanggal 7 Oktober ini, sudah bersih (pedagang sudah direlokasi, Red). Maksimal tanggal 8,” ujarnya. Hanya saja, tempat penampungan sementara baru rampung sekitar 80 persen.
Pantauan NusaBali, saat pengundian tempat pedagang, masih tampak sejumlah pekerja yang sibuk memasang paving, membangun toilet dan lainnya. Pembangunan pasar relokasi sementara ini dikerjakan selama 135 hari. Proyek dimulai 9 Juli 2020, semestinya selesai sekitar 4,5 bulan atau sekitar November 2020. “Kelihatan masih ada pekerjaan untuk pasar penampungan ini, bukan kontraktor yang salah, tapi kami yang minta mempercepat penyelesaian,” jelas Eka Suary.
Dia memastikan pasar penampungan sementara ini sudah siap 80 persen untuk ditempati pedagang. Proyek senilai Rp 5.711.200.000 ini digarap oleh Konsultan Perencana CV Tataring Bali, Kontraktor Pelaksana PT Karya Dinamis Mesari dan Konsultan Pengawas CV Bali Becik.
Terkait pengundian tempat jualan ini digelar sesuai protokol kesehatan. Pengundian hari pertama untuk 373 pedagang terdiri dari pedagang hasil bumi, telor, daging, ikan, sayur, makanan/minuman, jajan Bali, alat upacara dan dupa. Hari kedua, 381 pedagang buah, kacang, snack, kopi, kain, perak, askesoris, sepatu, sandal, bunga, pisau, plastik, toko dan kios. “Pengundian dilakukan, proses pembangunan tempat penampungan ini masih berlangsung),” terang Eka Suary.
Kepala Pasar Umum Sukawati Anak Agung Gede Raka memastikan tidak ada pedagang yang protes dengan percepatan pemindahan ini. “Masa kontrak pedagang juga sudah habis tahun 2015. Begitu kami informasikan, pedagang yang justru antusias minta surat ikut undian,” ujarnya. Namun melihat masih ada buruh proyek bekerja di tempat penampungan, para pedagang berharap bisa rampung saat ditempati. “Tapi listrik belum nyala. Pedagang berharap tempat ini segera bisa dipakai. Karena di tempat lama sudah diminta berkemas,” ujarnya menyampaikan harapan pedagang.
Untuk diketahui, lahan pasar sementara ini milik Desa Adat Sukawati, luas 1 hektare 1,6 are. Menindaklanjuti percepatan pemindah pedagang, Bendesa Adat Sukawati, Nyoman Suantha pun mempercepat prosesi pembersihan secara niskala melalui pacaruan. Kedepan, pasar penampungan ini akan dijadikan pasar desa adat yang dikelola oleh desa adat. "Pedagangnya akan permanen jualan di sini. Karena Blok C nanti kan untuk Pasar Seni juga. Akan jadi pasar desa adat, tapi penegasan kerjasamanya belum," ujarnya.
Pembangunan Pasar Sukawati Blok C dikerjakan secara multiyears hingga 2021, dengan dana pusat Rp 105 miliar. Pasar Seni Sukawati Blok C di lahan seluas 3.898,265 m2 akan dirancang dengan empat lantai ke atas. Ditambah satu setengah lantai untuk basemen. Basemen akan terhubung lewat trowongan dengan basemen Pasar Seni Sukawati Blok A dan Blok B di barat jalan. *nvi
Bangunan Pasar Umum Sukawati di Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, akan segera dibongkar. Pemkab Gianyar mengundian tempat berjualan bagi 754 pedagang untuk menempati pasar relokasi. Pengundian pada Jumat (2/10) dan Sabtu (3/10) di pasar relokasi sementara, Banjar Gelumpang, desa setempat.
