Pembongkaran Pasar Badung Dimulai
Pasca penetapan pemenang lelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kota Denpasar, bangunan Pasar Badung mulai dibongkar.
DENPASAR, NusaBali
Pemenang lelang asal Surabaya atas nama Haji Su’id, tampak mengerahkan puluhan pekerja untuk memilah besi-besi kerangka bangunan, Senin (17/10) kemarin.
Material besi bernilai jual tinggi tersebut dikumpulkan pada areal parkir Pasar Badung untuk selanjutnya dikirim ke Surabaya. Setelah besi berhasil dipilah, barulah pemborong akan mengerahkan alat berat untuk merobohkan bangunan pasar terbesar di Bali itu.
Ahmad Arjun, selaku pemborong mengatakan, target dua bulan kedepan, bangunan Pasar Badung akan rata dengan tanah. “Lusa akan kami datangkan satu alat berat dari Surabaya. Menyusul minggu depan akan tambah lagi satu. Targetnya, dua bulan saja ini sudah bersih,” ujarnya saat ditemui disela-sela pembongkaran kemarin. Pekerja yang dikerahkan sebanyak 23 orang yang seluruhnya berasal dari Jember, Jawa Timur. Per orang, pihaknya memberikan gaji harian antara Rp 100 ribu sampai Rp 130 ribu.
Ditanya mengapa berani menawar paling mahal, Ahmad mengaku sudah membayangkan nilai jual besi-besi bekas kebakaran pasar yang bersebelahan dengan Pasar Kumbasari ini. “Begitu ada pengumuman lelang, saya langsung ke sini untuk survei. Pikir saya, berani bayar mahal untuk ini,” ungkapnya. Benar saja, dari limit terendah yang ditetapkan yakni Rp 88 juta, pihaknya berani menawar Rp 670 juta. Bahkan diakui jika ada pemborong lain yang menawar dengan harga sama, Ahmad berani hingga Rp 680 juta. “Lima menit sebelum lelang ditutup, tanding lelang baru dimulai. Ada 34 pemborong yang ikut serta. Pertama ada yang nawar Rp 300 juta, naik terus sampai akhirnya saya paling tinggi,” ujar pria asal Madura kelahiran 1990 ini. Selama membongkar bangunan, Ahmad mengaku sering ditanya oleh masyarakat sekitar kapan bangunan ini akan selesai dibongkar. Menurutnya, masyarakat sekitar sudah sangat menginginkan Pasar Badung dibangun kembali. “Masyarakat banyak tanya kapan selesai dibongkar. Kayaknya mereka seneng sekali bangunan ini
cepat-cepat bersih. Mereka juga tanya kapan dibangun, tapi saya jawab bukan wewenang saya menjelaskan itu,” ujarnya. Pekerjaan serupa, pernah diambilnya untuk membongkar Pasar Bondowoso dengan limit harga Rp 700 juta. Tidak saja bangunan pasar pasca kebakaran, Ahmad juga berpengalaman membongkar segala jenis gedung. Baik yang akan direnovasi maupun gedung yang akan dibangun kembali. Sementara di Bali, pihaknya pernah melakukan pembongkaran di sebuah vila di Baturiti Tabanan dengan limit harga Rp 70 juta.
Sementara itu, secara terpisah Dirut PD Pasar Kota Denpasar, I Made Westra, didampingi Kabag Pengawasan, AAN Yuliartha mengatakan, pembongkaran gedung Pasar Badung dipercepat dari jadwal semula. “Kami rasa semakin cepat makin baik. Karena waktu pembongkaran relatif mendesak, hanya dua bulan,” kata Westra. Itu artinya, per 15 Desember 2016 nanti, areal Pasar Badung sudah bersih. “Kalau masalah waktu tidak bisa diganggu lagi. Karena setelah kawasan itu bersih akan dilakukan pengukuran-pengukuran, terkait penyusunan DED. Diharapkan awal 2017 nanti, pembangunan fisik sudah bisa dimulai,” jelasnya. Sebelum melakukan pembongkaran, pihaknya telah memohon izin dengan menghaturkan pejati di Pura Melanting, Pasar Badung. nvi
Material besi bernilai jual tinggi tersebut dikumpulkan pada areal parkir Pasar Badung untuk selanjutnya dikirim ke Surabaya. Setelah besi berhasil dipilah, barulah pemborong akan mengerahkan alat berat untuk merobohkan bangunan pasar terbesar di Bali itu.
