Bantuan Pompa Air Teronggok di Jaba Pura
Pemerintah Desa Subaya tidak pernah mengajukan permohonan bantuan mesin pompa, namun mengajukan embung.
BANGLI, NusaBali
Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Bangli mendapatkan bantuan pompa air. Bantuan pompa itu untuk menaikkan air ke areal pertanian. Namun tidak semua bantuan pompa air itu difungsikan oleh kelompok tani. Terbukti ada pompa air dibiarkan teronggok di jaba Pura Dalem Prajapati, Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Sumber di lapangan mengatakan, bantuan pompa air itu diterima oleh kelompok tani setahun lalu. Bantuan pompa air disalurkan jelang Pemilu Legislatif. “Ada kelompok yang sudah memanfatkan bantuan itu, ada pula yang belum difungsikan,” ungkap sumber, Minggu (4/10). Bagi yang belum memungsikannya, bantuan pompa air disimpan di sejumlah lokasi seperti jaba Pura Prajapati dan gudang milik warga. “Ada yang disimpan di gudang, ada yang dibiarkan begitu saja di jaba pura,” imbuhnya.
Perbekel Desa Subaya, Nyoman Diantara, mengatakan bantuan pompa tersebut milik kelompok tani. Hanya saja dia tidak tahu secara detail jumlah bantuan dan waktu turunnya bantuan tersebut. “Bantuan mesin air untuk menaikkan air. Soal alat yang belum difungsikan kemungkinan karena kelompok tani masih kendala biaya pipa,” jelasnya. Diakui, pemerintah desa tidak pernah mengajukan permohonan bantuan mesin pompa air, namun mengajukan embung. “Kami mengusulkan embung dan sudah terealisasi,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas PKP Bangli, Wayan Sarma, mengatakan untuk mengetahui secara detail bantuan itu, harus melihat dokumen. “Besok saja ke kantor biar lebih jelas, dalam dokumen akan tertuang jumlah dan kelompok penerima bantuan serta besaran bantuan per kelompok,” jelasnya singkat. Salah satu kelompok penerima bantuan yakni kelompok tani Tinga-Tinga. Ketua kelompok tani, Wayan Suparsa, mengatakan bantuan sudah diterima setahun lalu dan mesin pompa air sudah terpasang. Sumber mata air yang dimanfaatkan letaknya di perbatasan antara Desa Subaya dengan Batih, Desa Siakin. *esa
Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Bangli mendapatkan bantuan pompa air. Bantuan pompa itu untuk menaikkan air ke areal pertanian. Namun tidak semua bantuan pompa air itu difungsikan oleh kelompok tani. Terbukti ada pompa air dibiarkan teronggok di jaba Pura Dalem Prajapati, Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Sumber di lapangan mengatakan, bantuan pompa air itu diterima oleh kelompok tani setahun lalu. Bantuan pompa air disalurkan jelang Pemilu Legislatif. “Ada kelompok yang sudah memanfatkan bantuan itu, ada pula yang belum difungsikan,” ungkap sumber, Minggu (4/10). Bagi yang belum memungsikannya, bantuan pompa air disimpan di sejumlah lokasi seperti jaba Pura Prajapati dan gudang milik warga. “Ada yang disimpan di gudang, ada yang dibiarkan begitu saja di jaba pura,” imbuhnya.
Perbekel Desa Subaya, Nyoman Diantara, mengatakan bantuan pompa tersebut milik kelompok tani. Hanya saja dia tidak tahu secara detail jumlah bantuan dan waktu turunnya bantuan tersebut. “Bantuan mesin air untuk menaikkan air. Soal alat yang belum difungsikan kemungkinan karena kelompok tani masih kendala biaya pipa,” jelasnya. Diakui, pemerintah desa tidak pernah mengajukan permohonan bantuan mesin pompa air, namun mengajukan embung. “Kami mengusulkan embung dan sudah terealisasi,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas PKP Bangli, Wayan Sarma, mengatakan untuk mengetahui secara detail bantuan itu, harus melihat dokumen. “Besok saja ke kantor biar lebih jelas, dalam dokumen akan tertuang jumlah dan kelompok penerima bantuan serta besaran bantuan per kelompok,” jelasnya singkat. Salah satu kelompok penerima bantuan yakni kelompok tani Tinga-Tinga. Ketua kelompok tani, Wayan Suparsa, mengatakan bantuan sudah diterima setahun lalu dan mesin pompa air sudah terpasang. Sumber mata air yang dimanfaatkan letaknya di perbatasan antara Desa Subaya dengan Batih, Desa Siakin. *esa
Komentar