Relokasi pedagang maju sekitar 1,5 bulan atau November 2020. Para pedagang antusias mengambil nomor undian. Ditemui di lokasi pasar sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan, Proyek Revitalisasi Pasar Sukawati Blok C (eks Pasar Umum Sukawati) akan segera dimulai. Dengan semikian pemindahan pedagang dan pembongkaran Pasar Umum Sukawati, dikebut. “Dipercepat, setelah Kementerian PUPR melalui zoom meeting waktu lalu. Kami dikasi waktu dua minggu sama Bupati Gianyar Made Mahayastra,” ujarnya.
Maka itu, perpindahan pedagang juga harus segera dilakukan. “Kami ditarget tanggal 7 Oktober ini, sudah bersih (pedagang sudah direlokasi, Red). Maksimal tanggal 8,” ujarnya. Hanya saja, tempat penampungan sementara baru rampung sekitar 80 persen.
Pantauan NusaBali, saat pengundian tempat pedagang, masih tampak sejumlah pekerja yang sibuk memasang paving, membangun toilet dan lainnya. Pembangunan pasar relokasi sementara ini dikerjakan selama 135 hari. Proyek dimulai 9 Juli 2020, semestinya selesai sekitar 4,5 bulan atau sekitar November 2020. “Kelihatan masih ada pekerjaan untuk pasar penampungan ini, bukan kontraktor yang salah, tapi kami yang minta mempercepat penyelesaian,” jelas Eka Suary.
Dia memastikan pasar penampungan sementara ini sudah siap 80 persen untuk ditempati pedagang. Proyek senilai Rp 5.711.200.000 ini digarap oleh Konsultan Perencana CV Tataring Bali, Kontraktor Pelaksana PT Karya Dinamis Mesari dan Konsultan Pengawas CV Bali Becik.
Terkait pengundian tempat jualan ini digelar sesuai protokol kesehatan. Pengundian hari pertama untuk 373 pedagang terdiri dari pedagang hasil bumi, telor, daging, ikan, sayur, makanan/minuman, jajan Bali, alat upacara dan dupa. Hari kedua, 381 pedagang buah, kacang, snack, kopi, kain, perak, askesoris, sepatu, sandal, bunga, pisau, plastik, toko dan kios. “Pengundian dilakukan, proses pembangunan tempat penampungan ini masih berlangsung),” terang Eka Suary.
Kepala Pasar Umum Sukawati Anak Agung Gede Raka memastikan tidak ada pedagang yang protes dengan percepatan pemindahan ini. “Masa kontrak pedagang juga sudah habis tahun 2015. Begitu kami informasikan, pedagang yang justru antusias minta surat ikut undian,” ujarnya. Namun melihat masih ada buruh proyek bekerja di tempat penampungan, para pedagang berharap bisa rampung saat ditempati. “Tapi listrik belum nyala. Pedagang berharap tempat ini segera bisa dipakai. Karena di tempat lama sudah diminta berkemas,” ujarnya menyampaikan harapan pedagang.
Untuk diketahui, lahan pasar sementara ini milik Desa Adat Sukawati, luas 1 hektare 1,6 are. Menindaklanjuti percepatan pemindah pedagang, Bendesa Adat Sukawati, Nyoman Suantha pun mempercepat prosesi pembersihan secara niskala melalui pacaruan. Kedepan, pasar penampungan ini akan dijadikan pasar desa adat yang dikelola oleh desa adat. "Pedagangnya akan permanen jualan di sini. Karena Blok C nanti kan untuk Pasar Seni juga. Akan jadi pasar desa adat, tapi penegasan kerjasamanya belum," ujarnya.
Pembangunan Pasar Sukawati Blok C dikerjakan secara multiyears hingga 2021, dengan dana pusat Rp 105 miliar. Pasar Seni Sukawati Blok C di lahan seluas 3.898,265 m2 akan dirancang dengan empat lantai ke atas. Ditambah satu setengah lantai untuk basemen. Basemen akan terhubung lewat trowongan dengan basemen Pasar Seni Sukawati Blok A dan Blok B di barat jalan. *nvi
1
Komentar