Persentase Kesembuhan Pasien Turun Lagi
Perkembangan Covid-19 di Kabupaten Buleleng
Pada Sabtu (3/10), di Kabupaten Buleleng ada 8 kasus terkonfirmasi baru, 10 pasien dinyatakan sembuh, dan seorang pasien meninggal.
SINGARAJA, NusaBali
Baru sepekan yang lalu rasio kesembuhan pasien Covid-19 di Buleleng mencapai 91,2 persen, namun pada Sabtu (3/10), kembali merosot menjadi 88,78 persen. Padahal setiap hari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng mencatatkan pasien yang sembuh. Penurunan rasio kesembuhan ini dikarenakan setiap hari kemunculan kasus terkonfirmasi baru masih berfluktuasi.
Sesuai data GTTP Covid-19 Buleleng, Sabtu kemarin, jumlah kasus konfirmasi kumulatif terakhir sebanyak 865 orang dengan 8 orang penambahan kasus baru. Jumlah kasus baru itu tersebar, 3 orang di Kecamatan Buleleng, 2 orang di Kecamatan Sawan, dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar, Seririt, dan Sukasada. Sedangkan rasio kesembuhan terakhir mencapai 88,78 persen atau sebanyak 768 orang termasuk 10 orang pasien yang dinyatakan sembuh pada Sabtu kemarin.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng I Ketut Suweca dalam siaran persnya, Sabtu sore kemarin, menjelaskan sepuluh orang pasien yang sembuh berasal dari Kecamatan Buleleng sebanyak 5 orang, dari Kecamatan Seririt 4 orang, dan dari Kecamatan Sukasada 1 orang.
“Hari ini (kemarin) kembali ada penambahan kasus baru dan juga ada yang sembuh. Satu orang pasien juga dinyatakan meninggal dunia. Perkembangan data ini menunjukkan transmisi di Buleleng masih terjadi, sehingga masih tetap memerlukan kewaspadaan,” kata Suweca yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (Kominfo-Santi) Buleleng.
Seorang pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia, menurut catatan GTPP merupakan warga asal Kecamatan Banjar. Pria berusia 68 tahun itu diterima tim medis di IGD RSUD Buleleng pada 23 September lalu, rujukan dari salah satu rumah sakit swasta di Buleleng. Pasien yang bersangkutan saat diterima di RSUD Buleleng mengalami sesak nafas, demam, dan batuk sejak 4 hari sebelumnya.
Di awal perawatannya di RSUD Buleleng pasien bersangkutan segera mendapatkan swab karena ditemukan ada gejala yang mengarah ke Covid-19. Tak berselang lama setelah hasil swab keluar, pasien bersangkutan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Tim medis pun melakukan penanganan khusus Covid-19 yang menjangkitinya dan juga perawatan intensif penyakit penyerta yakni penyakit ginjal, gangguan pada hati, dan jantung. Tiga penyakit penyerta pria asal Banjar ini ternyata menyulitkannya untuk pulih kembali setelah dibebani virus Covid-19. Pasien bersangkutan akhirnya tak dapat bertahan dan dinyatakan meninggal dunia pada hari ke-11 isolasinya di RSUD Buleleng.
Perkembangan data Covid-19 di Buleleng sejauh ini menyisakan 57 orang pasien yang masih memerlukan perawatan. Sebanyak 32 orang lainnya menjalani isolasi di rumah masing-masing, 21 orang pasien dengan gejala sedang dan berat dirawat di rumah sakit swasta dan negeri di Buleleng, sedangkan dua orang sisanya dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.
“Mari bersama tetap kukuhkan ketaatan menerapkan protokol kesehatan terutama menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Karena satu saja orang yang tidak taat protokol kesehatan maka pandemi ini semakin sulit untuk ditangani,” ujar Suweca. *k23
Sesuai data GTTP Covid-19 Buleleng, Sabtu kemarin, jumlah kasus konfirmasi kumulatif terakhir sebanyak 865 orang dengan 8 orang penambahan kasus baru. Jumlah kasus baru itu tersebar, 3 orang di Kecamatan Buleleng, 2 orang di Kecamatan Sawan, dan 1 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar, Seririt, dan Sukasada. Sedangkan rasio kesembuhan terakhir mencapai 88,78 persen atau sebanyak 768 orang termasuk 10 orang pasien yang dinyatakan sembuh pada Sabtu kemarin.
Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng I Ketut Suweca dalam siaran persnya, Sabtu sore kemarin, menjelaskan sepuluh orang pasien yang sembuh berasal dari Kecamatan Buleleng sebanyak 5 orang, dari Kecamatan Seririt 4 orang, dan dari Kecamatan Sukasada 1 orang.
“Hari ini (kemarin) kembali ada penambahan kasus baru dan juga ada yang sembuh. Satu orang pasien juga dinyatakan meninggal dunia. Perkembangan data ini menunjukkan transmisi di Buleleng masih terjadi, sehingga masih tetap memerlukan kewaspadaan,” kata Suweca yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (Kominfo-Santi) Buleleng.
Seorang pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia, menurut catatan GTPP merupakan warga asal Kecamatan Banjar. Pria berusia 68 tahun itu diterima tim medis di IGD RSUD Buleleng pada 23 September lalu, rujukan dari salah satu rumah sakit swasta di Buleleng. Pasien yang bersangkutan saat diterima di RSUD Buleleng mengalami sesak nafas, demam, dan batuk sejak 4 hari sebelumnya.
Di awal perawatannya di RSUD Buleleng pasien bersangkutan segera mendapatkan swab karena ditemukan ada gejala yang mengarah ke Covid-19. Tak berselang lama setelah hasil swab keluar, pasien bersangkutan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Tim medis pun melakukan penanganan khusus Covid-19 yang menjangkitinya dan juga perawatan intensif penyakit penyerta yakni penyakit ginjal, gangguan pada hati, dan jantung. Tiga penyakit penyerta pria asal Banjar ini ternyata menyulitkannya untuk pulih kembali setelah dibebani virus Covid-19. Pasien bersangkutan akhirnya tak dapat bertahan dan dinyatakan meninggal dunia pada hari ke-11 isolasinya di RSUD Buleleng.
Perkembangan data Covid-19 di Buleleng sejauh ini menyisakan 57 orang pasien yang masih memerlukan perawatan. Sebanyak 32 orang lainnya menjalani isolasi di rumah masing-masing, 21 orang pasien dengan gejala sedang dan berat dirawat di rumah sakit swasta dan negeri di Buleleng, sedangkan dua orang sisanya dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.
“Mari bersama tetap kukuhkan ketaatan menerapkan protokol kesehatan terutama menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Karena satu saja orang yang tidak taat protokol kesehatan maka pandemi ini semakin sulit untuk ditangani,” ujar Suweca. *k23
1
Komentar