RUU Cipta Kerja Disahkan, Aliansi BEM se-Bali Konsolidasi Terbuka
RUU Ciptaker
DPR RI
Omnibus Law
Buruh
Tenaga Kerja
Aliansi Mahasiswa Bali
Bali Tidak Diam
Unjuk Rasa
Demo
Konsolidasi ini menyiapkan aksi simbolik di Denpasar selama dua hari.
DENPASAR, NusaBali
Massa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Bali dan Aliansi Bali Tidak Diam berkumpul di Lapangan Parkir Belakang Gedung Pascasarjana Kampus Unud Jalan PB Sudirman Denpasar pada Selasa (6/10). Massa yang berasal dari kalangan mahasiswa dan buruh ini mengadakan konsolidasi terbuka terkait disahkannya RUU Cipta Kerja oleh DPR RI pada Senin (5/10) lalu.
Dalam konsolidasi terbuka ini, massa juga menyampaikan pernyataan sikap yang diwakili oleh juru bicara Bali Tidak Diam dan Ketua Aliansi BEM Seluruh Bali. Mereka juga menyatakan akan melakukan aksi simbolik dan aksi massa turun ke jalan dalam dua hari ke depan.
“Memang per tanggal 2 Oktober kemarin, Kapolri mengeluarkan surat untuk menghalangi masyarakat melakukan aksi turun ke jalan, untuk itu kami melakukan konsolidasi ini terkait teknis aksi dalam dua hari ke depan,” tutur salah satu anggota harian Aliansi Bali Tidak Diam.
Massa yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Bali dan Aliansi Bali Tidak Diam berkumpul di Lapangan Parkir Belakang Gedung Pascasarjana Kampus Unud Jalan PB Sudirman Denpasar pada Selasa (6/10). Massa yang berasal dari kalangan mahasiswa dan buruh ini mengadakan konsolidasi terbuka terkait disahkannya RUU Cipta Kerja oleh DPR RI pada Senin (5/10) lalu.
Dalam konsolidasi terbuka ini, massa juga menyampaikan pernyataan sikap yang diwakili oleh juru bicara Bali Tidak Diam dan Ketua Aliansi BEM Seluruh Bali. Mereka juga menyatakan akan melakukan aksi simbolik dan aksi massa turun ke jalan dalam dua hari ke depan.
“Memang per tanggal 2 Oktober kemarin, Kapolri mengeluarkan surat untuk menghalangi masyarakat melakukan aksi turun ke jalan, untuk itu kami melakukan konsolidasi ini terkait teknis aksi dalam dua hari ke depan,” tutur salah satu anggota harian Aliansi Bali Tidak Diam.
“Dengan ini kami menyatakan dan meminta serta mengajak pada masyarakat seluruh Indonesia dan juga Bali, untuk membatalkan UU Cipta Kerja, mosi tidak percaya terhadap DPR, mengecam DPR yang menjadi antek investor ketimbang menjadi wakil rakyat sesungguhnya, mengecam keras keterlibatan aparat terkait UU Cipta Kerja ini, mengajak masyarakat untuk tidak berhenti menyuarakan agar UU ini dibatalkan,” ujar Abror Torik Tanjila selaku juru bicara dan salah satu anggota harian Aliansi Bali Tidak Diam.
Semenjak disahkannya RUU Cipta Kerja ini, gelombang aksi terus terjadi di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Omnibus Law RUU Cipta Kerja ini dinilai sangat merugikan masyarakat terutama tenaga kerja atau buruh. Pasal-pasal yang terdapat di dalam UU tersebut juga dianggap cukup kontroversial sehingga masyarakat luas menjadi panas hati dan tidak menerima putusan tersebut.
“Kami juga menyatakan kekecewaan kami pada rapat paripurna DPR RI dan kami akan mengawal proses ini sampai UU ini dibatalkan,” tambah Satya Ranasika, anggota harian Aliansi Bali Tidak Diam menutup konferensi pers. Selesai melakukan pernyataan sikap dan konferensi pers, massa membubarkan diri dengan tertib.*cla
Semenjak disahkannya RUU Cipta Kerja ini, gelombang aksi terus terjadi di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Omnibus Law RUU Cipta Kerja ini dinilai sangat merugikan masyarakat terutama tenaga kerja atau buruh. Pasal-pasal yang terdapat di dalam UU tersebut juga dianggap cukup kontroversial sehingga masyarakat luas menjadi panas hati dan tidak menerima putusan tersebut.
“Kami juga menyatakan kekecewaan kami pada rapat paripurna DPR RI dan kami akan mengawal proses ini sampai UU ini dibatalkan,” tambah Satya Ranasika, anggota harian Aliansi Bali Tidak Diam menutup konferensi pers. Selesai melakukan pernyataan sikap dan konferensi pers, massa membubarkan diri dengan tertib.*cla
Komentar