SMPN 4 Singaraja Borong Medali di Kompetisi BSC
Mereka berhasil meraih 2 emas, 5 perak, dan 7 perunggu dalam ajang yang dilangsungkan pada 27 September 2020 ini.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 14 siswa-siswi SMPN 4 Singaraja, Buleleng, berhasil memboyong medali dalam ajang kompetisi tingkat nasional Basic Science Competition (BSC) yang diselenggarakan oleh Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI).
Kadek Maharani Suardi meraih perunggu bidang Bahasa Inggris tingkat SMP, Putu Agus Sumertayasa meraih emas bidang Matematika tingkat SMA, Hikam Ramadhany meraih perunggu bidang Bahasa Inggris tingkat SMA, Sarah Burn meraih perunggu bidang Bahasa Inggris tingkat SMA, Putu Wirasita meraih perunggu bidang Bahasa Inggris tingkat SMA, Dio Suginanda meraih perak bidang Matematika tingkat SMP.
Kemudian Putu Rajendra berhasil meraih perak bidang IPA tingkat SMP, Putu Premacahyani meraih perak bidang IPS tingkat SMP, Dea Violantini meraih perunggu bidang IPS tingkat SMP, Putu Ayu Diarani meraih perunggu bidang IPA tingkat SMP dan Pande Bagus Sanjaya meraih perunggu bidang IPA di tingkat SMP, Joshua Setia Imannuel meraih medali emas bidang bahasa Inggris dan perak bidang IPA tingkat SMP, dan Komang Tri Dana Widiarta Kusuma meraih perak di bidang Geografi tingkat SMA.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Putu Juliani, mengaku bangga dengan sederet prestasi yang ditorehkan oleh belasan siswanya ini. Ia mengungkapkan, selama pandemi siswa SMP Negeri 4 Singaraja tetap produktif berburu prestasi dengan mengikuti sejumlah ajang kompetisi. Bagi siswa yang berprestasi akan diberikan penghargaan baik secara moril maupun materil untuk memotivasi siswa lebih aktif lagi.
"Sebenarnya reward ada macam-macam, pertama selalu mengundang anak-anak yang mendapatkan prestasi meskipun sekarang musim pandemi, kemudian memberikan selamat dan mengupload di media sosial agar masyarakat juga tahu dan yang terpenting kami selalu memberikan bonus untuk selalu semangat untuk mengikuti kompetisi," bebernya kepada NusaBali, Minggu (4/10).
Di sisi lain, salah satu guru pembina di bidang IPA, Anak Agung Gede Agung Suparta mengatakan tidak dipungkiri selama pandemi kegiatan pembinaan diberikan melalui dua metode yaitu tatap muka dan daring, namun sekolah tetap menekankan jika pembinaan dilakukan secara tatap muka harus mendapatkan ijin dari orangtua siswa dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ia mengutarakan, karena pandemi maka siswa yang diseleksi untuk mengikuti lomba dilakukan melalui nilai dan minat siswa. "Kami rekrut semua karena tidak terlalu banyak tetapi punya potensi. Kami persiapkan soal-soal untuk latihan sebelum lomba yang sudah mengacu pada soal-soal di tingkat olimpiade," tuturnya.
Sementara itu, salah satu siswa peraih medali emas bidang bahasa Inggris dan perak bidang IPA tingkat SMP, Joshua Setia Imannuel mengungkapkan tidak ada kendala berarti yang dihadapi selama perlombaan berlangsung. Siswa asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada ini merasa bangga bisa meraih dua medali sekaligus dalam ajang tersebut. "Dari awal pembinaan saya berkeinginan untuk terus-menerus mengikuti lomba sampai mendapatkan juara sebanyak-banyaknya," singkatnya.*cr75
Kadek Maharani Suardi meraih perunggu bidang Bahasa Inggris tingkat SMP, Putu Agus Sumertayasa meraih emas bidang Matematika tingkat SMA, Hikam Ramadhany meraih perunggu bidang Bahasa Inggris tingkat SMA, Sarah Burn meraih perunggu bidang Bahasa Inggris tingkat SMA, Putu Wirasita meraih perunggu bidang Bahasa Inggris tingkat SMA, Dio Suginanda meraih perak bidang Matematika tingkat SMP.
Kemudian Putu Rajendra berhasil meraih perak bidang IPA tingkat SMP, Putu Premacahyani meraih perak bidang IPS tingkat SMP, Dea Violantini meraih perunggu bidang IPS tingkat SMP, Putu Ayu Diarani meraih perunggu bidang IPA tingkat SMP dan Pande Bagus Sanjaya meraih perunggu bidang IPA di tingkat SMP, Joshua Setia Imannuel meraih medali emas bidang bahasa Inggris dan perak bidang IPA tingkat SMP, dan Komang Tri Dana Widiarta Kusuma meraih perak di bidang Geografi tingkat SMA.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Putu Juliani, mengaku bangga dengan sederet prestasi yang ditorehkan oleh belasan siswanya ini. Ia mengungkapkan, selama pandemi siswa SMP Negeri 4 Singaraja tetap produktif berburu prestasi dengan mengikuti sejumlah ajang kompetisi. Bagi siswa yang berprestasi akan diberikan penghargaan baik secara moril maupun materil untuk memotivasi siswa lebih aktif lagi.
"Sebenarnya reward ada macam-macam, pertama selalu mengundang anak-anak yang mendapatkan prestasi meskipun sekarang musim pandemi, kemudian memberikan selamat dan mengupload di media sosial agar masyarakat juga tahu dan yang terpenting kami selalu memberikan bonus untuk selalu semangat untuk mengikuti kompetisi," bebernya kepada NusaBali, Minggu (4/10).
Di sisi lain, salah satu guru pembina di bidang IPA, Anak Agung Gede Agung Suparta mengatakan tidak dipungkiri selama pandemi kegiatan pembinaan diberikan melalui dua metode yaitu tatap muka dan daring, namun sekolah tetap menekankan jika pembinaan dilakukan secara tatap muka harus mendapatkan ijin dari orangtua siswa dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ia mengutarakan, karena pandemi maka siswa yang diseleksi untuk mengikuti lomba dilakukan melalui nilai dan minat siswa. "Kami rekrut semua karena tidak terlalu banyak tetapi punya potensi. Kami persiapkan soal-soal untuk latihan sebelum lomba yang sudah mengacu pada soal-soal di tingkat olimpiade," tuturnya.
Sementara itu, salah satu siswa peraih medali emas bidang bahasa Inggris dan perak bidang IPA tingkat SMP, Joshua Setia Imannuel mengungkapkan tidak ada kendala berarti yang dihadapi selama perlombaan berlangsung. Siswa asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada ini merasa bangga bisa meraih dua medali sekaligus dalam ajang tersebut. "Dari awal pembinaan saya berkeinginan untuk terus-menerus mengikuti lomba sampai mendapatkan juara sebanyak-banyaknya," singkatnya.*cr75
Komentar