nusabali

Belog-belogan, Tapi Jadi Bintang Iklan

Lebih Dekat Bersama Sosok Unik Gede Sukrada

  • www.nusabali.com-belog-belogan-tapi-jadi-bintang-iklan

SINGARAJA, NusaBali
Warga Buleleng khususnya yang tinggal dan sering nongkrong di kawasan wisata Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Buleleng, tak asing dengan wajah Gede Sukrada.

Tak hanya dikenal sebagai orang jalanan, pria berumur 50 tahun asal Desa Anturan Kecamatan/Kecamatan Buleleng ini kini sering wara-wiri di dinding facebook maupun postingan instagram.

Dia memang penderita down syndrome (rendah kecerdasan rendah). Istilah ini, di Bali disebut belog-belogan. Di balik itu, laki-laki berkulit gelap ini juga salah seorang ‘artis’ dan bintang iklan. Namun keartisan dirinya tentu bukan karena kreasi hidupnya. Ada Ketut Agus Suadnyana yang terkenal dengan nama Jem Tattoo, di balik kesohoran laki-laki soleh (beda penampilan) ini.

Kehidupan Gede Sukrada, anak sulung pasutri asal Desa Anturan ini mendadak berubah total. Aktivitas keseharian sebelumnya ‘mengukur’ jalan dari Desa Anturan menuju Pantai Lovina. Kebiasaannya luntang-lantung (terlunta-lunta) berjalan kaki berubah dan menjadi lebih positif setelah dikenal nitizen. Sebelumnya pria berperawakan kurus ini hanya dikenal sebagai sosok yang sering bercakap ngelantur, ngawur, ngalor ngidul saat diminta mengomentari sesuatu. Namun kengawurannya itu malah jadi keunikan khas bagi dirinya. Keunikan yang sungguh tak dimiliki orang lain.

Menurut Agus Suadnyana, Sukrada disebut orangtuanya terlahir prematur. Sempat mengalami step bahkan mati suri di usia remaja. Sakit itu membuatnya mengalami keterlambatan perkembangan kecerdasan. Orangtuanya pun memilih tak menyekolahkan Sukrada karena kondisinya itu. Saban hari tak banyak yang dapat dikerjakan Sukrada. Meski menderita tingkat kecerdasan rendah dia masih nyambung jika diajak bercakap ringan. Jika dia pergi meninggalkan rumah hanya sebatas berjalan dan main ke Pantai Lovina. Jika bosan keluyuran, dia pun kembali pulang ke rumahnya berjalan kaki nyeker atau tanpa sandal. ‘’Mendengar dia (Sukrada, Red) ngomong, saya kok tertarik. Unik,’’ jelasnya saat dihubungi NusaBali Jumat (2/10) sore.

Sukrada dikenal sebagai sosok unik yang sangat gemar memakai baju bergambar barong. Dia kemudian dirangkul Agus Suadnyana alias Jem Tatto untuk menjadi artis video klip singelnya berjudul Metajen. Kata Jem, pembuatan video klip Jem Tatto tahun 2016 awalnya tak terbayang akan menggunakan figuran Gede Sukrada. “Memang konsep video klipnya menggunakan aktor yang punya wajah dan gelagat lucu cuman bingung juga nyarinya. Akhirnya salah satu crew kenal sama Gede Sukrada yang kebetulan masih ada hubungan keluarga,” cerita Jem.

Sebelum bertemu langsung dengan Sukrada, Jem mengaku sudah sering melihatnya di jalan. Hingga sempat dibuatkan lukisan wajah dari foto Sukrada yang diupload di media sosial. Nah, saat bertemu pertama kali, tak sulit bagi Jem yang juga seniman tattoo itu mengambil hati Sukrada. Sejak pertama kali dikenalkan crewnya Jem mengaku sudah klik dan ada chemistry dengan Sukrada. Mereka pun mulai melakukan syuting video klip yang peran utamanya dilakukan oleh Sukrada.

Dalam proses syuting, Sukrada diarahkan sepenuhnya oleh Jem. Pada awal pengambilan gambar, diakui ayah satu anak ini, memang cukup sulit. Karena Sukrada tak fasih menggunakan bahasa Indonesia. “Gede itu sering berimprovisasi sendiri, memang harus mengulang beberapa kali. Jadi siapa pun kameramennya saat kamera rooling tidak boleh stop sampai dianggap cukup. Memang  proses editingnya yang jadi berat,” katanya.

Video klip Metajen yang dibintangi Sukrada pun meledak. Lagu garapan Jem Tatto ini tembus jutaan penonton. Melihat penikmat lawakan alami Sukrada yang sangat tinggi, Jem pun meneruskan ratusan produksi video pendek baik iklan produk maupun iklan layanan masyarakat. “Kadang orang yang mau pasang endorse jauh-jauh datang dari Denpasar, Gianyar cuman mau ketemu sama Gede saja, fansnya dia banyak,” imbuh Jem. Sukrada juga sempat dilirik produser dari Sila Home Production untuk membintangi klip video. Salah satunya klip video lagu “Mik Pok Neh” ciptaan Jun Bintang yang dicover oleh Artis Pop Bali, Dewi Pradewi dengan sajian Keroncong.

Dalam video berdurasi sekitar lima menit itu, Sukrada memang senantiasa tampil kocak. Bahkan, dia kerap melontarkan kata-kata lucu yang tak terduga. Hingga kini video tersebut sudah ditonton 534.000 kali dan dilike 4.100 kali.

Cukup lama bekerjasama dengan Gede Sukrada, Jem Tatto menganggap hubungannya sudah seperti saudara. Terlebih saat berkunjung langsung ke rumah Sukrada dan bertemu dengan kedua orangtuanya yang sudah renta. Jem merasa iba karena Gede Sukrada saat mendapatkan honor kerja kerasnya langsung diserahkan ke orangtua untuk membeli kebutuhan sehari-hari. “Setiap dikasi honor Gede langsung kasi ibunya, kadang ada juga fans dan yang pasang iklan mau kasi tambahan buat dia. Saya arahkan kasi langsung sama Sukrada biar tidak ada penafsiran lain-lain,” katanya.

Jem pun mengaku banyak hal yang menjadi kenangan tak terlupakan selama merangkul Gede Sukrada. “Rasanya saya yang ngempu dia. Kasi makan walaupun ngakunya sudah makan. Bukain minuman dalam kaleng, sampai anter jemput ke rumahnya. Seminggu sekali tidak ketemu,  rasanya kangen berat,” papar dia.

Kelucuan Sukrada yang muncul alami karena wajah dan gerak-geriknya juga terkadang muncul saat syuting. Selain celotehannya yang ngalor-ngidul, aksi spontanitas pun sering dilakukan oleh Gede Sukrada. “Pernah saat perjalanan ke lokasi syuting, dia minta berhenti karena mau acting BAB, setelah mobil dihentikan ternyata beneran dia sakit perut dikira bercanda,” kenangnya sambil tertawa.

Namun, sifat Gede Sukrada yang disebut Jem, tak dimiliki siapa pun yakni selalu happy, tak punya rasa dendam, benci, apalagi marah. Sikapnya yang luwes dan fleksibel membuat banyak orang suka dengannya. Projek terakhir yang sedang dirancang Jem dalam waktu dekat ini mendokumentasikan perjalanan hidup Gede Sukrada. Salah satunya peristiwa mati suri yang sempat dialami oleh Sukrada saat berusia remaja. “Ada rencana buat kisah nyata kehidupan Gede yang belum banyak orang tahu, yakni pernah mati suri. Pokoknya tunggu tayangannya,” janjinya. *k23

Komentar