Ahmad Arjun, selaku pemborong mengatakan, target dua bulan kedepan, bangunan Pasar Badung akan rata dengan tanah. “Lusa akan kami datangkan satu alat berat dari Surabaya. Menyusul minggu depan akan tambah lagi satu. Targetnya, dua bulan saja ini sudah bersih,” ujarnya saat ditemui disela-sela pembongkaran kemarin. Pekerja yang dikerahkan sebanyak 23 orang yang seluruhnya berasal dari Jember, Jawa Timur. Per orang, pihaknya memberikan gaji harian antara Rp 100 ribu sampai Rp 130 ribu.
Ditanya mengapa berani menawar paling mahal, Ahmad mengaku sudah membayangkan nilai jual besi-besi bekas kebakaran pasar yang bersebelahan dengan Pasar Kumbasari ini. “Begitu ada pengumuman lelang, saya langsung ke sini untuk survei. Pikir saya, berani bayar mahal untuk ini,” ungkapnya. Benar saja, dari limit terendah yang ditetapkan yakni Rp 88 juta, pihaknya berani menawar Rp 670 juta. Bahkan diakui jika ada pemborong lain yang menawar dengan harga sama, Ahmad berani hingga Rp 680 juta. “Lima menit sebelum lelang ditutup, tanding lelang baru dimulai. Ada 34 pemborong yang ikut serta. Pertama ada yang nawar Rp 300 juta, naik terus sampai akhirnya saya paling tinggi,” ujar pria asal Madura kelahiran 1990 ini. Selama membongkar bangunan, Ahmad mengaku sering ditanya oleh masyarakat sekitar kapan bangunan ini akan selesai dibongkar. Menurutnya, masyarakat sekitar sudah sangat menginginkan Pasar Badung dibangun kembali. “Masyarakat banyak tanya kapan selesai dibongkar. Kayaknya mereka seneng sekali bangunan ini
cepat-cepat bersih. Mereka juga tanya kapan dibangun, tapi saya jawab bukan wewenang saya menjelaskan itu,” ujarnya. Pekerjaan serupa, pernah diambilnya untuk membongkar Pasar Bondowoso dengan limit harga Rp 700 juta. Tidak saja bangunan pasar pasca kebakaran, Ahmad juga berpengalaman membongkar segala jenis gedung. Baik yang akan direnovasi maupun gedung yang akan dibangun kembali. Sementara di Bali, pihaknya pernah melakukan pembongkaran di sebuah vila di Baturiti Tabanan dengan limit harga Rp 70 juta.
Sementara itu, secara terpisah Dirut PD Pasar Kota Denpasar, I Made Westra, didampingi Kabag Pengawasan, AAN Yuliartha mengatakan, pembongkaran gedung Pasar Badung dipercepat dari jadwal semula. “Kami rasa semakin cepat makin baik. Karena waktu pembongkaran relatif mendesak, hanya dua bulan,” kata Westra. Itu artinya, per 15 Desember 2016 nanti, areal Pasar Badung sudah bersih. “Kalau masalah waktu tidak bisa diganggu lagi. Karena setelah kawasan itu bersih akan dilakukan pengukuran-pengukuran, terkait penyusunan DED. Diharapkan awal 2017 nanti, pembangunan fisik sudah bisa dimulai,” jelasnya. Sebelum melakukan pembongkaran, pihaknya telah memohon izin dengan menghaturkan pejati di Pura Melanting, Pasar Badung. nvi
Komentar